Kajian Garis Freatis Pada Tubuh Bendungan Urugan Untuk Mengatasi Rembesan Berdasarkan Kepadatan Tanah Menggunakan Aplikasi Geostudio.Seep/W 2012
Main Author: | Aswin, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13017/ |
Daftar Isi:
- Keamanan terhadap kegagalan karena rembesan merupakan kriteria penting dalam desain bendungan urugan. Dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Geostudio Seep/W 2012dan metode empiris Dupuit, Schaffernak dan Cassagrande. Pada aplikasi, model fisik berbentuk trapesium dengan dimensi panjang 180 cm, tinggi 50 cm, lebar puncak bendung 10 cm, kemiringan hulu 1:2, dan kemiringan hilir 1:1,4. Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah. Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan sistem klasifikasi USCS (Unified Soil ClassificationSystem) dan AASHTO (American Association of State Highway and Transporting Official) adalah bahwa tanah lempung yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai tanah CL yang memiliki karakteristik yang baik sebagai bahan bendungan urugan dengan konduktivitas hidrolik yang rendah (k=2,70325x10-7cm/dt). Semakin tinggi muka air hulu maka semakin tinggi rembesan yang dihasilkan. Untuk perhitungan empiris, pada penelitian ini analisis dari Geostudio Seep/W 2012 memiliki hasil yang terbaik untuk menghitung tingkat rembesan pada model ini dibandingkan metode lainnya (Dupuit, Schaffernak dan Cassagrande). Adapun perhitungan debit ditinjau berdasarkan ketinggian muka air hulu 30cm, 40cm dan 50cm dengan kepadatan saat kondisi optimum moisture content (OMC) dengan kadar air sebesar 23,13% adalah sebagai berikut: Perhitungan dengan analisis software Geostudio Seep/W 2012 menghasilkan debit outflow yang dihasilkan dari masing-masing ketinggian 30cm, 40cm dan 50cm masing-masing sebesar 7,3281 x10-7 cm3/dt, 1,0727 x10- 6 cm3/dt dan 2,387 x10-6 cm3/dt. Sedangkan perhitungan analitis menggunakan metode Dupuit menghasilkan debit outflow yang dihasilkan dari masing-masing ketinggian 30cm, 40cm dan 50cm masing-masing sebesar 2,387 x10-6 cm3/dt, 1,816 x10-6 cm3/dt dan 2,561 x10-6 cm3/dt. Perhitungan analitis menggunakan metode Schaffernak menghasilkan debit outflow yang dihasilkan dari masing-masing ketinggian 30cm, 40cm dan 50cm masingmasing sebesar 1,032 x10-6 cm3/dt, 2,276 x10-6 cm3/dt dan 5,223 x10-6 cm3/dt. Perhitungan analitis menggunakan metode Cassagrande menghasilkan debit outflow yang dihasilkan dari masing-masing ketinggian 30cm, 40cm dan 50cm masing-masing sebesar 8,275 x10-7 cm3/dt, 1,756 x10-6 cm3/dt dan 3,566 x10-6 cm3/dt.