Analisis Efektivitas Dan Dampak Program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-Ldpm) Terhadap Pendapatan Petani (Studi Kasus Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

Main Author: Maqfiroh, Fitriatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/130123/1/SKRIPSI_FITRIATUL_MAQFIROH.pdf
http://repository.ub.ac.id/130123/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini didasarkan pada adanya program Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (P-LDPM) yang merupakan program pemerintah untuk mengatasi rendahnya harga gabah, beras dan jagung terutama pada saat panen raya. Program P-LDPM memberikan dana Bantuan Sosial (Bansos) sebesar Rp.150.000.000,- pada tahap penumbuhan dan Rp. 75.000.000,- pada tahap pengembangan yang diberikan kepada Gapoktan untuk pengembangan unit usaha distribusi pangan dan unit pengelolaan cadangan pangan. Kabupaten Malang menjadi peringkat kedua penerima program P-LDPM setelah Kabupaten Ponorogo dengan jumlah penerima mulai tahun 2009 hingga 2014 sebanyak 9 Kecamatan. Salah satu lokasi penerima program adalah Kecamatan Singosari. Kecamatan Singosari merupakan kawasan penghasil padi terbesar dengan jumlah produksi 44.130 ton/tahun dan juga sebagai pelaksana program P-LDPM yang dilaksanakan di Desa Watugede oleh Gapoktan Makmur Santosa. Berdasarkan data kegiatan pembelian gabah diketahui bahwa dari 286 anggota Gapoktan Makmur Santosa hanya ada 16 petani anggota Gapoktan yang menjual gabahnya ke lembaga P-LDPM meskipun harga yang ditawarkan adalah diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Pembelian gabah dilakukan dengan menggunakan sistem tebasan padahal pada program P-LDPM tidak disarankan menggunakan sistem tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui tercapainya indikator dampak program P-LDPM berdasarkan realisasi kegiatan lapang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan program P-LDPM; (2) Bagaimana efektivitas program P-LDPM; dan (3) Bagaimana dampak program P-LDPM terhadap pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan program P-LDPM; (2) Menganalisis efektivitas program P-LDPM; (3) Menganalisis dampak program P-LDPM terhadap pendapatan petani. Penelitian ini dilakukan di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Metode penarikan responden untuk mengetahui efektivitas program dengan mewawancarai 3 pihak yang terkait dengan pelaksanaan program di P-LDPM di Desa Watugede dan 1 key informan dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur. Penarikan responden petani dilakukan secara purposive untuk kelompok anggota Gapoktan yang menjual gabah ke P-LDPM dengan cara sensus dengan jumlah 16 petani dan secara convinience sampling untuk kelompok bukan anggota Gapoktan yang menjual gabah ke non P-LDPM dengan jumlah 17 petani. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk mengetahui pelaksanaan program P-LDPM di Desa Watugede digunakan analisis deskriptif, untuk mengetahui efektivitas program digunakan rasio efektivitas program dan untuk mengetahui dampak program terhadap pendapatan petani digunakan analisis uji beda rata-rata sampel tidak saling berpasangan (independent t test). Hasil analisis tujuan pertama menunjukkan bahwa Gapoktan Makmur Santosa melaksanakan program mulai tahun 2010 hingga saat ini tahun 2015. Kegiatan di unit distribusi adalah melakukan pembelian hasil panen petani di wilayah Desa Watugede berupa Gabah Kering Panen (GKP). Kegiatan di unit cadangan pangan tidak terlaksana karena tidak ada petani yang melakukan peminjaman cadangan pangan di Gapoktan. Beberapa anggota Gapoktan Makmur Santosa kurang memahami program P-LDPM, kurangnya kepercayaan pada Gapoktan, dana Bansos P-LDPM hanya mampu membeli 8,95 persen dari total produksi padi di wilayah Desa Watugede dan keterbatasan dalam sarana transportasi. Hasil analisis tujuan kedua menunjukkan bahwa pada indikator input dan output diperoleh nilai efektivitas sebesar 100 persen, outcome 80 persen, benefit 85 persen dan indikator impact sebesar 93,33 persen. Nilai efektivitas program PLDPM di Desa Watugede secara keseluruhan adalah 91,66 persen. Berdasarkan efektivitas program menurut Litbangdepagri (1991) nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat efektif. Hasil analisis tujuan ketiga menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani anggota Gapoktan yang menjual gabah ke P-LDPM lebih tinggi dibanding petani bukan anggota Gapoktan yaitu Rp.722.559,-/ha. Berdasarkan uji beda ratarata dengan independent t-tes perbedaan tersebut tidak nyata secara signifikan karena nilai thitung (1,156) < ttabel (2.0345) dan nilai Signifikasi 0,256 > 0,05. Pendapatan petani anggota Gapoktan yang menjual gabah ke P-LDPM Rp. 10.083.107,-/ha dan petani bukan anggota Gapoktan yang menjual gabah ke non P-LDPM Rp. 9.360.549,-/ha. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut : (1) Agar sistem pembelian gabah pada program P-LDPM oleh Gapoktan Makmur Santosa diganti dengan sistem timbangan, perlu dilakukan peningkatan sosialisasi program P-LDPM kepada anggota Gapoktan sehingga seluruh anggota memahami mekanisme program P-LDPM; (2) Berdasarkan variabel outcome, benefit dan impact diperlukan sosialisasi pemanfaatan cadangan pangan di agar petani anggota lebih memanfaatkan unit cadangan pangan yang ada di Gapoktan Makmur Santosa. Tambahan dana bantuan sosial bagi Gapoktan Makmur Santosa perlu ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan volume pembelian dan penjualan hasil panen. Diperlukan Sosialisasi kegiatan pembelian gabah oleh Gapoktan Makmur Santosa sehingga anggota Gapoktan lebih berpartisipasi dalam kegiatan pembelian dan penjualan gabah pada program P-LDPM khusunya di Desa Waugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang (3) Agar kegiatan P-LDPM di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tidak hanya melakukan kegiatan pembelian hasil panen diatas HPP tetapi juga ditambah program untuk peningkatan hasil produksi dan penanggulangan hama sehingga pendapatan petani lebih meningkat.