Daftar Isi:
  • Indonesia Merupakan Negara Yang Kaya Akan Berbagai Kebutuhan Pangan Seperti Buah Dan Sayuran, Terutama Sayuran Hortikultura. Satu Diantara Jenis Sayuran Yang Sering Dibudidayakan Adalah Tanaman Pakchoy. Tanaman Pakchoy Bila Ditinjau Dari Aspek Ekonomis Layak Dikembangkan Untuk Memenuhi Permintaan Konsumen Yang Semakin Tinggi. Upaya Meningkatkan Keuntungan Dapat Dicapai Antara Lain Melalui Peningkatan Produksi. Peningkatan Produksi Dapat Dilakukan Melalui Pemupukan Dan Pengairan. Berhubungan Dengan Waktu Pemberian Air, Frekuensi Penyiraman Yang Teratur Dan Efisien Sangat Menentukan Ketersedian Air Bagi Tanaman. Penyiraman Yang Efisien Berarti Penyiraman Yang Mampu Menjaga Ketersediaan Air Tanah Untuk Diserap Oleh Tanaman Sehingga Menghasilkan Tanaman Yang Baik. Oktem Et Al (2003) Mengemukakan Bahwa Diantara 2 -, 4 -, 6 - Dan 8 - Frekuensi Irigasi, Irigasi 2 Hari Frekuensi, Dengan 100% Et Aplikasi Air Optimal Untuk Jagung Manis (Zea Mays L.) Tumbuh Di Daerah Semi Kering. Pada Penambahan Bahan Organik Dalam Tanah Dapat Dilakukan Dengan Pemberian Pupuk Kandang. Syekhfani (2000), Menjelaskan Bahwa Pupuk Kandang Memiliki Sifat Yang Alami Dan Tidak Merusak Tanah, Menyediakan Unsur Hara Makro Dan Mikro, Selain Itu Pupuk Kandang Berfungsi Untuk Meningkatkan Daya Menahan Air, Aktivitas Mikrobiologi Tanah, Nilai Kapasitas Tukar Kation Dan Memperbaiki Struktur Tanah. Menurut Agele Et Al. (2004) Dan Adekayode (2004) Aplikasi Kompos Kotoran Ayam Dapat Meningkatkan Hasil Yang Berupa Bobot Biomassa Tajuk Hingga 70,6%. Oleh Karena Itu Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Dilakukan Penelitian Pengaruh Frekuensi Penyiraman Dan Aplikasi Dosis Pupuk Kandang Ayam Agar Dapat Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Pada Tanaman Pakchoy. Penelitian Dilakukan Di Rumah Kasa Venus Orchids, Desa Tegalweru Kabupaten Malang. Penelitian Telah Dilaksanakan Pada Bulan Juni Hingga Agustus 2014. Penelitian Dilakukan Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) Faktorial Yang Terdiri Dari 2 Faktor Dan 3 Kali Ulangan. Faktor 1 Frekuensi Penyiraman (P), Yang Terdiri Dari P1 = 1 Hari Sekali, P2 = 2 Hari Sekali, P3 = 3 Hari Sekali. Faktor 2 Dosis Pupuk Kandang Ayam (A), Yang Terdiri Dari A1 = 5 Ton Ha-1, A2 = 10 Ton Ha-1, A3 = 15 Ton Ha-1, A4 = 20 Ton Ha-1. Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Pakchoy Dilakukan Secara Non Destruktif Dan Destruktif. Pengamatan Non Destruktif Meliputi Tinggi Tanaman Dan Jumlah Daun. Pengamatan Destruktif Meliputi : Luas Daun Per Tanaman, Bobot Segar Total Tanaman, Bobot Kering Total Tanaman, Bobot Segar Konsumsi, Dan Indeks Panen. Data Pengamatan Yang Diperoleh Dianalisis Dengan Menggunakan Uji Bnt (Beda Nyata Terkecil) Pada Taraf 5%. Hasil Penelitian Menunjukan Bahwa Perlakuan Frekuensi Penyiraman Dan Dosis Pupuk Kandang Ayam Tidak Terdapat Pengaruh Interaksi Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Luas Daun, Bobot Kering Total Tanaman, Bobot Segar Bagian Tanaman Yang Dapat Dikonsumsi, Bobot Segar Total Tanaman Dan Indeks Panen. Perlakuan Frekuensi Penyiraman 3 Hari Sekali Menghasilkan Rerata Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Luas Daun, Bobot Segar Bagian Tanaman Yang Dapat Dikonsumsi Dan Bobot Segar Total Tanaman Tertinggi Daripada Frekuensi Penyiraman 1 Hari Sekali Dan 2 Hari Sekali. Perlakuan Dosis Pupuk Kandang Ayam Hanya Berpengaruh Nyata Terhadap Luas Daun Dan Bobot Kering Total Tanaman.