Daftar Isi:
  • Tanaman pangan merupakan komoditas penting dan strategis, karena menjadi kebutuhan dasar pemenuhan konsumsi setiap orang. Salah satu komoditas pangan terpenting adalah kedelai. Indonesia juga dikenal sebagai penghasil kedelai peringkat kesepuluh terbesar didunia, setelah USA, Brazil, Argentina, India, China, Canada, Paraguay, Uruguay, Ukraine, Bolivia dan Rusia (FAO,2012). Namun, produksi kedelai di Indonesia pada akhir-akhir tahun ini sedang mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 2009 produksi yang dihasilkan sebesar 974.000 ton mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 907.031 ton dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2011 menjadi 851.286 ton. (BPS,2011). Sedangkan kebutuhan kedelai di Indonesia sendiri diharapakan untuk terus meningkat guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sehari-hari. Penyebab utama menurunya produksi kedelai dalam negeri ialah karena kondisi iklim yang tidak menentu menyebabkan petani gagal panen, sehingga petani beralih menanam komoditas lain yang lebih menguntungkan, hal inilah yang menyebabkan keterbatasan lahan untuk budidaya tanaman kedelai. Salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan lahan untuk tanaman kedelai dan membangkitkan minat petani untuk menanam kedelai adalah dengan cara tumpangsari. Penelitian tumpangsari kedelai dengan tebu merupakan salah satu usaha untuk membantu peningkatan produksi pangan melalui diversifikasi tanaman.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) Mempelajari dan mengetahui pengaruh jarak tanam dan waktu tanam kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada baris antar tebu. 2) Menentukan jarak tanam kedelai dan waktu tanam kedelai yang tepat pada baris antar tebu. Hipotesis yang diajukan adalah 1) Pengaturan jarak tanam dan waktu tanam kedelai yang tepat pada baris antar tebu akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik. 2) Jarak tanam kedelai 30 cm x 30 cm pada baris antar tebu akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik. 3)Waktu tanam kedelai 2 Minggu sebelum tanam tebu pada baris antar tebu akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang terbaik Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April - September 2013 di Pabrik Gula Krebet yang berlokasi di Kecamatan Bululawang, Malang, Jawa Timur. Alat – alat yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi cangkul, gembor, oven, Leaf Area Meter (LAM), kamera, rolmeter, jangka sorong , alat tulis, dan timbangan analitik. Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi media tanam,stek tebu varietas PSJT 941 dan Kedelai varietas Wilis. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea (46% N) dosis 75 kgha-1, SP-36 (36 % P205) dosis 75 kgha-1, KCL (60% K2O) dosis 100 kgha-1 sedangkan pada tanaman tebu pemberian pupuk menggunakan ZA dan Phonska. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi. Petak utama adalah Jarak Tanam , terdiri atas 3 perlakuan yaitu Jarak Tanam 20 cm x 20 cm (A1), Jarak Tanam 25 cm x 25 cm (A2), dan Jarak Tanam 30 cm x 30 cm (A3). Anak petak adalah Waktu Tanam, terdiri atas 3 perlakuan yaitu 2 Minggu Sebelum Tanam Tebu (B1), 1 Minggu Sebelum Tanam Tebu (B2), Saat Tanam Tebu (B3) . Ada dua jenis pengamatan yaitu pengamatan kedelai dan tebu yang dilakukan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan tanaman kedelai dilakukan saat berumur 21, 35, 49, 63 dan 77 hst meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun, berat kering total tanaman, jumlah dan bobot polong petanaman, berat kering biji per tanaman, berat kering 100 biji dan hasil . Pengamatan tanaman tebu meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan diameter batang. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kedelai dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm (A3) yang dikombinasikan dengan waktu tanam 2 minggu sebelum tanam tebu (B1) berpengaruh nyata pada parameter luas daun paling tinggi, begitu pula yang terjadi pada parameter bobot polong dan bobot biji dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm (A3) yang dikombinasikan dengan waktu tanam 2 minggu sebelum tanam tebu (B1) , menghasilkan bobot polong pertanaman paling tinggi sebesar 42,23 g tan-1 dan pada bobot biji paling tinggi sebesar 24,91 g tan-1. Tanaman dengan jarak tanaman 30 cm x 30 cm (A3) dan waktu tanam 2 minggu sebelum tanam tebu (B1) menghasilkan hasil panen paling tinggi masing-masing sebesar 1,44 ton ha-1 dan 1,39 ton ha-1.