. Pemberian Mulsa Jerami Padi Dan Pupuk Hijau Crotalaria Juncea L. Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Var. Kretek Tambin
Daftar Isi:
- Jagung Adalah Komoditas Palawija Penting Di Indonesia Yang Ditinjau Dari Aspek Usaha Dan Penggunaan Hasilnya. Produksi Jagung Di Bangkalan Yaitu 166.744 Ton Tiap Tahunnya (Wibowo Et Al., 2010). Sehingga, Produksi Di Bangkalan Masih Kurang Bila Dibandingkan Dengan Produksi Jagung Di Sumenep Yaitu Sebesar 200.000 Ton Per Tahun (Utama, 2013). Rendahnya Produksi Jagung Disebabkan Oleh Faktor Lingkungan Misalnya Curah Hujan Yang Rendah, Kandungan Bahan Organik Yang Rendah, Tingkat Kesuburan Tanah Yang Rendah, Dan Penggunaan Benih Bermutu Rendah. Penggunaan Mulsa Dan Pupuk Hijau Merupakan Alternatif Yang Dapat Digunakan Dalam Memperbaiki Sifat Biologi, Fisik Dan Kimia Tanah. Penelitian Ini Bertujuan, Yaitu: 1) Untuk Mempelajari Pengaruh Kombinasi Tingkat Ketebalan Mulsa Jerami Padi Dan Tingkat Pupuk Hijau Pada Tanaman Jagung Var. Kretek Tambin, 2) Untuk Menentukan Kombinasi Tingkat Ketebalan Mulsa Jerami Padi Dan Tingkat Pupuk Hijau Yang Tepat Pada Tanaman Jagung Var. Kretek Tambin. Hipotesis Yang Diajukan Yaitu: 1) Pemberian Mulsa Jerami Dan Pupuk Hijau Mempunyai Peranan Dalam Meningkatkan Kandungan N Total Tanah Sehingga Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Var. Kretek Tambin, 2) Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Paling Tinggi Didapatkan Pada Kombinasi Tingkat Ketebalan Mulsa Jerami Padi 9 Cm Dan Pemberian Pupuk Hijau Sebanyak 20 Ton Ha-1.Penelitian Telah Dilaksanakan Pada Bulan Maret - Juni 2014 Di Desa Karang Kemasen, Bangkalan Dengan Ketinggian Tempat 100 M Dpl. Bahan Yang Digunakan Selama Penelitian Yaitu Benih Jagung Var. Kretek Tambin, Pupuk Hijau Dengan Dosis 10 Ton Ha-1, 15 Ton Ha-1 Dan 20 Ton Ha-1, Mulsa Jerami Padi Dengan Ketebalan 3 Cm, 6 Cm Dan 9 Cm, Pupuk Anorganik Yaitu Npk, Furadan, Fungisida Berbahan Aktif Propineb Dan Insektisida Berbahan Aktif Prefonofos. Alat Yang Digunakan Cangkul, Label, Penggaris, Meteran, Tugal, Soil Moisture Tester, Timbangan, Cutter, Sprayer, Oven, Kamera Digital, Dan Alat Tulis. Penelitian Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) Sederhana, Dengan Menempatkan 10 Perlakuan, Yaitu Tanpa Pemberian Mulsa Jerami Padi Dan Pupuk Hijau (M0p0), Pemberian Mulsa Jerami 3 Cm Dan 10 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M1p1), Pemberian Mulsa Jerami 3 Cm Dan 15 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M1p2), Pemberian Mulsa Jerami 3 Cm Dan 20 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M1p3), Pemberian Mulsa Jerami 6 Cm Dan 10 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M2p1), Pemberian Mulsa Jerami 6 Cm Dan 15 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M2p2), Pemberian Mulsa Jerami 6 Cm Dan 20 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M2p3), Pemberian Mulsa Jerami 9 Cm Dan 10 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M3p1), Pemberian Mulsa Jerami 9 Cm Dan 15 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M3p2) Dan Pemberian Mulsa Jerami 9 Cm Dan 20 Ton Ha-1 Pupuk Hijau (M3p3). Pengamatan Yang Dilakukan Selama Penelitian Meliputi Parameter Pertumbuhan Yang Dilakukan Secara Destruktif Dan Non Destruktif. Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Jagung Meliputi Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Luas Daun,Bobot Kering Total Tanaman Dan Laju Pertumbuhan Relatif (Lpr) Yang Diamati Pada 21, 35, 49 Dan 63 Hari Setelah Tanam. Pengamatan Komponen Hasil Meliputi Bobot Segar Tongkol Tanpa Kelobot, Diameter Tongkol, Panjang Tongkol, Bobot Kering Tongkol Tanpa Kelobot, Bobot Kering Biji Per Tanaman Dan Bobot Biji Per Hektar. Komponen Penunjang Yaitu Analisis N Total, C/N Dan Bo Serta Pengamatan Kelembaban Tanah Di Siang Hari. Data Yang Diperoleh Dari Hasil Penelitian Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Ragam (Uji F) Pada Taraf 5 %. Bila Hasil Pengujian Terdapat Pengaruh Nyata Dari Perlakuan Yang Diberikan, Maka Dilanjutkan Dengan Uji Duncan Pada Taraf 5 %. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Pemberian Mulsa Jerami Serta Penambahan Pupuk Hijau Crotalaria Juncea L. Meningkatkan N Total Tanah Sebanyak 0,07 % Serta Meningkatkan Pertumbuhan Sehingga Hasilnya Meningkat Menjadi 44,17 % Pada Tanaman Jagung Var. Kretek Tambin. Serta, Pemberian Mulsa Jerami 9 Cm Dengan Penambahan 20 Ton Ha-1 Pupuk Hijau Crotalaria Juncea L. Meningkatkan Bobot Biji Per Hektar Sebesar 0,88 Ton Ha-1 Dibandingkan Dengan Potensi Di Kabupaten Bangkalan.