Daftar Isi:
  • Salah satu penyakit yang menjadi kendala dalam budidaya kentang adalah penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Pengendalian penyakit umumnya yang paling banyak dilakukan saat ini adalah penggunaan pestisida namun hasilnya belum memuaskan. Penggunaan agens hayati seperti Bacillus subtilis dan Pseudomonas fluorescens dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengendalian penyakit layu bakteri tersebut. Diketahui bahwa mikroorganisme antagonis terhadap patogen tanaman dapat diperoleh dari dalam tanah (rhizosfer), permukaan tanaman (filosfer) dan berada dalam tanaman (endofit). Mikroba endofit sendiri menghasilkan senyawa kimia yang memiliki berbagai jenis bioaktif yang dapat berkontribusi dengan tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan pemanfaatan mikroorganisme yang bersifat antagonis sebagai agen pengendalian hayati. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bakteri endofit yang berpotensi sebagai antagonis terhadap R. solanacearum patogen penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman kentang serta karakteristik dari bakteri endofit tersebut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang mulai bulan Februari 2014 – November 2014. Rangkaian penelitian meliputi isolasi patogen dari tanaman kentang yang terserang penyakit layu R. solanacearum, identifikasi patogen dari tanaman kentang yang terserang penyakit layu R. solanacearum, perbanyakan bakteri endofit tanaman kentang, pengujian bakteri endofit dalam cawan petri (in vitro) terhadap R. solanacearum. Pengujian endofit menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 9 perlakuan dan 4 ulangan, serta karakterisasi dan identifikasi sampai tingkat genus bakteri endofit yang bersifat antagonis terhadap patogen R. solanacearum. Dari hasil identifikasi baik secara morfologi, fisiologi maupun biokimia pada tanaman kentang yang diisolasi yang diduga bergejala layu bakteri termasuk spesies R.solanacearum. Hasil uji antagonis diketahui isolat endofit E5 memberikan pengaruh yang terbesar terhadap uji penghambatan bakteri R. solanacearum. Namun, zona hambat yang dihasilkan isolat endofit E5 tidak berbeda jauh dengan isolat bakteri E6 dan E1 pada hari pertama, kedua dan ketiga hsi. Isolat E129 memberikan pengaruh terkecil terhadap uji penghambatan bakteri R. solanacearum pada hari pertama dan isolat endofit E104 memiliki zona hambat terkecil pada pengamatan kedua dan ketiga hsi. Berdasarkan hasil karakterisasi dan identifikasi diketahui bahwa isolat bakteri endofit E1 dan E121 termasuk dalam genus Erwinia, isolat E5, E6 dan E129 termasuk dalam genus Agrobacterium, isolat E104 termasuk dalam genus Bacillus, sedangkan isolat E117 dan E120 termasuk dalam genus Corynebacterium