Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Antibakteri Terhadap Blood Disease Bacterium Pada Buah Pisang (Musa acuminata balbisiana Colla.)
Main Author: | Wicaksono, Agung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130129/1/AGUNG_WICAKSONO-115040200111083.pdf http://repository.ub.ac.id/130129/ |
Daftar Isi:
- Penyakit darah yang disebabkan Blood disease bacterium (BDB) merupakan kendala serius dalam budidaya tanaman pisang di Indonesia karena dapat menyebabkan kehilangan hasil sebesar 20-100% dalam satu luasan lahan. Selama ini pengendalian dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya dan penggunaan bahan kimia, namun tingkat keberhasilan belum maksimal. Pemanfaatan ekstrak kulit buah kakao yang mengandung senyawa antibakteri menjadi alternatif pengendalian BDB yang lebih ramah lingkungan Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya bulan Oktober 2014 sampai Febuari 2015. Pelaksanaan penelitian meliputi uji virulensi, pembuatan ekstrak kulit buah kakao, uji sensitivitas antibakteri, dan uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang. Dilakukan dua metode uji yaitu uji sensitivitas antibakteri dan uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang. Uji sensitivitas antibakteri menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam macam perlakuan yaitu US1 (Ekstrak kakao 15%), US2 (Ekstrak kakao 30%), US3 (Ekstrak kakao 45%), US4 (Ekstrak kakao 60%), US5 (Ekstrak kakao 75%) dan US6 (Ekstrak kakao 90%). Perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Kontrol terdiri dari K1 (DMSO), K2 (Etanol 80%) dan K3 (Streptomisin). Uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang menggunakan RAL dengan 10 macam perlakuan yaitu UP1 (Kontrol BDB), UP2 (DMSO dan BDB), UP3 (Streptomisin dan BDB), UP4 (Alkohol dan BDB), UP5 (Ekstrak kakao 15% dan BDB), UP6 (Ekstrak kakao 30% dan BDB), UP7 (Ekstrak kakao 45% dan BDB), UP8 (Ekstrak kakao 60% dan BDB), UP9 (Ekstrak kakao 75% dan BDB) dan UP10 (Ekstrak kakao 90% dan BDB). Perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil uji sensitivitas antibakteri dapat disimpulkan bahwa ekstrak kakao pada konsentrasi 30%, 45% 60%, 75% dan 90% mampu menghambat pertumbuhan BDB. Perlakuan kontrol streptomisin memberikan pengaruh yang nyata terhadap uji penekanan bakteri, Namun perlakuan kontrol streptomisin tidak berbeda jauh dengan perlakuan ekstrak kakao 90%. Dari uji penekanan pertumbuhan BDB pada buah pisang dapat disimpulkan bahwa perlakuan ekstrak kulit buah kakao konsentrasi 90% lebih efektif dalam menekan pertumbuhan BDB dibandingkan dengan perlakuan ekstrak yang lainnya.