Analisis Kinerja Agroindustri Oleh-Oleh Khas Kota Batu (Kasus pada Agroindustri UD Ramayana Agro Mandiri Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu)
Main Author: | Zhairatus, Fierindra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130143/1/COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/130143/2/summary.pdf http://repository.ub.ac.id/130143/3/new_banget.pdf http://repository.ub.ac.id/130143/4/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/130143/5/Lampiran_fix.pdf http://repository.ub.ac.id/130143/ |
Daftar Isi:
- UD Ramayana Agro Mandiri merupakan salah satu agroindustri oleh-oleh khas Kota Batu yang bergerak dibidang olahan makanan seperti keripik apel, jenang apel dan dodol apel. Perusahaan ini dibangun pada tahun 2009 dan terus mengalami perkembangan yang baik sampai saat ini. Perkembangan tersebut didasari oleh meningkatnya jumlah pariwisata dan wisatawan yang datang ke Kota Batu. Hal ini mengakibatkan bertambahnya permintaan oleh-oleh seperti keripik apel karena apel merupakan icon dari Kota Batu itu sendiri. Untuk memenuhi permintaan keripik apel maka perusahaan agroindustri berbondong-bondong untuk membangun perusahaan kecil maupun menengah dan meningkatkan kinerjanya agar dapat eksis dan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis. Perusahaan juga dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan harapan konsumen. Adapun penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kondisi agroindustri UD Ramayana Agro Mandiri dalam menghadapi persaingan antar agroindustri di Kota Batu yang semakin kompetitif. (2) menganalisis kinerja agroindustri UD Ramayana Agro Mandiri dilihat dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. (3) Menganalisis cara UD Ramayana Agro Mandiri menentukan pemasok terbaik untuk mendapatkan pasokan bahan baku buah apel yang berkualitas untuk menghasilkan produk yang berkualitas pula. Hipotesis pada penelitian ini adalah (1) Diduga kinerja perusahaan masih belum optimal dilihat dari perspektif pelanggan serta pertumbuhan dan pembelajaran terindikas masih ada komplain dari pelanggan dan karyawan. (2) Diduga perusahaan akan memilih pemasok terbaik khususnya dengan melihat kriteria harga dan kuantitas untuk memperoleh bahan baku buah apel sesuai dengan kriteria guna menghasilkan produk yang berkualitas. Metode untuk mengetahui kondisi perusahaan adalah metode analisis deskriptif lalu untuk menganalisis kinerja UD Ramayana Agro Mandiri menggunakan metode balanced scorecard, data didapatkan berdasarkan wawancara tidak terstruktur bersama pemilik perusahaan dan karyawan perusahaan serta data sekunder. Terakhir untuk menentukan pemasok terbaik menggunakan metode analytical hierarchy process. Data diperoleh melalui kuisioner AHP yang diberikan kepada pemilik perusahaan karena pemilik perusahaan adalah orang yang ahli dibidangnya untuk mengisi kuisioner tersebut. Hasil dari penelitian antara lain UD Ramayana Agro Mandiri tidak pernah merasa terganggu dengan adanya kompetitor baru dengan bidang yang sama. Untuk tetap menjaga eksistensinya dan usahanya tetap dapat berjalan dalam jangka waktu yang lama, UD Ramayana Agro Mandiri dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan memberikan pelayanan terbaik. Produk yang berkualitas didapatkan dari bahan baku yang berkualitas pula. Hasil analisis balanced scorecard menunjukka bahwa pada perspektif keuangan, pendapatan dan keuntungan perusahaan selalu meningkat setiap tahunnya. Tahun 2012 keuntungan perusahaan sebesar Rp 830.000.000, tahun 2013 sebesar Rp 1.553.000.000 dan pada tahun 2014 keuntungan perusahaan sebesar Rp 1.900.000.000. Pada perspektif pelanggan perusahaan mampu mendapatkan pelangga baru sebanyak 11 orang pada tahun 2012 dan 5 orang pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 6 orang. UD Ramayana Agro Mandiri juga mampu mengurangi komplain yang diberikan oleh pelanggan setiap tahunnya. Perspektif bisnis internal dilihat berdasarkan kenaikan jumlah produksi. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dihitung berdasarkan absen karyawan dan produktivitas karyawan. Absen karyawan tertinggi terjadi pada tahun 2013. Hasil penentuan pemasok terbaik menggunakan metode analytical hierarchy process didapatkan bahwa pedagang 1 memiliki kinerja terbaik dengan nilai bobot 0,43 karena mampu memenuhi keinginan perusahaan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria yang paling dominan dalam menentukan pemasok terbaik adalah harga dengan bobot 0,455 lalu prioritas kedua adalah kuantitas dengan nilai bobot 0,188. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah (1) memperbaiki saran dan kritik yang diberikan oleh pelanggan sebagai perbaikan kearah yang lebih baik. (2) perusahaan dapat meningkatkan gaji pegawai dan memperluas ruang kantor dan ruang istirahat karyawan demi kenyamanan para karyawan. (3) UD Ramayana Agro Mandiri dapat memfokuskan pembelian bahan baku buah apel kepada pemasok yang tepat.