Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max. L. Merril) ialah komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Data Badan Pusat Statistik (2013) menunjukkan produktivitas kedelai yang rendah pada tahun 2013 sebesar 1,45 ton ha-1 sedangkan produktivitas tersebut dapat ditingkatkan karena melihat potensi hasil dari tanaman kedelai yang cukup tinggi. Lahan pertanian di Indonesia sebagian besar memiliki kandungan bahan organik tanah yang rendah, yaitu di bawah 1%. Salah satu upaya peningkatan kesuburan tanah dengan penambahan bahan organik ke dalam tanah. Pupuk hijau sudah dikenal petani dari dulu, namun petani mulai meninggalkannya karena penggunaan pupuk anorganik yang lebih memberikan hasil langsung telihat nyata daripada pupuk hijau. Apabila penggunaan pupuk anorganik diberikan terus-menerus ke tanah, maka menjadikan tanah padat dan semakin rendah bahan organik tanah. C. juncea adalah jenis yang umum digunakan sebagai pupuk hijau, selain itu jenis lainnya yang memiliki potensi sebagai pupuk hijau adalah C. mucronata. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pupuk hijau pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dan mempelajari pengaruh pupuk hijau untuk mengurangi dosis pupuk anorganik pada tanaman kedelai. Hipotesis yang diajukan dari penelitian ini adalah pupuk hijau C. mucronata dapat menurunkan dosis pupuk anorganik dan dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 – Agustus 2014 di desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang. Penelitian ini meng-gunakan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari 2 faktor dan diulang 3 kali. Petak Utama, yaitu pemberian pupuk organik dengan perlakuan sebagai berikut: Oo: tanpa pupuk hijau, O1: 25 ton ha-1 pupuk hijau C. mucronata, O2: 25 ton ha-1 pupuk hijau C. juncea. Anak Petak, yaitu pemberian pupuk anorganik dengan perlakuan sebagai berikut : A1: Pupuk anorganik 100% dosis (50 kg ha-1 Urea+150 kg ha-1 SP-36 +100 kg ha-1 KCl), A2: Pupuk anorganik 75% dosis (37,5 kg ha-1 Urea+112,5 kg ha-1 SP-36+75 kg ha-1 KCl), A3: Pupuk anorganik 50% dosis (25 kg ha-1 Urea+75 kg ha-1 SP-36+50 kg ha-1 KCl). Hasil penelitian menunjukkan pupuk hijau dan dosis pupuk anorganik berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman kedelai, yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Dari hasil (ton ha-1) kedelai didapatkan bahwa Penambahan pupuk hijau C. juncea 25 ton ha-1 dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 50% dan penambahan pupuk hijau C. mucronata 25 ton ha-1 dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 25%. Perlakuan pupuk hijau C. juncea dan 50% dosis pupuk anorganik meningkatkan hasil kedelai sebesar 5,00% sedangkan Perlakuan pupuk hijau C. mucronata dan 75% dosis pupuk anorganik meningkatkan hasil kedelai sebesar 14,17% dibandingkan tanpa pupuk hijau dan pupuk anorganik 100%.