Studi identifikasi dan cara inokulasi penyakit antraknosa pada tanaman Sansevieria trifasciata
Daftar Isi:
- Sansevieria lebih dikenal dengan sebutan lidah mertua, keris-kerisan, dan snake plant atau tanaman ular, karena corak dari beberapa jenis tanaman ini mirip dengan corak ular (Tahir, 2008). Sebagai komoditias tanaman hias, keunggulan dari tanaman Sansevieria ditinjau dari corak, bentuk, warna, serta berbagai macam ukuran. Sehingga menjadikan tanaman ini menjadi komoditas tanaman hias yang cukup diminati. Kualitas dan kuantitas Sansevieria dapat menurun yang disebabkan oleh penyakit tanaman, salah satunya adalah penyakit antraknosa. Penyakit antraknosa merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang berbagai komoditas tumbuhan seperti buah-buahan (apel, cabai, blueberry, mangga, pepaya, dan sebagainya), tanaman pepohonan, tanaman semak, rerumputan, serta tanaman hias. Dilaporkan terdapat spesies baru Colletotrichum sp. yang menyerang tanaman Sansevieria yaitu sebagai Colletotrichum sansevieriae pada tahun 2006 (Nakamura et al., 2006). Penelitian ini dilakukan di laboratorium mikologi jurusan Hama dan penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, sejak bulan Agustus 2014 hingga bulan Desember 2014. Pelaksanaan penelitian diantaranya identifikasi patogen, percobaan I, percobaan II, Postulat Koch. Percobaan I adalah untuk melihat perkecambahan dengan interval pengamatan setiap 3 jam pada lima varietas Sansevieria trifasciata. Percobaan II terdiri dari empat perlakuan inokulasi yaitu kontrol, semprot, kuas, tusuk semprot. Parameter pengamatan dalam penelitian ini meliputi persentase konidia berkecambah, persentase pembentukan apresoria, masa inkubasi, jumlah bercak, lebar bercak, dan kejadian penyakit. Data persentase perkecambahan, persentase pembentukan apresoria dan masa inkubasi dibandingkan secara deskriptif. Sedangkan data jumlah bercak dan lebar bercak dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap, apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan pada uji Beda Nyata Terkecil pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa patogen yang menyebabkan penyakit antraknosa pada lidah mertua (Sansevieria trifasciata) adalah Colletotrichum sansevieriae. Rerata persentase perkecambahan Colletotrichum sansevieriae pada S-b (Sansevieria trifasciata var Golden hahnii) lebih tinggi dibandingkan dengan jenis Sansevieria yang lain sebesar 50,13 %, namun persentase pembentukan apresoria pada S-d (Sansevieria trifasciata var Hahnii) sebesar 10,16 %. Perbedaan jenis Sansevieria mempengaruhi persentase perkecambahan dan pembentukan apresoria. Terdapat perbedaan masa inkubasi berdasarkan cara inokulasi. Masa inkubasi tercepat pada inokulasi tusuk semprot selama 2,3 hsi (hari setelah inokulasi). Cara inokulasi mempengaruhi infektivitas penyakit, inokulasi dengan pelukaan (tusuk semprot) lebih efektif mengakibatkan penyakit. Metode inokulasi mempengaruhi persentase kejadian penyakit. Kejadian penyakit yang tertinggi pada inokulasi tusuk semprot sebesar 62,4 % dengan rerata laju kejadian penyakit sebesar 0,55 %/hari.