Efek Xenia pada Persilangan Beberapa Genotip Jagung (Zea mays L.
Daftar Isi:
- Persilangan merupakan salah satu cara untuk menimbulkan keragaman genetik yang diperlukan di dalam program pemuliaan tanaman jagung. Secara genetik, persilangan akan meningkatkan heterozigositas sehingga mampu menaikkkan keragaman genetik. Pada pewarisan sifat, ekspresi gen hasil persilangan dari tetua jantan dan tetua betina baru dapat diekspresikan pada generasi berikutnya. Namun adanya efek xenia, hasil persilangan dapat diekspresikan secara langsung pada organ tetua betina saat persilangan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang pada ketinggian 303 m di atas permukaan laut dengan jenis tanah alfisol, suhu minimal berkisar antara 18-21oC, suhu maksimal berkisar antara 30-33oC pada bulan Maret-Juli 2013. Alat yang digunakan meliputi: cangkul, tugal, papan nama, kertas samson, staples, gunting, meteran, jangka sorong, dan kamera. Bahan yang digunakan, yaitu: 3 genotip jagung ungu, 3 genotip jagung manis, 4 genotip jagung ketan, pupuk kotoran sapi, pupuk NPK, pupuk ZA, insektisida serta fungisida.Analisis untuk data kualitatif dilakukan dengan menggunakan diagram distribusi frekuensi sedangkan data kuantitatif menggunakan uji t independen serta data kualitatif untuk karakter tongkol dilakukan dengan pemberian skoring yang menggunakan deskripsi standar jagung yang dikeluarkan oleh IBPGR yang kemudian dilanjutkan uji t pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek xenia berpengaruh nyata terhadap karakter warna biji, tipe biji dan bentuk permukaan biji teratas sedangkan untuk karakter panjang tongkol (cm), panjang tangkai tongkol (cm), diameter tongkol (cm), diameter janggel (cm), diameter rachis (cm), jumlah biji per baris, jumlah baris biji, panjang biji (mm), lebar biji (mm), tebal biji (mm), susunan baris biji, warna janggel dan bentuk tongkol tidak terdapat pengaruh xenia.Urutan dominansi warna biji adalah ungu, putih, ujung kuning, oranye, merah, loreng, kuning, ujung putih, dan coklat. Urutan dominansi tipe biji adalah semi gigi kuda, mutiara, gigi kuda dan semi mutiara sedangkan urutan dominansi pada bentuk permukaan biji teratas adalah bundar, bergerigi, berkerut dan datar.