Studi Tentang Aplikasi Kompos Ub Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var. Antiquorum) Yang Ditanam Di Lahan Kering Pada Musim Kemarau
Daftar Isi:
- Indonesia Sebagai Negara Agraris Memiliki Potensi Tinggi Untuk Mengembangkan Berbagai Jenis Tanaman, Akan Tetapi Semakin Sempitnya Luas Lahan Pertanian Mengakibatkan Menurunnya Produktivitas Berbagai Jenis Kelompok Tanaman, Sedangkan Meningkatnya Jumlah Penduduk Tentu Tidak Akan Cukup Memenuhi Jumlah Permintaan Yang Tinggi. Kelompok Tanaman Dari Umbi-Umbian Seperti Tanaman Talas Memiliki Potensi Besar Untuk Dikembangkan Karena Dapat Dimanfaatkan Sebagai Sumber Bahan Pangan Alternatif. Umbi Talas Merupakan Sumber Bahan Pangan Yang Sehat Dan Aman. Indonesia Menjadi Salah Satu Negara Yang Memiliki Peluang Untuk Dapat Memenuhi Kebutuahan Tanaman Talas. Namun Kenyataannya Indonesia Hanya Mampu Memasok Umbi Sebesar 300 Ton Tahun-1 Yang Dilakukan Pada Tahun 2006 Melalui Pt. Asia Winz Agro International (Brilliantono, 2006; Suminarti, 2011). Hal Ini Disebabkan Pada Umunya Tanaman Talas Ditanam Oleh Petani Di Lahan Pekarangan Atau Tegalan Yang Memiliki Ciri Karakteristik Sama Dengan Lahan Kering, Yaitu Terbatasnya Tingkat Ketersediaan Air Serta Tekstur Tanah Yang Pada Umumnya Didominasi Oleh Debu Dan Liat. Pemberian Bahan Organik Sebagai Suatu Langkah Yang Baik Dalam Upaya Untuk Memperbaiki Sifat Fisik Tanah. Dikarenakan Dapat Memperbaiki Tanah Yang Bersifat Padat Dan Berat Akan Menjadi Agak Ringan, Dan Untuk Tanah Yang Bersifat Porus Akan Menjadi Lebih Mantap, Sehingga Air Akan Dapat Disimpan Dalam Jangka Waktu Yang Lebih Lama, Sehingga Diharapkan Dapat Memberikan Solusi Terbaik Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Pada Tanaman Talas. Tujuan Dilakukannya Penelitian Ini Adalah (1) Untuk Mempelajari Pengaruh Tingkat Pemupukan Kompos Ub Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Talas Yang Ditanam Di Lahan Kering Dan (2) Untuk Menentukan Tingkat Pemupukan Kompos Ub Yang Optimum Pada Tanaman Talas. Hipotesis Yang Diajukan Adalah Aplikasi Kompos Ub Dengan Dosis 100 % Dapat Menghasilkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia Esculenta L. Schott Var. Antiquorum) Yang Paling Tertinggi. Penelitian Telah Dilaksanakan Pada Bulan Mei Hingga November 2014 Di Lahan Tegalan Milik Petani Yang Terletak Di Dusun Jetak Lor, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Alat Yang Digunakan Meliputi : Cangkul, Gembor, Pompa Air, Meteran, Timbangan Analitik, Oven, Leaf Area Meter (Lam) Dan Kamera Digital. Sedangkan Bahan Yang Digunakan Antara Lain : Bibit Tanaman Talas (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var. Antiquorium), Kompos Ub Yang Berasal Dari Upt Kompos Universitas Brawijaya, Insektisida Calicron Dan Furadan 3 G. Rancangan Lingkungan Yang Digunakan Adalah Rancangan Acak Kelompok Yang Menempatkan Dosis Kompos Ub Sebagai Perlakuan, Terdiri Dari 6 Taraf Yaitu : 0%, 25%, 50%, 75%, 100% Dan 125%. Pengumpulan Data Dilakukan Secara Destruktif Dengan Cara Mengambil 2 Tanaman Contoh Untuk Setiap Perlakuan Yang Dilakukan Pada Saat Tanaman Berumur 35 Hst, 70 Hst, 105 Hst, 140 Hst Dan 175 Hst (Panen). Variabel Tanaman Yang Diamati Meliputi Komponen Pertumbuhan Dan Hasil (Jumlah Daun, Luas Daun, Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Kering Total Tanaman, Jumlah Umbi Per Tanaman Dan Bobot Segar Umbi Pertanaman), Pengamatan Panen (Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Kering Total Tanaman, Jumlah Umbi Per Tanaman, Bobot Segar Umbi Per Tanaman Dan Hasil Panen Ton Ha-1), Analisis Pertumbuhan Tanaman (Laju Pertumbahn Relatif Dan Root Shoot Ratio) Dan Analisis Tanah. Data Hasil Pengamatan Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Ragam (Uji F) Dengan Taraf P = 0,05 Yang Bertujuan Untuk Mengetahui Ada Tidaknya Pengaruh Nyata Dari Perlakuan. Apabila Terdapat Pengaruh Nyata, Maka Dilanjutkan Dengan Uji Bnt Dengan Taraf 5% Untuk Mengetahui Perbedaan Di Antara Perlakuan. