Analisis Komparatif Usahatani Padi organik, Padi Semi Organik dan Padi Non-organik (Studi Kasus di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang)
Main Author: | Mahendra, Viko |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130147/1/Daftar_Isi_fix.pdf http://repository.ub.ac.id/130147/2/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/130147/3/Lampiran_1._Kuesioner_Penelitian.pdf http://repository.ub.ac.id/130147/ |
ctrlnum |
130147 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/130147/</relation><title>Analisis Komparatif Usahatani Padi organik, Padi Semi Organik dan Padi Non-organik (Studi Kasus di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang)</title><creator>Mahendra, Viko</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia yaitu sekitar 90 persen mengkonsumsi beras. Tingginya kebutuhan beras disebabkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia beranggapan bahwa beras merupakan makanan pokok yang belum dapat digantikan keberadaanya. Bertambahnya jumlah penduduk ini menyebabkan berbagai permasalahan diantaranya harus adanya ketersediaan akan pangan dalam jumlah besar. Pertanian organik merupakan suatu sistem pertanian yang didesain dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan produktivitas yang berkelanjutan. Pertanian organik selain ramah lingkungan juga tidak memberi dampak yang membahayakan kepada manusia itu sendiri bila mengkonsumsi hasil-hasil pertanian organik, seperti padi/beras, sayuran dan buah-buahan. Dalam segi modal, usaha pertanian organik relatif kecil dan hampir semua lapisan masyarakat bisa melakukannya. Padi merupakan tanaman penghasil beras, sementara itu beras merupakan makanan pokok bagi lebih dari separuh penduduk Asia. Beras bernilai ekonomi tinggi karena besarnya pangsa pasar yang dimilikinya. Padi organik mempunyai prospek pasar yang bagus. Usahatani padi organik mempunyai peluang untuk terus ditingkatkan dan memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani padi non organik. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tingkat pendapatan dari usahatani padi organik, semi organik dan usahatani padi nonorganik? 2) Bagaimana efisiensi usahatani padi organik, semi organik dan nonorganik di Desa Bocek?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk menganalisis tingkat pendapatn dari usahatani padi organik, padi semi organik dan padi nonorganik; 2) Untuk menganalisis efisiensi usahatani padi organik, usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) pendapatan usahatani padi organik diduga lebih tinggi daripada usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik; 2) efisiensi usahatani padi organik diduga lebih tinggi daripada efisiensi usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara (purposive) yaitu di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini, responden yang diambil adalah petani padi organik, padi semi organik dan padi non-organik. Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode slovin dan metode cluster sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usahatani. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu total biaya yang dikeluarkan dalam satu musim tanam per hektar pada usahatani padi organik di daerah penelitian yaitu sebesar Rp. 3.938.320,-. Pada usahatani padi semi organik total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.446.420,-, sedangkan pada usahatani padi non-organik total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 5.111.952,-. Perbedaan tersebut dikarenakan terdapat perbedaan pada harga pupuk yang digunakan dimana harga pupuk organik lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia. Penerimaan pada usahatani padi organik pada daerah penelitian yaitu sebesar Rp.18.960.000,- pada usahatani padi semi organik penerimaan usahatani yaitu sebesar Rp. 18.512.857,- sedangkan pada usahatani padi nonorganik penerimaan usahatani yaitu sebesar Rp. 20.470.345,-. Perbedaan penerimaan disebabkan oleh perbedaan hasil produksi serta tidak ada perbedaan pada harga jual menyebabkan terjadinya perbedaan pada penerimaan. Rata-rata pendapatan usahatani padi yang diterima oleh petani padi non- organik sebesar Rp. 15.358.393/Ha dengan hasil produksi sebesar 6110 kg/ha, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perolehan pendapatan pendapatan usahatani padi semi organik sebesar Rp. 14.066.437/Ha dengan hasil produksi sebesar 5500 kg/ha dan pendapatan usahatani padi non-organik pada tempat penelitian sebesar Rp. 15.021.680/Ha dengan hasil produksi sebesar 5600 kg/ha. Tingginya produksi yang dihasilkan oleh petani padi non-organik , menyebabkan adanya perbedaan penerimaan sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan pada pendapatan yang diterima oleh petani padi organik dan petani padi semi organik. Hasil analisis R/C ratio menunjukan bahwa usahatani padi organik, usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik didaerah penelitian layak dengan masing- masing menunjukan nilai yaitu 4,8 , 4,2 dan 4,0. Saran yang dapat diberikan adalah: 1) Berdasarkan dari penelitian harga jual dari petani padi organik masih dianggap sama dengan padi lainnya ini mengakibatkan kurang berkembangnya usahatani padi organik di sana dikarenakan tidak ada perbedaan harga jual, sebaiknya pemerintah atau dinas terkait memberikan bantuan berupa pemberian insentif terhadap para petani padi organik dalam pembelian input agar pertanian organik dapat lebih berkembang lagi. 2) Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut diketahui bahwa usahatani padi organik memberikan hasil yang tidak berbeda dengan padi non-organik ini menunjukkan bahwa hasil produksi dari padi organik bisa menyamai produksi dari padi non-organik, maka dari itu perlu adanya adanya pembinaaan agar petani dapat mengelola sumberdaya secara organik karena usahatani padi organik dapat memberikan hasil yang bisa bersaing dengan hasil produksi dari padi non-organik.</description><date>2015-02-06</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130147/1/Daftar_Isi_fix.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130147/2/skripsi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130147/3/Lampiran_1._Kuesioner_Penelitian.pdf</identifier><identifier> Mahendra, Viko (2015) Analisis Komparatif Usahatani Padi organik, Padi Semi Organik dan Padi Non-organik (Studi Kasus di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2015/168/051502968</relation><recordID>130147</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Mahendra, Viko |
