Eksplorasi Jamur Patogen Serangga Di Rizosfir Cabai Dan Pengujian Patogenisitasnya Pada Spodoptera Litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae
Main Author: | Anggarini, RrAstrieSeptianing |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130128/1/SAMPUL.pdf http://repository.ub.ac.id/130128/2/RINGKASAN.pdf http://repository.ub.ac.id/130128/3/ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/130128/4/LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/130128/ |
Daftar Isi:
- Rizosfir berperan sebagai habitat jamur patogen serangga. Rizosfir dengan bahan organik yang tinggi menyediakan sumber nutrisi, oksigen dan air sehingga dapat mendukung kehidupan berbagai kelompok mikroorganisme tanah. Jamur Metarhizium sp. adalah patogen serangga yang berpotensi mengendalikan beberapa serangga hama seperti S. litura, Crocidolomia pavonana F. dan Plutella xylostella L. Jamur Beauveria sp., dan Metarhizium sp. berhasil diisolasi dari rizosfir pakis. Isolasi contoh tanah dari rizosfir kubis diperoleh isolat Beauveria bassiana yang virulen terhadap P. xylostella. Jamur patogen oportunistik Fusarium sp. dan Penicillium sp., serta jamur patogen serangga sejati Metarhizium sp., Verticillium sp., Paecilomyces sp., dan Beauveria sp. diperoleh dari rizosfir kedelai. Jamur patogen serangga yang berhasil diisolasi dari rizosfir cabai adalah genus Fusarium, Aspergillus, Metarhizium dan Trichoderma dari wilayah ketinggian tempat berbeda. Faktor ketinggian tempat dan aplikasi pestisida dapat mempengaruhi keberadaan jamur patogen serangga di rizosfir. Pemanfaatan jamur patogen serangga sebagai agens pengendali memerlukan isolat virulen yang berasal dari ekosistem di mana hama berada. Penelitian ini menggunakan contoh tanah yang diambil di rizosfir cabai dari berbagai wilayah ketinggian tempat dan aplikasi pestisida berbeda, sehingga diperoleh jenis jamur patogen serangga yang virulen bagi S. litura. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan Februari sampai Juli 2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksplorasi pengambilan contoh tanah dan metode umpan serangga Tenebrio molitor L. untuk mengisolasi jamur patogen serangga di rizosfir cabai. Rancangan percobaan pengujian patogenisitas isolat jamur patogen serangga menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan diulang sebanyak lima kali. Larva S. litura instar II diinokulasi ke dalam suspensi isolat Metarhizium sp. dengan konsentrasi 106 konidia/ml, sedangkan perlakuan kontrol selama 30 detik dicelupkan ke dalam akuades steril. Setiap perlakuan menggunakan 20 ekor larva dan diberi pakan daun bayam yang diganti setiap hari. Variabel yang diamati yaitu mortalitas dan waktu kematian larva S. litura selama 10 hari. Data dianalisis menggunakan uji F pada taraf nyata 5%. Bila terdapat pengaruh yang nyata pada perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5%. Hasil dari penelitian ini diperoleh jamur patogen serangga genus Metarhizium, Penicillium, Aspergillus dan Fusarium dari contoh tanah rizosfir cabai pada lokasi eksplorasi di Kota Malang dan Batu. Larva S. litura terinfeksi Metarhizium sp. berwarna coklat kehitaman, tubuh kaku. Tahap selanjutnya ukuran tubuh larva menyusut, mengkerdil. Miselia tumbuh di permukaan kutikula bagian ekor. Akan tetapi tidak semua larva terinfeksi akan muncul hifa yang tumbuh keluar dari kutikula. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa uji empat isolat Metarhizium sp. berpengaruh secara nyata terhadap tingkat mortalitas larva S. litura instar II. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa inokulasi empat isolat Metarhizium sp., berpengaruh sama terhadap waktu kematian larva S. litura instar II. Hal ini diduga disebabkan oleh viabilitas isolat jamur dan ketahanan tubuh pada kutikula serangga.