Uji Efikasi Pupuk Organik Cair Bio-Stimulator Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)

Main Author: Prayogo, Muchammad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130153/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan jagung manis di indonesia masih rendah, sedangkan permintaan konsumsi jagung manis terbilang tinggi. Menurut Puspadewi et al., (2014) hasil jagung manis rata-rata 8,31 ton ha-1 tongkol basah. Produktivitas jagung manis dimasyarakat masih rendah hal tersebut disebabkan adanya pemupukan anorganik secara berlebihan dan mengandung residu kimia dalam tanah sehingga menyebabkan penurunan kondisi tanah. Penurunan kondisi tanah tersebut meliputi penurunan kandungan bahan organik tanah, penurunan unsur hara tanah yang menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Selain itu masih minimnya sosialisasi dan penerapan teknologi budidaya yang tepat dan ramah lingkungan, pemberian pupuk dengan mengabaikan dosis sesuai anjuran tanpa memperhatikan kondisi tanah sehingga kurang efektif dan tidak dapat diserap tanaman (Tabri, 2011). Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2014 sampai agustus 2014 di kebun percobaan PT Winon Internasional, Desa Bocek, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih jagung manis varietas Talenta, pupuk NPK (15:15:15), Pupuk kandang sapi, Pupuk organik cair Bio-Stimulator Bregadium, dan pestisida. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang terdiri dari P0 = aplikasi pupuk NPK (15:15:15) 200 kg ha-1, P1= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 5 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 0 kg ha-1, P2= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 5 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 50 kg ha-1, P3= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 5 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 100 kg ha-1, P4= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator10 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 0 kg ha-1, P5= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator10 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 50 kg ha-1, P6= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 10 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 100 kg ha-1, P7= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 15 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 0 kg ha-1, P8= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 15 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 50 kg ha-1, P9= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 15 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 100 kg ha-1, P10= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 20 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 0 kg ha-1, P11= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 20 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 50 kg ha-1, P12= aplikasi pupuk organik cair Bio-Stimulator 20 ppm dengan dosis NPK (15:15:15) 100 kg ha-1. Sehingga total kombinasi perlakuan adalah 13 perlakuan dan tiap perlakuan diulang 3 kali. Parameter pengamatan dilakukan secara destruktif dan non destruktive, dengan mengambil dua tanaman contoh setiap perlakuan. Pengamatan destruktif dilakukan pada saat tanaman berumur 23, 37, 51, 65, HST meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan bobot kering total tanaman. Pengamatan hasil meliputi bobot segar tongkol dengan klobot, bobot segar tongkol tanpa klobot, panjang tongkol, diameter iii iii tongkol, bobot brangkasan, dan kadar gula. Untuk analisis pertumbuhan tanaman meliputi Laju Asimilasi Bersih (LAB) dan Laju Pertumbuhan Relatif (LPR). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil yang diperoleh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hasil yang nyata pada semua parameter pertumbuhan jagung manis, kecuali laju pertumbuhan relatif (LPR) pada umur 51-65 hst, panjang tongkol dengan klobot, umur berbunga, dan indeks panen. Pada parameter pertumbuhan dan hasil nilai yang tertinggi yaitu pada kombinasi pupuk organik cair dengan koncentrasi 10, 15, 20 ppm dengan 100 kg ha-1 NPK (15:15:15), sedangkan kadar gula maksimum terdapat pada perlakuan 20 ppm dengan 0 kg ha-1 NPK (15:15:15) dan 20 ppm dengan 100 kg ha-1 NPK (15:15:15) yaitu 16,07 dan 16,13 brix0. Kombinasi Pupuk Organik Cair Bio-Stimulator dengan pupuk anorganik NPK 100 kg ha-1 menghasilkan bobot kering tanaman sebesar 104,55 g tan-1 dan produksi bobot segar tongkol tanpa klobot sebesar 30,17 ton ha-1 jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Perlakuan berbagai kombinasi pupuk organik cair Bio-Stimulator dengan pengurangan dosis NPK menunjukkan pengaruh nyata dengan penggunaan pupuk anorganik NPK sebagai kontrol pada setiap variabel pengamatan pertumbuhan dan hasil. Hasil kualitas jagung manis (Zea mays sachharata Sturt) pada konsentrasi pupuk organik cair Bio-Stimulator maksimal sebesar 16,07 brix0 pada konsentrasi 20 ppm dibandingkan dengan penggunaan NPK 200 kg ha-1 (kontrol) sebesar 13,73 brix0