Efek Xenia pada beberapa Persilangan Galur Jagung Manis( Zea mays L Saccharata) terhadap Karakter Biji
Daftar Isi:
- Jagung manis (sweet corn) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang termasuk dalam golongan sayuran. Pemuliaan jagung manis memiliki peluang yang besar untuk berperan dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman jagung. Perakitan kultivar unggul yang mempunyai potensi hasil tinggi dapat dilakukan, salah satunya dengan persilangan yang memanfaatkan efek xenia. Xenia merupakan gejala genetik berupa pengaruh langsung serbuk sari (pollen) pada fenotipe biji dan buah yang dihasilkan tetua betina (Bulant dan Gallais, 1998). Ekspresi gen secara langsung yang memiliki sifat heterosis dari beberapa kombinasi persilangan akan membantu menduga galur potensial yang akan menjadi tetua untuk persilangan membentuk kultivar hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek xenia terhadap karakter biji dan kadar gula pada beberapa kombinasi persilangan jagung manis. Berdasarkan latar belakang yang disusun maka hipotesis yang diajukan adalah adanya efek xenia terhadap karakter biji dan kadar gula dari persilangan beberapa galur jagung manis Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian yang berlokasi di Kebun Percobaan Jatikerto Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Juli 2013. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 genotipe jagung manis yang berasal dari CV.BLUE AKARI Kota Batu. Metode yang digunakan adalah metode single plant yaitu dengan menanam semua genotipe dalam satu populasi di lingkungan pertanaman yang sama tanpa ulangan. Sebagai perlakuan adalah 15 galur inbrida jagung manis, dengan 4 genotipe sebagai tetau jantan dan 11 genotipe sebagai tetua betina. Perlakuan persilangan yang dilakukan yakni crossing, dan selfing. Pengamatan dilakukan pada waktu berbunga jantan, waktu berbunga betina, umur panen, panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), bobot tongkol, jumlah biji per tongkol, bobot 100 biji, warna tassel dan silk, warna biji, bentuk biji dan kadar gula mentah (%). Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase efek xenia untuk mengetahui proporsi efek xenia terhadap karakter biji dan Uji t Independen untuk membedakan dua kelompok sampel yang terpisah. Hasil t tes persilangan pada self all vs cross all masing masing tetua jantan yang sama pada karakter kuantitatif menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata pada semua parameter pengamatan kecuali, bobot 100 biji. t test pada parameter bobot tongkol terdapat efek xenia yang didominasi oleh tetua jantan ungu pekat, pada bobot 100 biji didominasi oleh tetua A2. Pada jumlah biji, efek xenia didominasi oleh tetua jantan Self Nganjuk, sedangkan pada kadar gula efek xenia didominasi oleh tetua jantan Ungu Pekat dan Self Nganjuk. Pada tahap perkembangan embrio sejumlah gen pada embrio dan endosperm berekspresi dan mempengaruhi penampilan biji, bulir, atau buah (Denney, 1992). Pada parameter bentuk biji terdapat kecenderungan efek xenia kombinasi persilangan tetua jantan A2 yang menghasilkan bentuk biji semi flint dan intermediate, serta tetua jantan ungu pekat yang menghasilkan bentuk biji semi dent, sedangkan persilangan dengan jantan Bon 1 manis dan jantan self nganjuk menghasilkan bentuk biji sama yakni dent. Persilangan tetua jantan A2 (kuning) memberikan perubahan warna dominan orange pada persilangan dengan tetua betina berbiji kuning, di sisi lain ketika disilangkan dengan tetua betina berbiji oranye, memberikan perubahan warna dominan kuning. Tetua jantan ungu pekat (ungu) memberikan perubahan warna dominan kuning pada persilangan dengan tetua betina berbiji oranye, sedangkan pada persilangan dengan tetua betina berbiji kuning memberikan perubahan warna dominan oranye. Galur A2 sebagai tetua jantan memberikan efek xenia dominan pada beberapa parameter, yakni pada bobot tongkol, bobot 100 biji, jumlah biji, kadar gula, perubahan warna dan bentuk biji. Begitupun halnya dengan galur ungu pekat sebagai tetua jantan memberikan efek xenia pada karakter, jumlah biji, bobot 100 biji, bobot tongkol, jumlah biji, kadar gula, perubahan warna dan bentuk biji.