Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara pertanian yang sangat kaya dengan hasil-hasil primer dari tanaman perkebunan, tanaman pangan, dan peternakan sebagai bahan baku agroindustri. Agroindustri sangat cocok dikembangkan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara agraris. Agroindustri membawa nilai positif terhadap perekonomian negara karena mampu menambah pendapatan nasional. Tantangan bisnis di era globalisasi menyebabkan suatu perusahaan harus menghadapi persaingan, dimana dengan adanya era globalisasi akan dapat memperluas pasar produk dari perusahaan dan di sisi lain keadaan tersebut akan memunculkan persaingan yang semakin ketat. Salah satunya adalah UD. Gangsar yang merupakan salah satu industri di Kabupaten Tulungagung, yang memiliki produk baru yaitu “Kacang Panggang Ala Bangkok”. Dengan demikian perusahaan ini tentunya juga memiliki pesaing. Adanya persaingan menyebabkan UD. Gangsar memerlukan strategi pemasaran yang tepat yang dapat membantu perusahaan ini dalam meningkatkan keunggulan bersaingnya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal dalam kegiatan pemasaran produk “Kacang Panggang Ala Bangkok”. (2) Mengetahui strategi pemasaran yang dijalankan UD. Gangsar dalam memasarkan produk “Kacang Panggang Ala Bangkok”. (3) Mengidentifikasi alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk UD. Gangsar dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan informasi tentang variabel yang bersangkutan seperti gambaran kondisi perusahaan dengan tujuan mengetahui faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal. Analisis kuantitatif menggunakan analisis pelanggan, analisis IFAS dan EFAS, matrik IE, analisis SWOT, dan analisis QSPM. Berdasarkan hasil analisis terhadap pelanggan dengan menggunakan dua belas variabel menunjukkan bahwa kedua belas variabel semuanya dipertimbangkan oleh konsumen dan valid. Analisis pelanggan digunakan untuk mengidentifikasi segmen atau kelompok konsumen dengan kebutuhan yang serupa terhadap produk “Kacang Panggang Ala Bangkok” sehingga upaya pemasarannya dapat ditujukan langsung kepada konsumen yang potential. Konsumen potensial dari “Kacang Panggang Ala Bangkok” adalah konsumen wanita dengan kisaran usia 21-30 tahun, bermata pencaharian sebagai wiraswasta yang memiliki pendapatan berkisar Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,- dan tingkat pendidikan terakhir berada dijenjang perguruan tinggi. Faktor internal yang berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran produk “Kacang Panggang Ala Bangkok” berdasarkan analisis IFAS yaitu berasal dari kekuatan dan kelemahan yang memiliki pengaruh tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah memiliki pimpinan perusahaan yang berjiwa sosial, bertanggung jawab, cerdas, semangat yang besar, berjiwa wirausaha, serta belum memiliki cabang perusahaan di seluruh kota di Indonesia. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran produk “Kacang Panggang Ala Bangkok” berdasarkan analisis EFAS yaitu tren dan kebiasaan masyarakat membeli oleh-oleh dan produk “Kacang Panggang Ala Bangkok” belum dikenal masyarakat luas. Berdasarkan hasil analisis SWOT, strategi yang dapat dijalankan oleh UD.Gangsar dalam memasarkan produk “Kacang Panggang Ala Bangkok” adalah strategi SO (Strenghts and Opportunities). Strategi-strategi tersebut adalah memperluas daerah pemasaran, meningkatkan jumlah penjualan produk “Kacang Panggang Ala Bangkok”, dan memanfaatkan teknologi internet dan media sosial untuk kegiatan pemasaran. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan menjelaskan bahwa alternatif strategi pemasaran yang tepat adalah dengan memanfaatkan teknologi internet dan media sosial untuk kegiatan pemasaran. Berdasarkan analisis QSPM, strategi tersebut memiliki nilai TAS (Total Attractiveness Score) tertinggi yaitu 6,777. Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan perusahaan sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi dan memperluas pangsa pasar produk “Kacang Panggang Ala Bangkok” dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan produk tersebut. Selain itu, memperkuat kedudukan faktor-faktor kekuatan dari prusahaan untuk dijadikan sebagai strategi dalam menghadapi pesaing.