Evaluasi Ketahanan Beberapa Varietas Tebu Komersial Terhadap Serangan Hama Penggerek Batang Berkilat (Chilo auricilius Dudgeon) (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) Di Rumah Kaca
Main Author: | Widiastuti, RizkiPuji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/130056/1/SKRIPSI__-_RIZKI_PUJI_WIDIASTUTI_-_0910480142.pdf http://repository.ub.ac.id/130056/ |
Daftar Isi:
- Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku industri gula dan vetsin (mono sodium glutamate). Kebutuhan gula di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun dan belum mampu dipenuhi hingga saat ini. Salah satu kendala dalam budidaya tebu adalah serangan berbagai jenis hama di sepanjang pertumbuhan tanaman. Lebih dari 100 jenis binatang dapat mengganggu dan merusak tanaman tebu di lapangan. Namun demikian hanya beberapa diantaranya yang sering merusak dan menimbulkan kerugian yang cukup besar seperti penggerek batang tebu berkilat (Chilo auricilius) Dudgeon. Varietas tebu mempunyai tingkat ketahanan yang berbeda-beda terhadap serangan hama penggerek. Informasi mengenai tingkat ketahanan varietas komersial terhadap serangan jenis-jenis hama potensial sangat bermanfaat untuk menentukan varietas yang akan ditanam di suatu wilayah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan beberapa varietas tebu komersial terhadap serangan penggerek batang berkilat (Chilo auricilis Dudgeon) jika dibandingkan dengan varietas tebu yang telah diketahui peka terhadap serangan penggerek (PS 41, PS 59 dan POJ 3016) di rumah kaca. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan November 2013 di rumah kaca Pusat Penelitan Perkebunan Gula (P3GI) Pasuruan, Jawa Timur. Alat yang digunakan adalah alat pertanian yang biasa digunakan untuk menanam tebu, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah bibit tebu dari 9 varietas yang terdiri dari 6 varietas komersial yang sekarang ini banyak ditanam oleh petani tebu yaitu varietas PS 864, PSJT 941, KK, Kentung, PS 881, PS 882 dan 3 varietas peka penggerek yaitu PS 41, PS 59, POJ 3016, tanah terapan, pupuk NPK dan ulat penggerek batang instar 1. Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Untuk setiap ulangan terdapat 5 batang tebu. Perlakuan yang dilakukan adalah inokulasi ulat penggerek batang (Chilo auricilius Dudgeon) instar 1 pada masing-masing varietas. Pada setiap perlakuan diamati dan dihitung jumlah batang terserang, ruas terserang, panjang gerekan dan penentuan ketahanan dari setiap masing-masing varietas. (Suhartawan, 1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua varietas komersial yang diuji, terdapat 2 varietas yang termasuk dalam kategori sedang yaitu varietas Kentung dan PS 864. Sedangkan 4 varietas lainnya termasuk dalam kategori tahan diantaranya adalah PS 881, PS 882, KK dan PSJT 941. Perbedaan ketahanan tebu varietas komersial tersebut disebabkan oleh perbedaan karakteristik dari masingmasing varietas tersebut.