Daftar Isi:
  • Penyakit busuk lunak merupakan salah satu penyakit pasca panen tanaman umbi-umbian. Penyakit ini dapat menyerang ketika masih di lapangan, saat pengangkutan, di tempat penyimpanan, dan selama pemasaran. Penyakit busuk lunak dapat menyerang beberapa umbi antara lain wortel, kentang, dan porang. Di sentra produksi porang di Kabupaten Madiun, Jawa Timur terdapat serangan busuk lunak pada umbi porang di tempat penyimpanan dengan tingkat kerusakan mencapai 60%. Serangan busuk lunak pada porang tersebut menyebabkan kerugian bagi petani karena umbi yang terserang tidak bisa diolah menjadi tepung porang dan tidak bisa digunakan menjadi bibit. Penyakit busuk lunak yang menyerang umbi porang di Kabupaten Madiun belum diketahui penyebabnya. Serangan penyakit tersebut dapat diturunkan dengan diterapkannya suatu metode pengendalian yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan karakter patogen penyebab busuk lunak pada umbi porang di Kabupaten Madiun melalui kegiatan isolasi dan karakterisasi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya mulai bulan Mei hingga Desember 2014. Penelitian ini meliputi isolasi bakteri dari umbi porang yang bergejala busuk lunak, uji busuk lunak pada kentang, uji hipersensitif, uji patogenisitas, karakterisasi bakteri penyebab busuk lunak pada porang secara morfologi, fisiologi dan biokimia, serta uji perlakuan fisik pada bakteri penyebab busuk lunak pada umbi porang. Dari hasil pengamatan, gejala busuk lunak pada umbi porang yaitu umbi tampak berwarna cokelat kehitaman, berlendir, kulit umbi yang terserang mudah mengelupas. Umbi disertai bau yang tidak sedap serta terdapat masa bakteri yang keluar dari dalam jaringan saat dicelupkan ke dalam air. Ketika umbi yang sakit dibelah, umbi tampak busuk dan teksturnya lunak, dan batas infeksinya ada yang jelas dan ada yang tidak jelas. Pembusukan dimulai dari tepi umbi yang kemudian menyebar ke seluruh bagian umbi. Bagian yang terserang semakin lama akan berwarna kuning kehitaman. Dari hasil isolasi, didapatkan 3 koloni bakteri yang mampu menyebabkan busuk lunak pada kentang, menghasilkan reaksi hipersensitif, dan mampu menyebabkan busuk lunak pada umbi porang. Isolat tersebut adalah B2, 5G, dan 5HI. Berdasarkan uji secara morfologi, fisiologi dan biokimia, ketiga strain bakteri penyebab busuk lunak pada umbi porang memiliki karakter yang berbeda. Berdasarkan uji identifikasi hingga tingkat genus, isolat B2 dan 5HI adalah bakteri Gram negatif, bersifat anaerob positif, dan koloni berwarna putih pada media YDC sehingga bakteri tersebut adalah Erwinia sp., isolat 5G adalah bakteri Gram negatif, bersifat anaerob positif, dan koloni berwarna kuning pada media YDC sehingga bakteri tersebut adalah Pantoea sp. Ketiga strain tidak mampu tumbuh pada suhu 10°C dan 52°C, pH 4 dan 11, serta pada kadar NaCl 12%.