Daftar Isi:
  • Kampus Menjadi Tempat Untuk Belajar Mahasiswa, Sehingga Kenyamanan Lingkungan Kampus Merupakan Salah Satu Faktor Utama Penunjang Keberhasilan Studi Mahasiswa. Kenyamanan Kampus Tidak Hanya Ditentukan Oleh Megahnya Gedung, Tetapi Juga Dipengaruhi Oleh Tata Ruang Kampus, Termasuk Di Dalamnya Adalah Tata Ruang Hijau. Hal Ini Menjadi Faktor Penting Di Dalam Kampus Mengingat Kebutuhan Akan Ruang Terbuka Hijau, Menjadikan Kampus Tidak Hanya Indah Dan Sejuk Tetapi Menjadi Lebih Asri Dan Lestari. Meningkatnya Jumlah Mahasiswa Diikuti Dengan Meningkatnya Jumlah Kendaraan Bermotor Mengakibatkan Timbulnya Polutan Yang Mencemari Udara. Peningkatan Jumlah Kendaraan Bermotor Akan Meningkatkan Pemakaian Bahan Bakar Gas, Dan Hal Itu Akan Membawa Risiko Pada Penambahan Gas Beracun Di Udara Terutama Karbondioksida (CO2). Salah Satu Cara Untuk Mereduksi CO2 Di Lingkungan Universitas Brawijaya Ialah Mengurangi Emisi Karbon Dan Menambah Ruang Terbuka Hijau Dengan Menentukan Luas Hutan Kota Yang Cukup Agar Terjadi Keseimbangan Lingkungan. Hutan Kota Ialah Bagian Dari Program Ruang Terbuka Hijau. Ruang Terbuka Hijau Dinyatakan Sebagai Ruang – Ruang Dalam Kota Atau Wilayah Yang Lebih Luas, Baik Dalam Bentuk Membulat Maupun Dalam Bentuk Memanjang/Jalur Dimana Dalam Penggunaannya Lebih Bersifat Terbuka Yang Pada Dasarnya Tanpa Bangunan (Instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1988). Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mendapatkan Konsep Pengembangan Hutan Kota Di Lingkungan Universitas Brawijaya. Hipotesis Dari Penelitian Ini Adalah Dengan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Maka Akan Meningkatkan Kenyamanan Mahasiwa Dalam Proses Studi Di Universitas Brawijaya. Penelitian Telah Dilaksanakan Di Lingkungan Universitas Brawijaya Di Jl. Veteran Malang, Jawa Timur. Penelitian Dilaksanakan Pada Bulan Juni 2013 Sampai Agustus 2013. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Alat Tulis, Kamera Dan Counter. Bahan Yang Digunakan Pada Penelitian Ini Adalah Data Jumlah Penduduk Universitas Brawijaya, Jumlah Dan Jenis Kendaraan Bermotor Yang Meliputi Jenis Bahan Bakar, Serta Jumlah Pohon Dan Jenis Yang Terdapat Di Universitas Brawijaya. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Metode Observasi Dengan Pengumpulan Data Primer Yaitu Melakukan Penentuan Luas Hutan Kota Terhadap Ketersediaan Oksigen Dan Penentuan Luas Hutan Kota Terhadap Penyerapan Emisi CO2 Dari Kendaraan Bermotor, Dilakukan Melalui Data Primer (Asli), Yaitu Dengan Menghitung Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Masuk Lingkungan Universitas Brawijaya, Jumlah Penduduk Meliputi Mahasiswa (Sarjana, Pasca Sarjana, Doktor), Tenaga Edukatif , Tenaga Administratif, Mengitung Jumlah Pohon Di Universitas Brawijaya. Kebutuhan Oksigen Untuk Kendaraan Bermotor Dihitung Berdasarkan Bahan Bakar Minyak (Premium Dan Solar) Oleh Tiap-Tiap Jenis Kendaraan Bermotor Per Harinya, Yaitu Sepeda Motor Dan Kendaraan Roda Empat Menggunakan Premium, Kendaraan Roda Empat Menggunakan Solar. Untuk Kebutuhan Oksigen Tiap 1 Kg Bensin Yaitu 2,77 Kg Dan Untuk 1 Kg Solar Yaitu 2,88 Kg. Pada Setiap Kendaraan Bermotor Emisi Yang Diciptakan Berbeda Antara Bahan Bakar Premium Dan Solar Yaitu Setiap 1 Liter Bahan Premium Mengeluarkan Emisi CO2 Sebanyak 2333 Gr/Liter Sedangkan Pada Kendaraan Berbahan Bakar Solar Adalah 2639 Gr/Liter. Konsentrasi Polutan Karbondioksida Yang Dibebaskan Ke Udara Adalah Sebesar 3443398,38 G/Jam CO2. Untuk Kebutuhan Oksigen Di Lingkungan Universitas Brawijaya Sebesar 83890247,14 G Hari-1 Atau 3495426,96 G/Jam O2 Daya Serap CO2 Oleh Pohon Yang Berada Di Kawasan Universitas Brawijaya Malang Sebesar 1206229,29 G/Jam, Produksi O2 Oleh Pohon Yang Berada Di Kawasan Universitas Brawijaya Malang Sebesar 1706906,03 Gr/Hari, Maka Kebutuhan Luas Hutan Kota Berdasarkan Hutan Kota Sebagai Produsen Oksigen Brawijaya Seluas 162,34 Ha, Sedangkan Kebutuhan Luas Hutan Kota Di Universitas Brawijaya Seluas 279,65 Ha