Volatilitas Harga Mentimun (Cucumis Sativus L.) Di Jawa Timur
Daftar Isi:
- Pertambahan jumlah penduduk yang terjadi di Indonesia berdampak pada bertambahnya permintaan akan komoditas pertanian. Menurut Badan Pusat Statistik (2013) peningkatan jumlah penduduk di Jawa Timur terjadi secara signifikan selama 10 tahun terakhir. Pertambahan jumlah penduduk yang terjadi berdampak pada meningkatnya konsumsi sayuran di Indonesia. Mentimun merupakan salah satu komoditas sayuran yang tingkat konsumsinya cenderung mengalami peningkatan walaupun pada beberapa tahun mengalami penurunan. Peningkatan permintaan mentimun yang terjadi di Jawa Timur harus diimbangi dengan peningkatan produksi mentimun di Jawa Timur. Jawa Timur merupakan salah satu daerah sentral penghasil mentimun harusnya dapat memenuhi permintaan mentimun di Jawa Timur. Namun pada kenyataannya produksi mentimun di Jawa Timur masih mengalami fluktuasi. Produksi mentimun yang cenderung tidak stabil menimbulkan permasalahan akan ketersedian mentimun di pasar. Untuk memenuhi permintaan pasar pemerintah melakukan kebijakan impor mentimun agar dapat memenuhi permintaan pasar. Harga mentimun di pasar juga mengalami fluktuasi dapat disebabkan oleh produksi yang tidak stabil. Harga komoditas pertanian juga sangat dipengaruhi oleh harga komoditas tersebut di pasar internasional. Terutama di era pasar bebas dan globalisasi, harga internasional merupakan salah satu faktor yang cukup signifikan dalam mempengaruhi harga komoditas pertanian domestik. Ketidakpastian harga ini dapat merugikan produsen maupun konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang volatilitas harga mentimun di Jawa Timur. Selain itu penelitian ini juga menganalisis pengaruh volatilitas harga mentimun terhadap penawaran mentimun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volatilitas harga komoditas mentimun di Jawa Timur dan menganalis pengaruh volatilitas harga mentimun terhadap penawaran mentimun di Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di Jawa Timur. Jawa Timur ditentukan sebagai lokasi penelitian karena wilayah Jawa Timur merupakan salah satu daerah sentral penghasil sayuran di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data dari produksi mentimun dan data harga mentimun selama 15 tahun di provinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian adalah analisis volatilitas menggunakan historical volatility dilakukan dengan cara menghitung nilai mean dan standard deviasi dengan menggunakan data time series penelitian. Penelitian ini juga menggunakan uji stasioner, uji derajat integrasi, uji kointegrasi dan uji error correction model untuk melihat pengaruh volatilitas harga mentimun terhadap penawaran mentimun di Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis volatilitas dengan menggunakan metode historical volatility, maka didapatkan bahwa komoditas mentimun di Jawa Timur memiliki ketidakstabilan harga terutama pada tahun 1999 dan tahun 2008. Pada tahun 1999 terjadi krisis moneter sehingga menyebabkan harga komoditas mentimun berfluktuasi. Tahun 2008 terjadi krisis sub prime di Amerika Serikat sehingga menyebabkan harga komoditas pertanian di berbagai negara mengalami kenaikan. Dari hasil uji regresi, analisis kointegrasi dan uji analisis ECM terhadap komoditas mentimun dapat dikatakan bahwa nilai volatilitas harga mentimun berpengaruh pada penawaran mentimun di Jawa Timur.