Daftar Isi:
  • Inceptisols di daerah tropika dianggap kurang subur akibat rendahnya pH dan menjadi faktor pembatas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman (Saribun, 2008; Swanda dan Marpaung, 2014; Kasno, Setyorini, dan Tuherkih, 2006). Kurang suburnya tanah didukung dengan hasil analisis dasar yang menunjukkan rendahnya pH (5,3) yang berkriteria masam dan nilai P tersedia 4,41ppm yang berkriteria rendah. Kendala lain yang tidak kalah penting adalah rendahnya kandungan bahan organik dan rendahnya muatan-muatan negatif untuk mendukung pertukaran kation (Nurdin, 2012). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pH, BOT, P tersedia, dan KTK adalah penambahan bahan organik berupa kompos limbah pabrik gula yang terdiri dari seresah daun tebu pada Inceptisols. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Menganalisis pengaruh aplikasi kompos terhadap pH, bahan organik, P tersedia, KTK pada Inceptisols dan pertumbuhan vegetatif jagung. 2). Menganalisis hubungan diantar sifat-sifat kimia tanah setelah aplikasi kompos limbah pabrik gula. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Tanah Universitas Brawijaya pada bulan Mei hingga September 2014. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas G1 = Kontrol; G2 = Aplikasi kompos 1,86 ton/ha (dosis kriteria P tanah sedang); G3 = Aplikasi kompos 2,86 ton/ha (dosis kriteria P tinggi); G4 = Aplikasi kompos 5,72 ton/ha (dosis kriteria P tanah 2x tinggi); G5 = Aplikasi SP-36 215,55 kg SP-36/ha (dosis kriteria P tanah sedang); G6 = Aplikasi SP-36 326,67 kg SP-36/ha (dosis kriteria P tanah tinggi). Aplikasi bahan organik berupa kompos limbah pabrik gula yang terdiri dari abu ketel, blotong dan seresah daun tebu sebesar 5,72 ton/ha (dosis kriteria P tanah 2x tinggi) dapat meningkatkan pH dari 5,32 (kriteria masam) menjadi 5,72 (kriteria agak masam) dan memberikan peningkatan terbaik terhadap BO, P tersedia dan KTK masing-masing sebesar 30,48%, 40,1% dan 22,36%, dibanding kontrol. Pada 60 HST, aplikasi kompos limbah pabrik gula 5,72 ton/ha menghasilkan tinggi tanaman jagung yang berbeda nyata terhadap perlakuan SP-36 dengan dosis kriteria tinggi. Terdapat korelasi positif yang sangat signfikan antara pH dan P tersedia dengan r=0,80 dan R2=0,64 serta BO dan KTK dengan r=0,96 dan R2=0,92, yang berarti peningkatan pH diikuti dengan peningkatan P tersedia dan peningkatan BO diikuti dengan peningkatan KTK.