Persepsi dan Kinerja Antara Pemasok Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dengan Perusahaan Kacang Shanghai (Studi Kasus pada Perusahaan Pengolah Kacang Shanghai di Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupat
Daftar Isi:
- Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi penting untuk kemajuan perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2013 sektor pertanian berada di peringkat kedua dengan kontribusi sebesar 15,04 persen. Kelompok subsektor tanaman pangan yang mencakup komoditas padi, palawija,, sayuran dan buah-buahan memberikan kontribusi sebesar 8,16 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kontribusi subsektor pertanian lainnya untuk masing-masing sebesar 1,41 persen untuk subsektor perkebunan, 1,79 persen untuk sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya, 0,57 persen untuk sub sektor kehutanan dan sub sektor perikanan sebesar 3,11 persen (BPS, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis persepsi antara pemasok kacang tanah perusahaan shanghai Suling Mas dan (2) analisis tingkat kinerja pemasok kacang tanah. Metode penentuan lokasi secara purposive sesuai dengan pertimbangan peneliti. Responden dalam penelitian ini yaitu pemilik dan pegawai perusahaan kacang shanghai Suling Mas dan pemasok kacang tanah yang berjumlah 3 pemasok (pemasok X, Y, dan Z). Metode analisis menggunakan supply chain operational reference, untuk pengukuran kinerja pemasok dengan Delivery performance. Kinerja pengiriman meliputi Scheduled Order to Customer Request (SOCR) atau jumlah untuk permintaan pelanggan, dan Delivery Performance to Request Date (DPRD) atau kinerja untuk permintaan pasokan yang diminta secara mendadak. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis variabel hubungan jangka panjang yang diukur dengan skala likert dengan dilihat berdasarkan penilaian pemasok dan pemilik perusahaan kacang shanghai Suling Mas. Penilaian variabel hubungan jangka panjang akan digunakan untuk melihat keterkaitannya dengan tingkat kinerja pemasok. Hasil analisis hubungan antar pemasok kacang tanah X dan perusahaan shanghai Suling Mas ditinjau dari kepercayaan, komitmen, komunikasi, kepuasan dan ketergantungan yaitu 24; 19,4; 8,4; 20; 10,6; hubungan antar pemasok kacang tanah Y dan perusahaan shanghai Suling Mas yaitu 26; 22,4; 11,8; 20,4; 14,6; dan hubungan antar pemasok kacang tanah Z dan perusahaan shanghai Suling Mas yaitu 26, 21, 11, 21,6; 12,2. Selama tahun 2011 sampai 2013, nilai rata-rata Scheduled Order to Customer Request (SOCR) untuk pemasok X yaitu 72,12 persen, untuk pemasok Y yaitu 90,05 persen, dan untuk pemasok Z yaitu 93,12 persen. Dan nilai rata-rata Delivery Performance to Request Date (DPRD) untuk pemasok X yaitu 79,74 persen, untuk pemasok Y yaitu 81,63 persen, dan untuk pemasok Z yaitu 60,86 persen. Kesimpulan penelitian ini yaitu berdasarkan penilaian yang diberikan oleh masing-masing pemasok terhadap perusahaan shanghai Suling Mas, pemasok Y merupakan pemasok yang memberikan penilaian yang paling tinggi. Pemasok Y merasa percaya kepada pihak perusahaan, pemasok Y dan perusahaan memiliki komitmen yang baik, terjalin komunikasi dengan intensitas yang sering, tetapi pemasok Y merasa kurang puas pada hubungan kerjasama yang terjalin dan merasa bahwa tidak terlalu tergantung pada perusahaan. Hasil dari analisis tingkat kinerja pemasok berdasarkan ketepatan pengiriman menunjukkan bahwa nilai yang paling unggul berdasarkan Scheduled Order to Customer Request (SOCR) dan berdasarkan Delivery Performance to Request Date (DPRD) yaitu pada pemasok Y. Pemasok Y memiliki nilai rata-rata SOCR nya sebesar 90,05 persen dan nilai rata-rata DPRD nya sebesar 81,63 persen. Saran yang dapat disampaikan yaitu masing-masing pemasok harus mampu mengatur jumlah kacang tanah yang akan dikirim dengan melihat jumlah permintaan dari perusahaan shanghai Suling Mas dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menganalisa hubungan dan kinerja dengan beberapa dimensi lainnya dan produk pertanian selain kacang tanah.