Pengaruh Pestisida Nabati Ekstrak Daun Sirsak terhadap Fisiologi Jamur Entomo-acaripatogen Beauveria bassiana untuk Mematikan Tungau Polyphagotarsonemus latus Banks (Acari: Tarsonemidae)
Main Author: | Li`aini, ArrohmatusSyafaqoh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130086/5/halaman_depan.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/4/bab_1.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/5/bab_2.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/2/bab_3.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/4/bab_4.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/1/bab_5.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/3/daftar_pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/5/lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/130086/ |
Daftar Isi:
- Tungau Polyphagotarsonemus latus Banks (Acari: Tarsonemidae) merupakan tungau herbivora yang menyerang berbagai suku tanaman antara lain Solanaceae, Curcubitaceae, dan Malvaceae. Selama ini pengendalian tungau dilakukan melalui aplikasi pestisida sintetik yang menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, organisme non-target, dan kesehatan manusia. Oleh karena itu diperlukan alternatif pengendalian tungau yang relatif aman, seperti pemanfaatan jamur entomo-acaripatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin sebagai pestisida hayati. Pendekatan tunggal pada pengendalian hama tidak selalu memberikan hasil optimal. Salah satu cara optimalisasi pengendalian hama terpadu adalah aplikasi pestisida hayati dengan pestisida nabati. Integrasi penggunaan jamur entomo-acaripatogen B. bassiana dan ekstrak daun sirsak (EDS) untuk pengendalian hama memerlukan studi kompatibilitas secara rinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh EDS konsentrasi 0,5; 1,0; dan 1,5% terhadap jamur entomo-acaripatogen B. bassiana konsentrasi 104, 106, dan 108 konidia/ml aquades dalam mematikan P. latus. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Entomologi dan Sub Laboratorium Pengembangan Agens Hayati, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, pada bulan Maret sampai dengan Juni 2014. Uji kompatibilitas disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 48 satuan percobaan. Kombinasi perlakuan terdiri dari 3 konsentrasi B. bassiana, yaitu104, 106 dan 108 konidia/ml aquades, dan 4 konsentrasi EDS, yaitu 0 sebagai kontrol, 0,5; 1,0; dan 1,5%. Perlakuan yang menunjukkan nilai kompatibel, akan dilanjutkan untuk uji patogenisitas B. bassiana dan EDS pada imago tungau P. latus. Jika semua perlakuan menunjukkan nilai tidak kompatibel, maka uji patogenisitas pada P. latus dilakukan secara terpisah (uji tunggal). Uji patogenisitas disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 35 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan pada uji patogesitas adalah 3 konsentrasi B. bassiana dan 3 konsentrasi EDS seperti di atas, serta aquades sebagai kontrol. Masing-masing satuan percobaan diaplikasikan pada 10 imago tungau P. latus di arena percobaan dengan metode semprot. Ekstrak daun sirsak konsentrasi 0,5; 1,0; dan 1,5% berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur entomo-acaripatogen B. bassiana konsentrasi 104, 106, dan 108 konidia/ml aquades. Mortalitas terendah, yaitu 74,00%, terjadi pada tungau yang diaplikasi jamur B. bassiana konsentrasi 104 konidia/ml aquades, sedangkan mortalitas tertinggi, yaitu 100,00%, terjadi pada tungau yang masing-masing diaplikasi jamur B. bassiana konsentrasi 108 konidia/ml aquades dan EDS 1,0%. EDS konsentrasi terendah 0,5% sudah mampu mematikan P. latus.