ctrlnum 130005
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/130005/</relation><title>Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah (Allium ascalonicum L) (Studi Kasus Di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.</title><creator>Sumini</creator><subject>338.1 Agriculture</subject><description>Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang telah sejak lama diusahakan oleh petani secara intensif di Indonesia. Potensi pemasaran bawang merah dari sisi permintaan terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan permintaan dari konsumen rumah tangga yang meningkat untuk pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari selain untuk kebutuhan restoran. Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan Jawa Timur yang sangat fluktuatif harga maupun produksinya. Salah satu sentra komoditas bawang merah terbesar di Jawa Timur adalah Kabupaten Nganjuk. Budidaya bawang merah di daerah ini hampir tersebar di seluruh Kabupaten Nganjuk, hampir di setiap kecamatan tetapi pusatnya berada di Kecamatan Rejoso, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Bagor, Kecamatan Sukomoro, dan Kecamatan Gondang. Desa Ngrami adalah salah satu desa di Kecamatan Sukomoro yang merupakan salah satu desa sentra produksi bawang merah yang memiliki luas panen dan produksi terbesar di antara beberapa desa lainnya di kecamatan tersebut. Luas panen bawang merah di Desa Ngrami adalah sebesar 258 Ha dan produksi per hektar adalah 16,7 ton. Namun, produksi bawang merah di desa ini masih rendah dari produksi potensial yang seharusnya dicapai,dimana untuk produksi bawang merah potensial yang seharusnya dicapai adalah 20-24 ton/ha (Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, 2012), sehingga produksi minimal untuk luasan lahan 258 Ha adalah 5.160 ton. Rendahnya tingkat produksi ini mengindikasikan bahwa petani bawang merah di Desa Ngrami menghadapi suatu masalah yaitu keterbatasan dalam memanfaatkan segala faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk, pestisida cair, pestisida padat dan tenaga kerja dalam proses pembudidayaan bawang merah sehingga berakibat pada belum maksimalnya hasil produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan pengombinasian yang optimal dalam penggunaan faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja mengingat Desa Ngrami memiliki potensi yang besar jika dikelola dengan lebih baik. Petani mengalami permasalahan ekonomi berhubungan dengan keterbatasan modal yang dimiliki dan tingginya harga input produksi dalam mengelola usahatani. Di sisi lain petani harus mampu mengalokasikan faktor produksinya secara efektif dan efisien dengan keterbatasan modal yang dimiliki. Melihat kondisi demikian, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah (Allium ascalonicum L) di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu : (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis dan alokatif usahatani bawang merah, (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani bawang merah dan (4) menganalisis pendapatan usahatani bawang merah. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi usahatani bawang merah, tingkat efisiensi teknis dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis menggunakan fungsi produksi Stochastic Frontier yang dianalisis menggunakan program Frontier 4.1. Analisis efisiensi alokatif menggunakan rasio nilai NPMx/Px = 1 dan analisis pendapatan usahatani menggunakan rumus total penerimaan dikurangi dengan total biaya usahatani dalam satu musim tanam. Hasil analisis yang diperoleh adalah sebagai berikut : (1) faktor luas lahan, bibit dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi bawang merah, sedangkan pupuk, pestisida padat dan pestisida cair berpengaruh negatif terhadap produksi bawang merah di lokasi penelitian, (2) usahatani bawang merah di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk belum efisien secara teknis dan alokatif. Rata-rata petani di lokasi penelitian mencapai tingkat efisiensi teknis antara 0,46 - 0,62 atau (46 % - 62 %), petani masih memiliki kesempatan sebesar 38 - 54 % untuk meningkatkan produksi bawang merah. Secara alokatif faktor produksi bibit, pestisida padat dan tenaga kerja belum efisien karena penggunaanya masih jauh dari anjuran dan tidak sesuai dengan kebutuhan pada luasan tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya perbandingan antara NPMx/Px &amp;gt;1, (3) faktor umur petani dan pendidikan non-formal berpengaruh positif dan nyata terhadap efisiensi teknis, variabel pendidikan formal berpengaruh negatif dan nyata sedangkan variabel pengalaman dan jumlah anggota keluarga berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap efisiensi teknis di daerah penelitian, (4) rata-rata total penerimaan petani bawang merah di daerah penelitian sebesar Rp 50.630.769,23,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp13.716.188,96,- sehingga diperoleh pendapatan usahatani bawang merah sebesar Rp 36.914.580,27,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani bawang merah di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk menguntungkan. