Daftar Isi:
  • Padi ( Oryza sativa ) adalah komoditas tanaman pangan di Indonesia. Kebutuhan beras nasional meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan padi di Indonesia perlu dilakukan upaya peningkatan produksi. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain melalui pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan merakit kultivar baru, salah satunya ialah padi hibrida. Varietas unggul padi hibrida yang dilepas di Indonesia dirakit dengan menggunakan sistem tiga galur yaitu galur mandul jantan (GMJ atau galur A), galur pelestari (maintainer atau galur B) dan tetua jantan yang sekaligus berfungsi sebagai pemulihan kesuburan (restorer atau galur R). Padi adalah tanaman menyerbuk sendiri. Dengan demikian, perakitan padi hibrida memerlukan tetua mandul jantan. Pemulia berbagai jenis tanaman telah melakukan seleksi terhadap karater tanaman berdasarkan nilai koefisien keragaman genetik dan heritabilitas. Sebelum menetapkan metode seleksi yang akan digunakan dan kapan seleksi akan dimulai, perlu diketahui berapa besar keragaman genetik, Tetapi dengan melihat keragaman genetik saja sangat sulit untuk mempelajari suatu karakter. Untuk itu, diperlukan parameter genetik lain seperti heritabilitas. Heritabilitas adalah parameter genetik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana keragaman penampilan suatu genotipe dalam populasi terutama yang disebabkan oleh peranan faktor genetik . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik, tingkat sterilitas tepung sari dan mengetahui calon galur mandul jantan terbaik. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat keragaman yang tinggi pada beberapa genotip calon galur mandul jantan (GMJ) yang diamati dan beberapa genotip calon GMJ yang diteliti mempunyai tingkat sterilitas tepung sari yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di lahan yang terletak di Desa Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggan + 450 mdpl, dan suhu rata-rata harian 23-29 ° C. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Mei 2014. Bahan yang digunakan adalah 50 calon galur mandul jantan , 7 galur mandul jantan sebagai pembanding dan larutan kalium iodide (KI) . Alat yang digunakan adalah alat tanam, mikroskop, cover glass, kaca preparat, pipet, pinset, hand counter, kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah 50 genotip calon GMJ, 7 GMJ pembanding, larutan Kalium Iodida (KI), pupuk Urea (300 kg/ha), pupuk SP 36 (100 kg/ha), pupuk KC l 100 kg/ha, kantong panen dan label . Pengendalian gulma menggunakan herbisida Ally Plus 77WP dan herbisida DMA6 825SL . Pengendalian hama yaitu belalang pemakan daun padi menggunakan insektisida Decis 2,5 EC . Untuk pengendalian penyakit yaitu hawar daun bakteri tidak dilakukan karena serangan dapat ditoleransi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Augmented Design dengan 50 genotip calon GMJ tanpa ulangan dan 7 GMJ sebagai pembanding yang diulang sebanyak tiga kali. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 x 20 cm yang terdiri dari 6 0 tanaman dalam satu genotip dan jarak antar genotip adalah 40 cm. Calon galur mandul jantan ditanam berdampingan dengan galur pelestarinya ( maintainer ). Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan karakter kuantitatif dengan 4 tanaman sampel dan karakter kualitatif dengan 1 sampel pada calon galur mandul jantan. Variabel pengamatan adalah jumlah anakan produktif, j umlah gabah isi per malai, bobot 1000 butir (gram), umur berbunga (hst), tinggi tanaman (cm), jumlah malai/tanaman, panjang malai (cm), sterilitas tepung sari (%).