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Aplikasi Kompos Ub Memberikan Pengaruh Nyata Pada Seluruh Parameter Pengamatan, Yang Meliputi Jumlah Daun, Luas Daun, Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Kering Total Tanaman, Jumlah Umbi, Bobot Segar Umbi Dan Hasil Panen Ton Ha-1. Pada Umumnya Hasil Tertinggi Didapatkan Pada Tanaman Yang Diberi Kompos Ub Dosis 125%, Kemudian Diikuti Oleh Dosis 100%. Hal Tersebut Dikarenakan Dosis 125%, Kemudian Diikuti Oleh Dosis 100% Mampu Menurunkan Persentase Debu Menjadi 50,00 % Dan 51,80 % Serta Kandungan Unsur Hara Makro (N, P Dan K) Yang Dihasilkan Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Dosis Kompos Ub Lainnya. Sehingga Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Talas Menjadi Lebih Meningkat Dengan Hasil Panen Ton Ha-1 Yang Lebih Tinggi Didapatkan Pada Tanaman Yang Diaplikasikan Kompos Ub Dengan Dosis 125% Yaitu Sebesar 12,77 Ton Ha-1. Nilai Yang Didapatkan Tersebut Jauh Lebih Tinggi 127,22% Jika Dibandingkan Dengan Perlakuan Kontrol (Tanpa Bahan Organik) Yang Hanya Sebesar 5,62 Ton Ha-1. Indonesia Sebagai Negara Agraris Memiliki Potensi Tinggi Untuk Mengembangkan Berbagai Jenis Tanaman, Akan Tetapi Semakin Sempitnya Luas Lahan Pertanian Mengakibatkan Menurunnya Produktivitas Berbagai Jenis Kelompok Tanaman, Sedangkan Meningkatnya Jumlah Penduduk Tentu Tidak Akan Cukup Memenuhi Jumlah Permintaan Yang Tinggi. Kelompok Tanaman Dari Umbi-Umbian Seperti Tanaman Talas Memiliki Potensi Besar Untuk Dikembangkan Karena Dapat Dimanfaatkan Sebagai Sumber Bahan Pangan Alternatif. Umbi Talas Merupakan Sumber Bahan Pangan Yang Sehat Dan Aman. Indonesia Menjadi Salah Satu Negara Yang Memiliki Peluang Untuk Dapat Memenuhi Kebutuahan Tanaman Talas. Namun Kenyataannya Indonesia Hanya Mampu Memasok Umbi Sebesar 300 Ton Tahun-1 Yang Dilakukan Pada Tahun 2006 Melalui Pt. Asia Winz Agro International (Brilliantono, 2006; Suminarti, 2011). Hal Ini Disebabkan Pada Umunya Tanaman Talas Ditanam Oleh Petani Di Lahan Pekarangan Atau Tegalan Yang Memiliki Ciri Karakteristik Sama Dengan Lahan Kering, Yaitu Terbatasnya Tingkat Ketersediaan Air Serta Tekstur Tanah Yang Pada Umumnya Didominasi Oleh Debu Dan Liat. Pemberian Bahan Organik Sebagai Suatu Langkah Yang Baik Dalam Upaya Untuk Memperbaiki Sifat Fisik Tanah. Dikarenakan Dapat Memperbaiki Tanah Yang Bersifat Padat Dan Berat Akan Menjadi Agak Ringan, Dan Untuk Tanah Yang Bersifat Porus Akan Menjadi Lebih Mantap, Sehingga Air Akan Dapat Disimpan Dalam Jangka Waktu Yang Lebih Lama, Sehingga Diharapkan Dapat Memberikan Solusi Terbaik Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Pada Tanaman Talas. Tujuan Dilakukannya Penelitian Ini Adalah (1) Untuk Mempelajari Pengaruh Tingkat Pemupukan Kompos Ub Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Talas Yang Ditanam Di Lahan Kering Dan (2) Untuk Menentukan Tingkat Pemupukan Kompos Ub Yang Optimum Pada Tanaman Talas. Hipotesis Yang Diajukan Adalah Aplikasi Kompos Ub Dengan Dosis 100 % Dapat Menghasilkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Talas (Colocasia Esculenta L. Schott Var. Antiquorum) Yang Paling Tertinggi. Penelitian Telah Dilaksanakan Pada Bulan Mei Hingga November 2014 Di Lahan Tegalan Milik Petani Yang Terletak Di Dusun Jetak Lor, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Alat Yang Digunakan Meliputi : Cangkul, Gembor, Pompa Air, Meteran, Timbangan Analitik, Oven, Leaf Area Meter (Lam) Dan Kamera Digital. Sedangkan Bahan Yang Digunakan Antara Lain : Bibit Tanaman Talas (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var. Antiquorium), Kompos Ub Yang Berasal Dari Upt Kompos Universitas Brawijaya, Insektisida Calicron Dan Furadan 3 G. Rancangan Lingkungan Yang Digunakan Adalah Rancangan Acak Kelompok Yang Menempatkan Dosis Kompos Ub Sebagai Perlakuan, Terdiri Dari 6 Taraf Yaitu : 0%, 25%, 50%, 75%, 100% Dan 125%. Pengumpulan Data Dilakukan Secara Destruktif Dengan Cara Mengambil 2 Tanaman Contoh Untuk Setiap Perlakuan Yang Dilakukan Pada Saat Tanaman Berumur 35 Hst, 70 Hst, 105 Hst, 140 Hst Dan 175 Hst (Panen). Variabel Tanaman Yang Diamati Meliputi Komponen Pertumbuhan Dan Hasil (Jumlah Daun, Luas Daun, Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Kering Total Tanaman, Jumlah Umbi Per Tanaman Dan Bobot Segar Umbi Pertanaman), Pengamatan Panen (Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Kering Total Tanaman, Jumlah Umbi