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan kondisi di lapang adalah sebagai berikut : (1) Petani sebaiknya meningkatkan penggunaan teknologi pengolah tanah untuk lahan budidaya bawang merah seperti menggunakan mesin traktor dalam kegiatan membalik tanah saat pengolahan lahan dilakukan sehingga tanah menjadi gembur dan subur. Guna meningkatkan produksi bawang merah petani sebaiknya menggunakan bibit unggul sesuai dengan anjuran dan kebutuhan untuk suatu lahan tertentu, menggunakan pestisida padat yang tepat dosis dan waktu serta tenaga kerja terampil dalam usahatani bawang merah yang dilakukan, (2) Guna meningkatkan efisiensi teknis dan alokatif sebaiknya petani menggunakan input sesuai dengan standar kebutuhan untuk luasan lahan tertentu. Keterbatasan modal dalam memperoleh input sesuai jumlah yang dibutuhkan dapat di selesaikan dengan melakukan kerja sama antara distributor sarana produksi dan alsintan yang berada di lokasi penelitian dengan sistem pembelian kredit alsintan dan sarana produksi, dimana petani membayar kepada distributor saat mereka telah panen, (3) Pemerintah daerah setempat lebih aktif dalam mengajak dan mensosialisasikan program pengembangan komoditas unggulan daerah setempat khususnya bawang merah melalui suatu organisasi Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Nganjuk yang bekerja sama dengan Bank Indonesia. Pemerintah bukan hanya memberikan wacana saja namun juga memberikan contoh kegiatan nyata yang melibatkan petani bawang merah seperti melakukan demo plot (plot percobaan budidaya bawang merah) di Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, (4) Untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan penelitian ini, sebaiknya menambahkan variabel jenis varietas bawang merah, teknologi lampu dan kelambu sebagai faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah dan efisiensi teknis serta aloaktif penggunaan faktor produksi bawang merah di lokasi penelitian, sehingga dengan ditambahkannya variabel tersebut di atas, akan dapat meningkatkan pengetahuan bahwa terdapat upaya alternatif dalam meningkatkan produksi, efisiensi teknis dan alokatif usahatani bawang merah di lokasi penelitian.</description><date>2015-03-30</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/1/Sampul_Skripsi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/2/Halaman_Judul_Skripsi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/3/Halaman_Pengesahan_Skripsi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/4/Halaman_Persetujuan_Skripsi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/5/RINGKASAN_DAN_SUMMARY.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/6/Kata_Pengantar.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/7/DAFTAR_ISI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/8/BAB_I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/9/BAB_II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/10/BAB_III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/11/BAB_IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/12/BAB_V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/13/BAB_VI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/130005/15/Lampiran.pdf</identifier><identifier> Sumini (2015) Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah (Allium ascalonicum L) (Studi Kasus Di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FP/2014/518/051502616</relation><recordID>130005</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Sumini
title Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah (Allium ascalonicum L) (Studi Kasus Di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk
publishDate 2015
topic 338.1 Agriculture
url http://repository.ub.ac.id/130005/1/Sampul_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/2/Halaman_Judul_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/3/Halaman_Pengesahan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/4/Halaman_Persetujuan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/5/RINGKASAN_DAN_SUMMARY.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/6/Kata_Pengantar.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/7/DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/8/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/9/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/10/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/11/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/12/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/13/BAB_VI.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/15/Lampiran.pdf
http://repository.ub.ac.id/130005/
contents Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan yang telah sejak lama diusahakan oleh petani secara intensif di Indonesia. Potensi pemasaran bawang merah dari sisi permintaan terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan permintaan dari konsumen rumah tangga yang meningkat untuk pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari selain untuk kebutuhan restoran. Bawang merah merupakan salah satu komoditas unggulan Jawa Timur yang sangat fluktuatif harga maupun produksinya. Salah satu sentra komoditas bawang merah terbesar di Jawa Timur adalah Kabupaten Nganjuk. Budidaya bawang merah di daerah ini hampir tersebar di seluruh Kabupaten Nganjuk, hampir di setiap kecamatan tetapi pusatnya berada di Kecamatan Rejoso, Kecamatan Wilangan, Kecamatan Bagor, Kecamatan Sukomoro, dan Kecamatan Gondang. Desa Ngrami adalah salah satu desa di Kecamatan Sukomoro yang merupakan salah satu desa sentra produksi bawang merah yang memiliki luas panen dan produksi terbesar di antara beberapa desa lainnya di kecamatan tersebut. Luas panen bawang merah di Desa Ngrami adalah sebesar 258 Ha dan produksi per hektar adalah 16,7 ton. Namun, produksi bawang merah di desa ini masih rendah dari produksi potensial yang seharusnya dicapai,dimana untuk produksi bawang merah potensial yang seharusnya dicapai adalah 20-24 ton/ha (Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, 2012), sehingga produksi minimal untuk luasan lahan 258 Ha adalah 5.160 ton. Rendahnya tingkat produksi ini mengindikasikan bahwa petani bawang merah di Desa Ngrami menghadapi suatu masalah