title |
Analisis Komparatif Usahatani Padi organik, Padi Semi Organik dan Padi Non-organik (Studi Kasus di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang) |
publishDate |
2015 |
topic |
338.1 Agriculture |
url |
http://repository.ub.ac.id/130147/1/Daftar_Isi_fix.pdf http://repository.ub.ac.id/130147/2/skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/130147/3/Lampiran_1._Kuesioner_Penelitian.pdf http://repository.ub.ac.id/130147/ |
contents |
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia yaitu sekitar 90 persen mengkonsumsi beras. Tingginya kebutuhan beras disebabkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia beranggapan bahwa beras merupakan makanan pokok yang belum dapat digantikan keberadaanya. Bertambahnya jumlah penduduk ini menyebabkan berbagai permasalahan diantaranya harus adanya ketersediaan akan pangan dalam jumlah besar. Pertanian organik merupakan suatu sistem pertanian yang didesain dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan produktivitas yang berkelanjutan. Pertanian organik selain ramah lingkungan juga tidak memberi dampak yang membahayakan kepada manusia itu sendiri bila mengkonsumsi hasil-hasil pertanian organik, seperti padi/beras, sayuran dan buah-buahan. Dalam segi modal, usaha pertanian organik relatif kecil dan hampir semua lapisan masyarakat bisa melakukannya. Padi merupakan tanaman penghasil beras, sementara itu beras merupakan makanan pokok bagi lebih dari separuh penduduk Asia. Beras bernilai ekonomi tinggi karena besarnya pangsa pasar yang dimilikinya. Padi organik mempunyai prospek pasar yang bagus. Usahatani padi organik mempunyai peluang untuk terus ditingkatkan dan memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan usahatani padi non organik. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana tingkat pendapatan dari usahatani padi organik, semi organik dan usahatani padi nonorganik? 2) Bagaimana efisiensi usahatani padi organik, semi organik dan nonorganik di Desa Bocek?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk menganalisis tingkat pendapatn dari usahatani padi organik, padi semi organik dan padi nonorganik; 2) Untuk menganalisis efisiensi usahatani padi organik, usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) pendapatan usahatani padi organik diduga lebih tinggi daripada usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik; 2) efisiensi usahatani padi organik diduga lebih tinggi daripada efisiensi usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara (purposive) yaitu di Desa Bocek Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini, responden yang diambil adalah petani padi organik, padi semi organik dan padi non-organik. Dalam penelitian ini, penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode slovin dan metode cluster sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usahatani. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu total biaya yang dikeluarkan dalam satu musim tanam per hektar pada usahatani padi organik di daerah penelitian yaitu sebesar Rp. 3.938.320,-. Pada usahatani padi semi organik total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.446.420,-, sedangkan pada usahatani padi non-organik total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 5.111.952,-. Perbedaan tersebut dikarenakan terdapat perbedaan pada harga pupuk yang digunakan dimana harga pupuk organik lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia. Penerimaan pada usahatani padi organik pada daerah penelitian yaitu sebesar Rp.18.960.000,- pada usahatani padi semi organik penerimaan usahatani yaitu sebesar Rp. 18.512.857,- sedangkan pada usahatani padi nonorganik penerimaan usahatani yaitu sebesar Rp. 20.470.345,-. Perbedaan penerimaan disebabkan oleh perbedaan hasil produksi serta tidak ada perbedaan pada harga jual menyebabkan terjadinya perbedaan pada penerimaan. Rata-rata pendapatan usahatani padi yang diterima oleh petani padi non- organik sebesar Rp. 15.358.393/Ha dengan hasil produksi sebesar 6110 kg/ha, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perolehan pendapatan pendapatan usahatani padi semi organik sebesar Rp. 14.066.437/Ha dengan hasil produksi sebesar 5500 kg/ha dan pendapatan usahatani padi non-organik pada tempat penelitian sebesar Rp. 15.021.680/Ha dengan hasil produksi sebesar 5600 kg/ha. Tingginya produksi yang dihasilkan oleh petani padi non-organik , menyebabkan adanya perbedaan penerimaan sehingga mengakibatkan terjadinya perbedaan pada pendapatan yang diterima oleh petani padi organik dan petani padi semi organik. Hasil analisis R/C ratio menunjukan bahwa usahatani padi organik, usahatani padi semi organik dan usahatani padi non-organik didaerah penelitian layak dengan masing- masing menunjukan nilai yaitu 4,8 , 4,2 dan 4,0. Saran yang dapat diberikan adalah: 1) Berdasarkan dari penelitian harga jual dari petani padi organik masih dianggap sama dengan padi lainnya ini mengakibatkan kurang berkembangnya usahatani padi organik di sana dikarenakan tidak ada perbedaan harga jual, sebaiknya pemerintah atau dinas terkait memberikan bantuan berupa pemberian insentif terhadap para petani padi organik dalam pembelian input agar pertanian organik dapat lebih berkembang lagi. 2) Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut diketahui bahwa usahatani padi organik memberikan hasil yang tidak berbeda dengan padi non-organik ini menunjukkan bahwa hasil produksi dari padi organik bisa menyamai produksi dari padi non-organik, maka dari itu perlu adanya adanya pembinaaan agar petani dapat mengelola sumberdaya secara organik karena usahatani padi organik dapat memberikan hasil yang bisa bersaing dengan hasil produksi dari padi non-organik. |
id |
IOS4666.130147 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2021-10-25T02:04:14Z |
last_indexed |
2021-10-28T07:19:32Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453817941000192 |
score |
17.538404 |