Daftar Isi:
  • Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah salah satu tanaman sayur yang mempunyai prospek penting di Indonesia. Jagung manis merupakan komoditas pertanian yang sangat digemari terutama oleh penduduk perkotaan karena rasanya yang enak dan manis banyak mengandung karbohidrat, sedikit protein dan lemak. Budidaya jagung manis berpeluang memberikan untung relatif tinggi bila diusahakan secara efektif dan efisien. Kedalaman dan media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Kedalaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, selain itu juga menentukan jumlah unsur hara dan air yang dapat diserap tanaman. Benih tanaman dengan ukuran yang lebih besar akan memiliki cadangan makanan yang lebih banyak daripada benih dengan ukuran yang lebih kecil sehingga kemampuan berkecambah juga akan lebih tinggi karena cadangan makanan yang dirubah menjadi energi juga semakin banyak. Walaupun benih berasal dari varietas yang sama, ukuran yang lebih besar akan mampu tumbuh relatif cepat dibandingkan dengan ukuran benih yang lebih kecil (Thomson, 1979). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kedalaman tanam dan ukuran biji terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.). Hipotesis penelitian yaitu diduga ukuran biji dan kedalaman penanaman akan mempengaruhi daya tumbuh tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Banjardowo, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur pada bulan Agustus-Oktober 2013. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Kedua faktor perlakuan dikombinasikan sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 48 plot percobaan. Dalam satu plot terdapat 50 tanaman sehingga total tanaman jagung manis dalam penelitian ini adalah 2400 tanaman. Parameter pengamatan pada penelitian ini antara lain jumlah daun/tanaman, tinggi tanaman (cm), luas daun/tanaman (cm2), bobot kering/tanaman (gram/tanaman), bobot basah/tanaman (gram/tanaman), panjang tongkol (cm), panjang baris biji (cm), diameter tongkol (cm) dan berat tongkol (g), kadar gula (0brix). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata terdapat pada perkecambahan dan jumlah daun. Perlakuan kedalaman tanam 5 cm dan ukuran biji 7 mm (K3U4) memiliki persentase perkecambahan dan jumlah daun lebih tinggi diantara perlakuan yang lain. Perkecambahan perlakuan K3U4 memiliki persentase tertinggi karena ukuran biji 7 mm merupakan ukuran biji terbesar sehingga memiliki energi yang besar untuk tumbuh serta ditunjang oleh kedalaman 5 cm yang ideal untuk pertumbuhan tanaman. Pada parameter hasil yang meliputi berat per tongkol tanpa klobot, diameter tongkol, panjang baris biji, panjang tongkol dan kadar gula (0brix) menunjukkan tidak ada interaksi yang nyata diantara dua faktor perlakuan.