Penampilan Tujuh Genotip Padi (Oryza Sativa L.) Hibrida Japonica Pada 2 Musim Tanam
Main Author: | Afandi, SutantoWahyu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130068/3/BAB_1.pdf http://repository.ub.ac.id/130068/2/BAB_2.pdf http://repository.ub.ac.id/130068/2/BAB_3.pdf http://repository.ub.ac.id/130068/3/BAB_4.pdf http://repository.ub.ac.id/130068/1/BAB_5.pdf http://repository.ub.ac.id/130068/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan beras nasional pada tahun 2015 diproyeksikan sebesar 70 juta ton sehingga pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan produksi beras nasional untuk memenuhi angka tersebut. Peningkatan produksi padi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti ekstensifikasi dan intensifikasi. Intensifikasi meliputi pengoptimalan irigasi, pengolahan tanah, pemupukan dan pemilihan benih unggul. Pemilihan benih unggul salah satunya adalah dengan menggunakan benih padi hibrida. Padi hibrida adalah produk persilangan antara dua tetua padi yang berbeda secara genetik. Apabila tetua-tetua diseleksi secara tepat, maka hibrida turunannya akan memiliki vigor dan daya hasil yang lebih tinggi daripada kedua tetua tersebut. Galur padi hibrida Japonica merupakan galur introduksi dari Jepang, yang resisten terhadap suhu rendah yang umumnya di daerah sub tropis. Indonesia memiliki musim yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kemarau dan hujan. Musim hujan umumnya dicirikan oleh terjadinya penurunan rata-rata suhu udara harian, lamanya penyinaran rnatahari dan radiasi surya, tingginya curah hujan dan tingkat keawanan (mendung). Sebaliknya musim kemarau dicirikan oleh meningkatnya suhu udara rata-rata harian, radiasi surya, lamanya penyinaran, dan menurunnya kelembaban udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan tujuh genotip padi hibrida Japonica pada dua musim tanam. Hipotesis yang diajukan ialah (1) terdapat perbedaan penampilan genotip padi hibrida Japonica pada dua musim tanam, (2) terdapat perbedaan penampilan antar tujuh genotip padi hibrida Japonica dan (3) terdapat interaksi antara genotip x musim padi hibrida Japonica pada dua musim tanam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 - September 2013, dilahan pertanian yang berlokasi di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Analisis gabungan penelitian ini menggunakan Rancangan Tersarang, dalam setiap musim tanam menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari tujuh genotip padi (enam galur padi hibrida Japonica dan satu varietas pembanding) dengan 3 ulangan. Sebagai perlakuan adalah enam galur padi hibrida Japonica yaitu Bio-Jap 1, Bio-Jap 2, Bio-Jap 3, Bio-Jap 4, Bio-Jap 5, Bio-Jap 6 dan Taiken sebagai varietas pembanding. Pupuk yang digunakan ialah ialah urea, SP36 dan KCL. Pengamatan yang dilakukan meliputi karakter kualitatif terhadap warna tepi daun, warna pelepah daun, warna lidah daun, warna leher daun, warna telinga daun, warna pangkal batang, warna stigma (kepala putik), bentuk gabah, warna ujung gabah dan karakter kuantitatif yang terdiri dari umur berbunga (hst), tinggi tanaman (cm), panjang daun bendera (cm), lebar daun bendera (cm), jumlah anakan, umur panen (hst), panjang malai (cm), jumlah gabah per malai, persentase gabah bernas, bobot gabah per petak dan bobot 1000 butir gabah (g). Analisa Varian gabungan untuk mengetahui perbedaan penampilan varian genotip. Analisis data kuantitatif yang digunakan ialah uji F, Apabila dalam analisis ragam terdapat berbeda nyata, maka dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf 5 %. Hasil penelitian diperoleh penampilan berbeda diantara tujuh genotip padi hibrida Japonica pada dua musim tanam ditunjukkan pada karakter panjang daun bendera, jumah anakan, panjang malai, bobot gabah per petak dan persentase gabah bernas. Tujuh genotip padi hibrida Japonica menunjukkan perbedaan karakter kualitatif pada warna tepi daun, warna pelepah daun, warna leher daun, warna telinga daun, warna pangkal batang, warna stigma, warna ujung gabah dan karakter kuantitatif pada karakter tinggi tanaman, umur berbunga, lebar daun bendera, umur panen, jumlah gabah per malai dan bobot 1000 butir. Musim tanam menunjukkan perbedaan penampilan pada karakter umur berbunga, lebar daun bendera, umur panen, jumlah gabah per malai dan bobot 1000 butir.