Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan 14 Famili Populasi F3 Hasil Persilangan Cabai Besar (Capsicum annuum L.

Main Author: Hastuti, NiMadeDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130183/1/Skripsi_Ni_Made_Dwi_Hastuti.pdf
http://repository.ub.ac.id/130183/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan cabai besar di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan dengan berbagai upaya untuk memperoleh varietas cabai besar yang memiliki daya hasil tinggi. Komponen hasil dan hasil dapat dijadikan sebagai tolok ukur peningkatan produksi cabai besar perlu untuk dilakukan perbaikan kuantitasnya. Perolehan informasi tentang berbagai genotip cabai besar perlu dilakukan dengan seleksi terhadap genotip-genotip tiap generasi yang akan digunakan pada proses pemuliaan selanjutnya. Pada penelitian sebelumnya (Widyawati, 2014) generasi F2 terdapat individu yang terseleksi berdasarkan karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi pada semua karakter kuantitatif kecuali karakter tebal daging buah, umur panen, umur bunga dan bobot buah total serta kemajuan genetik yang tinggi kecuali pada karakter umur panen. Hasil individu-individu tersebut akan digunakan sebagai famili pada populasi F3. Seleksi dan kajian genetik perlu dilakukan pada populasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas dan kemajuan genetik 14 famili populasi F3 hasil persilangan cabai besar sebagai dasar untuk seleksi pada generasi selanjutnya. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat karakter-karakter yang memiliki nilai heritabilitas dan kemajuan genetik tinggi serta terdapat individu pada famili F3 cabai besar yang memiliki daya hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai Juni 2014 di Desa Patok, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Desa Patok berada pada ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut. Penelitian disusun menggunakan metode single plant dengan metode seleksi adalah metode seleksi silsilah (pedigree) yaitu dengan memilih individu-individu tanaman yang terbaik dalam baris tanaman yang berdaya hasil tinggi dan memiliki nilai heritabilitas serta kemajuan genetik tinggi. Pengamatan dilakukan pada karakter kuantitatif yaitu Tinggi tanaman (cm), umur berbunga (HST), umur panen (HST), diameter buah (cm), panjang buah (cm), tebal daging buah (mm), panjang tangkai buah (cm), bobot per buah (g), bobot buah baik (g), bobot buah jelek (jelek), bobot buah total (g), jumlah bunga per tanaman, jumlah buah baik, jumlah buah jelek, jumlah buah total. Karakter kualitatif yaitu Tipe pertumbuhan, posisi bunga, posisi putik, warna mahkota bunga, warna benang sari, warna putik, warna buah muda, warna buah masak, bentuk ujung buah dan bentuk buah. Prosedur pengamatan mengacu pada Descriptor for Capsicum oleh International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI, 1995). Data hasil pengamatan kuantitatif dianalisis dengan melakukan pendugaan nilai heritabilitas, keragaman genetik dan kemajuan genetik harapan (KGH). Hasil penelitian menunjukan keragaman genetik pada 14 famili adalah luas kecuali pada karakter diameter buah (famili A3, A5, A6, A7, dan B6), panjang buah (famili A1, A2, A3, A6, A7, B1, B4, dan B6), tebal daging buah, panjang tangkai buah, dan bobot per buah (famili A1, A4, A6, A7, B1, B2, B3, B5, dan B7). Nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan tiap karakter berbeda-beda pada masing-masing famili. Pada tiap famili memiliki nilai heritabilitas rendah sampai tinggi. nilai heritabilitas pada 14 famili berkisar antara 0% - 95.6%. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi pada 14 famili yaitu umur berbunga, umur panen, bobot buah baik, dan jumlah buah baik. Persentase kemajuan genetik berkisar antara 0% - 99.89%. Karakter yang memiliki nilai kemajuan genetik harapan tinggi pada 14 famili yaitu jumlah buah total. Berdasarkan nilai heritabilitas dan kemajuan genetik yang tinggi telah diperoleh individu-individu pada tiap famili berdaya hasil tinggi dan dapat dijadikan untuk pertanaman pada generasi selanjutnya. Pada famili A1, A4, A5, B1, B3, dan B6 diperoleh individu sebanyak 10 tanaman. Pada famili A6, A7, dan B5 sebanyak 9 tanaman. Pada famili B7 sebanyak 8 tanaman. Pada famili A3, B2, dan B4 sebanyak 7 tanaman. Pada famili A2 sebanyak 6 tanaman.