Respon Dua Varietas Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.) Terhadap Aplikasi Naphthalene Acetic Acid (Naa
Daftar Isi:
- Tomat ialah salah satu jenis tanaman hortikultura yang keberadaannya sering dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini ditunjang dengan permintaan pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun, untuk kualitas atau mutu buah tomat yang dihasilkan sangat rendah. Dalam mengatasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT) dengan dosis atau takaran yang tepat, salah satunya ialah Naftalen Asam Asetat (NAA). Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini ialah untuk mengetahui respon dua varietas tomat (varietas Tombatu F1 dan varietas Juliet F1) terhadap aplikasi Naphthalene acetat acid (NAA) pada konsentrasi yang berbeda. Hipotesis yang diajukan adalah Masing-masing varietas memberikan respon yang berbeda terhadap aplikasi zat pengatur tumbuh Naphthalene Acetic Acid (NAA), Varietas tomat yang berbeda memberikan bobot dan ukuran buah tomat yang berbeda dan Aplikasi zat pengatur tumbuh Naphthalene Acetic Acid (NAA) pada konsentrasi yang berbeda memberikan bobot dan ukuran buah yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian yang bertempat di jalan Tirto Taruno, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat ± 500 m dpl. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih tomat varietas Tombatu F1, benih tomat cherry varietas Juliet F1, pupuk kandang, SP-36, urea, KCl, zat pengatur tumbuh Naphthalene Acetic Acid (NAA), Aquades, pestisida, polibag ukuran 60 cm x 25 cm dan bambu ajir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama adalah varietas tomat yang terdiri dari 2 macam varietas yaitu varietas Juliet F1 (V1), varietas Tombatu F1 (V2) dan anak petak adalah penerapan konsentrasi ZPT (NAA) yang terdiri dari 6 taraf konsentrasi yaitu 0 ppm (kontrol), NAA 30 ppm (P1), NAA 60 ppm (P2), NAA 90 ppm (P3), NAA 100 ppm (P4) dan NAA 150 ppm (P5). Penerapan aplikasi NAA dilakukan pada saat awal berbunga. Jumlah tanaman pada setiap perlakuan dalam satu ulangan terdiri dari 10 tanaman. Analisis data menggunakan uji standar f sebesar 5% dan jika ada nyata dan dilanjutkan dengan menggunakan pengaruh uji duncan (DMRT) pada standar 5%. Pengamatan yang dilakukan adalah non destruktif dengan parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga per tanaman, jumlah bunga per tandan, jumlah buah awal terbentuk, persentase fruit set, persentase fruit drop, jumlah buah panen per tanaman, bobot buah per tanaman, bobot per buah, panjang dan diameter buah, jumlah biji per buah, umur panen pertama, umur panen terakhir dan frekuensi panen. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata terdapat pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah terbentuk per tandan atas dan jumlah biji per buah. Perlakuan aplikasi NAA 30 ppm yang diberikan pada tanaman tomat varietas Juliet F1 sudah dapat menunjukkan respon terhadap tinggi tanaman dan iii jumlah anak daun pada akhir pengamatan, berbeda halnya dengan varietas Tombatu F1. Tanaman tomat varietas Tombatu F1 menunjukkan respon tinggi tanaman dan jumlah anak daun yang stabil terhadap aplikasi NAA pada semua konsentrasi. Pada jumlah buah terbentuk per tandan atas, perlakuan kontrol pada varietas Juliet F1 dan varietas Tombatu F1 menunjukkan jumlah buah terbentuk lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan aplikasi NAA pada semua konsentrasi. Sedangkan pada jumlah biji per buah, varietas Juliet F1 menunjukkan respon yang stabil terhadap aplikasi NAA pada semua konsentrasi, berbeda halnya dengan varietas Tombatu F1. Pada varietas Tombatu F1, perlakuan aplikasi NAA 60 ppm menunjukkan jumlah biji per buah lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan aplikasi NAA 150 ppm. Pada perlakuan varietas, varietas Juliet F1 menunjukkan persentase fruit drop lebih rendah, jumlah buah panen per tanaman lebih tinggi, bobot buah lebih rendah, panjang dan diameter buah lebih rendah, umur panen pertama dan terakhir lebih lambat dan frekuensi panen lebih rendah dibandingkan dengan varietas Tombatu F1. Pada perlakuan aplikasi NAA menunjukkan pengaruh secara nyata terhadap jumlah bunga per tanaman, jumlah buah terbentuk per tanaman, jumlah bunga per tandan atas, jumlah bunga dan jumlah buah terbentuk per tandan tengah, panjang dan diameter buah.