yaitu keterbatasan dalam memanfaatkan segala faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk, pestisida cair, pestisida padat dan tenaga kerja dalam proses pembudidayaan bawang merah sehingga berakibat pada belum maksimalnya hasil produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan pengombinasian yang optimal dalam penggunaan faktor produksi seperti luas lahan, bibit, pupuk, pestisida dan tenaga kerja mengingat Desa Ngrami memiliki potensi yang besar jika dikelola dengan lebih baik. Petani mengalami permasalahan ekonomi berhubungan dengan keterbatasan modal yang dimiliki dan tingginya harga input produksi dalam mengelola usahatani. Di sisi lain petani harus mampu mengalokasikan faktor produksinya secara efektif dan efisien dengan keterbatasan modal yang dimiliki. Melihat kondisi demikian, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Bawang Merah (Allium ascalonicum L) di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu : (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bawang merah, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis dan alokatif usahatani bawang merah, (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani bawang merah dan (4) menganalisis pendapatan usahatani bawang merah. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi usahatani bawang merah, tingkat efisiensi teknis dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis menggunakan fungsi produksi Stochastic Frontier yang dianalisis menggunakan program Frontier 4.1. Analisis efisiensi alokatif menggunakan rasio nilai NPMx/Px = 1 dan analisis pendapatan usahatani menggunakan rumus total penerimaan dikurangi dengan total biaya usahatani dalam satu musim tanam. Hasil analisis yang diperoleh adalah sebagai berikut : (1) faktor luas lahan, bibit dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi bawang merah, sedangkan pupuk, pestisida padat dan pestisida cair berpengaruh negatif terhadap produksi bawang merah di lokasi penelitian, (2) usahatani bawang merah di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk belum efisien secara teknis dan alokatif. Rata-rata petani di lokasi penelitian mencapai tingkat efisiensi teknis antara 0,46 - 0,62 atau (46 % - 62 %), petani masih memiliki kesempatan sebesar 38 - 54 % untuk meningkatkan produksi bawang merah. Secara alokatif faktor produksi bibit, pestisida padat dan tenaga kerja belum efisien karena penggunaanya masih jauh dari anjuran dan tidak sesuai dengan kebutuhan pada luasan tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya perbandingan antara NPMx/Px &gt;1, (3) faktor umur petani dan pendidikan non-formal berpengaruh positif dan nyata terhadap efisiensi teknis, variabel pendidikan formal berpengaruh negatif dan nyata sedangkan variabel pengalaman dan jumlah anggota keluarga berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap efisiensi teknis di daerah penelitian, (4) rata-rata total penerimaan petani bawang merah di daerah penelitian sebesar Rp 50.630.769,23,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp13.716.188,96,- sehingga diperoleh pendapatan usahatani bawang merah sebesar Rp 36.914.580,27,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani bawang merah di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk menguntungkan. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan kondisi di lapang adalah sebagai berikut : (1) Petani sebaiknya meningkatkan penggunaan teknologi pengolah tanah untuk lahan budidaya bawang merah seperti menggunakan mesin traktor dalam kegiatan membalik tanah saat pengolahan lahan dilakukan sehingga tanah menjadi gembur dan subur. Guna meningkatkan produksi bawang merah petani sebaiknya menggunakan bibit unggul sesuai dengan anjuran dan kebutuhan untuk suatu lahan tertentu, menggunakan pestisida padat yang tepat dosis dan waktu serta tenaga kerja terampil dalam usahatani bawang merah yang dilakukan, (2) Guna meningkatkan efisiensi teknis dan alokatif sebaiknya petani menggunakan input sesuai dengan standar kebutuhan untuk luasan lahan tertentu. Keterbatasan modal dalam memperoleh input sesuai jumlah yang dibutuhkan dapat di selesaikan dengan melakukan kerja sama antara distributor sarana produksi dan alsintan yang berada di lokasi penelitian dengan sistem pembelian kredit alsintan dan sarana produksi, dimana petani membayar kepada distributor saat mereka telah panen, (3) Pemerintah daerah setempat lebih aktif dalam mengajak dan mensosialisasikan program pengembangan komoditas unggulan daerah setempat khususnya bawang merah melalui suatu organisasi Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Nganjuk yang bekerja sama dengan Bank Indonesia. Pemerintah bukan hanya memberikan wacana saja namun juga memberikan contoh kegiatan nyata yang melibatkan petani bawang merah seperti melakukan demo plot (plot percobaan budidaya bawang merah) di Desa Ngrami Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, (4) Untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dengan penelitian ini, sebaiknya menambahkan variabel jenis varietas bawang merah, teknologi lampu dan kelambu sebagai faktor yang mempengaruhi produksi usahatani bawang merah dan efisiensi teknis serta aloaktif penggunaan faktor produksi bawang merah di lokasi penelitian, sehingga dengan ditambahkannya variabel tersebut di atas, akan dapat meningkatkan pengetahuan bahwa terdapat upaya alternatif dalam meningkatkan produksi, efisiensi teknis dan alokatif usahatani bawang merah di lokasi penelitian.
id IOS4666.130005
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T02:04:07Z
last_indexed 2021-10-28T07:19:27Z
recordtype dc
_version_ 1751453819812708352
score 17.538404