Pengaruh Dosis Pupuk N Dan Tanaman Sela Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Pada Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Yang Ditanam Secara Tumpangsari

Main Author: Permadi, DikiYuse
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130154/1/JURNAL.pdf
http://repository.ub.ac.id/130154/
Daftar Isi:
  • Di Indonesia jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Di beberapa daerah di Indonesia jagung dijadikan sebagai bahan pangan utama, dan juga sebagai bahan pakan ternak dan industri. Panen jagung di Indonesia tahun 2008 mencapai 4 juta ha dengan rata-rata produktivitas 4,08 t/ha (Syafruddin dan Zubachtirodin, 2010). Padahal berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Serealia yang memadukan varietas unggul bermutu baik dari jagung komposit ataupun hibrida dengan teknologi inovatif dan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT), produktivitas mencapai 7–9 ton ha-1 (Saenong dan Subandi, 2002). Untuk menunjang produktivitas secara optimal khususnya tanaman jagung, salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah melalui pertanaman secara campuran, karena pertanaman secara campuran dapat memelihara kelembaban dan kadar air tanah serta mengurangierosi dan meningkatkan kesuburan tanah. Tujuan penelitian ialah (1) Untuk mengetahui tingkat efisiensi dosis pupuk nitrogen dalam pembudidayaan tanaman jagung secara tumpangsari, (2) Untuk mengetahui pengaruh tanaman sela kacang tanah terhadap pertumbuhan serta hasil tanaman jagung dalam sistem tumpangsari. Hipotesis yang diajukan ialah kombinasi antara pemberian berbagai dosis pupuk nitrogen pada tanaman jagung dan tanaman sela kacang tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan serta hasil tanaman jagung yang ditanam secara tumpangsari. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2014 di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, sabit, mistar, LAM, timbangan analitik dan oven. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih jagung varietas BISI 18, benih kacang tanah varietas Kelinci dan pupuk Urea, SP-36 serta KCL. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan kombinasi perlakuan jagung yang dipupuk dengan berbagai dosis pupuk N (P) dan tanaman sela kacang tanah (K). Dengan menempatkan 9 perlakuan sebagai berikut :P1K1 = Jagung yang dipupuk 30 kg N ha-1 dan 1 tanaman sela kacang tanah, P2K1 = Jagung yang dipupuk 60 kg N ha-1 dan 1 tanaman sela kacang tanah, P2K1 = Jagung yang dipupuk 90 kg N ha-1 dan 1 tanaman sela kacang tanah, P1K2 = Jagung yang dipupuk 30 kg N ha-1 dan 2 tanaman sela kacang tanah,P2K2 = Jagung yang dipupuk 60 kg N ha-1 dan 2 tanaman sela kacang tanah, P3K2 = Jagung yang dipupuk 90 kg N ha-1 dan 2 tanaman sela kacang tanah, P1K3 = Jagung yang dipupuk 30 kg N ha-1 dan 3 tanaman sela kacang tanah, P2K3 = Jagung yang dipupuk 60 kg N ha-1 dan 3 tanaman sela kacang tanah, P3K3 =Jagung yang dipupuk 90 kg N ha-1 dan 3 tanaman sela kacang tanah. Untuk tanaman jagung, pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif ii dengan mengambil 2 tanaman contoh setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 4 mst, 7 mst, 10 mst, 13 mst + panen. Pengamatan dertruktif meliputi : bobot segar tanaman, bobot kering total tanaman dan luas daun. Pengamatan non destruktif meliputi : tinggi tanaman dan jumlah daun. Komponen panen meliputi : bobot tongkol kering, bobot kering biji per tanaman dan hasil panen (ton ha-1). Sedangkan untuk tanaman kacang tanah, pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktif dengan mengambil 2 tanaman contoh setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 3 mst, 5 mst, 7 mst, 9 mst + panen. Pengamatan dertruktif meliputi : bobot segar tanaman, bobot kering total tanaman, luas daundan jumlah bintil akar tanaman-1. Pengamatan non destruktif meliputi : tinggi tanaman dan jumlah daun. Komponen panen meliputi : jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman dan hasil panen (ton ha-1). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan dosis pupuk N dan tanaman sela kacang tanah berpengaruh nyata pada berbagai parameter yang diamati, termasuk parameter hasil. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan jagung yang dipupuk 60 kg N ha-1 dan 1 tanaman sela kacang tanah (P2K1) dapat mencukupi kebutuhan nitrogen pada tanaman jagung serta hasil panennya tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan jagung yang dipupuk 90 kg N ha-1 dan 1 tanaman sela kacang tanah (P3K1) . Sistem tanam tumpangsari tanaman jagung dan tanaman kacang tanah pada kombinasi perlakuan dosis pupuk N dan tanaman sela memberikan nilai NKL lebih dari 1 pada semua kombinasi perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pola tanam tersebut efisien dalam penggunaan lahan.