Pengaruh Media Tanam Dan Bahan Vertikultur Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica juncea L.)
Main Author: | Izhar, Achmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130150/1/COVER_VERTIKULTUR.pdf http://repository.ub.ac.id/130150/2/BISMILLAH__ISI_SKRIPSI_VERTIKULTUR_.pdf http://repository.ub.ac.id/130150/3/FIX-JURNAL-TITO-2new.pdf http://repository.ub.ac.id/130150/ |
Daftar Isi:
- Pada wilayah perkotaan atau perumahan, sempitnya lahan yang tersedia untuk dijadikan lahan pertanian merupakan salah satu permasalahan pertanian saat ini. Ini menyebabkan perlu rekayasa agar di lahan sempit tersebut tetap dapat dihadirkan sayuran organik untuk keperluan hidup sehari-hari. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Setiap rumah tangga diharapkan mampu mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian pada awal tahun 2011 menyusun suatu konsep yang disebut dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari. Rumah Pangan Lestari erat kaitannya dengan vertical garden yang menggunakan sistem budidaya secara vertikultur. Vertical Garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Produksi tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur dipengaruhi oleh media tanam yang digunakan, dan bahan yang digunakan sebagai wadah vertikultur. Beberapa jenis bahan yang banyak digunakan sebagai media tanam dalam vertical garden adalah sekam bakar, serbuk pakis, cocopeat, moss, pupuk kandang dan lain-lain. Jenis media ini dipilih sesuai syarat tumbuh optimal suatu jenis tanaman. Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini ialah tanah, humus, cocopeat dan arang sekam. Sedangkan wadah yang digunakan ialah karung goni, karpet, dan plastik. Interaksi antara media tanam dan wadah vertikultur diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi dari tanaman yang dibudidayakan secara vertikultur. Salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan secara vertikultur adalah tanaman sawi pak choy. Sawi pak choy merupakan salah satu komoditas sayuran yang penting di Indonesia. Namun hingga saat ini, produksi sawi belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini diakibatkan karena rata-rata produksi sawi nasional masih sangat rendah. Potensi hasil sawi dapat mencapai 40 ton/ha, sedangkan rata-rata hasil sawi di Indonesia hanya 9 ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2010). Dengan adanya program Rumah Pangan Lestari diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman sawi secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai kombinasi media dan bahan vertikultur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi pak choy. Hipotesis dari penelitian ini ialah media humus dan bahan vertikultur karpet memiliki pertumbuhan dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan media tanah.. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2014 di kelurahan Kemuter, kabupaten Gresik dengan ketinggian 12 mdpl. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain penggaris, gembor, jangka sorong, timbangan analitik, kamera, oven, dan LAM. Bahan yang digunakan antara lain benih tanaman pakchoy, tanah, cocopit, arang sekam, humus, karpet, karung goni, pupuk NPK, pipa air, dan pompa air kecil. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari P1 : Tanah + Karpet, P2 : Tanah + Karung goni, P3 : Tanah + Plastik, P4 : Humus + Karpet, P5 : Humus + Karung goni, P6 : Humus + Plastik, P7 : Arang sekam + Karpet, P8 : Arang sekam + Karung goni, P9 : Arang sekam + Plastik, P10: Cocopit + Karpet, P11: Cocopit + Karung goni, P12: Cocopit + Plastik Pengamatan dilakukan pada komponen pertumbuhan secara destruktif dan pengamatan panen. Pengamatan destruktif dilakukan mulai tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Interval pengamatan setiap 1 minggu sekali yaitu pada umur 14, 21, 28, 35, dan 42. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf α = 0,05 untuk mengetahui terdapat tidaknya interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terdapat interaksi atau pengaruh nyata dari perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji antar perlakuan dengan menggunakan BNT pada taraf p = 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan media tanam dan bahan vertikultur berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan meliputi panjang tanaman, tinggi tanaman, berat basah total tanaman, berat kering total tanaman, luas daun, jumlah daun, berat total panen, berat panen tanpa akar dan berat akar. Perlakuan P4 memberikan pertumbuhan dan hasil produksi yang terbaik diantara perlakuan-perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan P11 memberikan pertumbuhan dan hasil yang terendah.