Eksplorasi Managemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) (Studi Kasus di DesaWonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan )

Main Author: Khumairo`, Anifatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129987/1/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/2/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/2/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/3/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/3/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/4/BAB_VI.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/5/kofer.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/6/Daftar_isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/129987/
Daftar Isi:
  • Kentang di Indonesia memiliki prospek pengembangan yang sangat baik. Menurut data dari surat kabar Stabilitas (2012) menunjukkan konsumsi kentang nasioanal saat ini sekitar 2,02 kilogram per kapita pertahun atau setara 479 ribu ton. Kabupaten pasuruan merupakan salah satu sentra produksi kentang di Jawa Timur. Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) salah satu kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang memproduksi kentang terbesar adalah Kecamatan Tosari Khususnya di Desa Wonokitri. Permasalahan utama yang dihadapi petani kentang DesaWonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan adalah tidak stabilnya jumlah penawaran kentang (supply), terbatasnya akses informasi, tidak lancarnya aliran finansial, tidak adanya aktivitas transformasi produk menjadi produk olahan lain, serta lemahnya koordinasi antar lembaga yang terlibat di dalam rantai pasokan (supply chain) kentang Wonokitri mulai dari petani, penebas lokal, pedagang besar hingga ketingkat pengecer. Tujuan dalam penelitian ini adalah(1)Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat pada rantai pasok (supply chain) Sayur Kentang di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan.(2)Mengidentifikasi margin dan efisiensi pemasaran kentang pada masing-masing saluran paemasaran di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Pemilihan lokasi dilakukan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Pemelihan lokasi yang dilakukan secara purposive dengan pertimbangan alasan bahwa Desa wonokitri merupakan daerah penghasil kentang (Solanum tuberosum L.) tertinggi di Kabupaten Pasuruan.Jenis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara petani kentang dan lembaga-lembaga pemasaran di antaranya penebas lokal, pedagang besar dan pengecer. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi menurut Supranto dalam Lukman (2013). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan pertama, kedua, dan ketiga yakni menganalisis tingkat penerapan komponen dasar SCM, menganalisis keputusan utama dalam SCM, dan juga menganalisis aliran barang, uang, dan informasi yang terjadi dalam SCM kentang. Berdasarkan hasil dari Pihak-pihak rantai pasok kentang yang terkait di antaranya adalah anggota primer yaitu petani, penebas lokal, pedagang besar, dan pengecer adapun saluran pemasaran tersebut antara lain a). saluran pemasaran ke pasar induk gadang b). saluran pemasaran kedua kepasar tradisonal kaputran surabaya c). saluran pemasaran ke pasar Agrobisnis Mantung Pujon. Manajemen rantai pasok kentang (Solanum tuberosum L.) perincian nilai margin pada saluran pemasaran yang pertama adalah sebesar Rp.2.900,00 /kg, pada saluran yang kedua sebesar Rp. 3.200,00 /kg, dan saluran pemasaran yang ketiga sebesar Rp. 2.700,00 /kg. Hasil dari analisis distribusi margin menunjukkan bahwa distribusi margin pada pemasaran kentang (Solanum tuberosum L.) didaerah penelitian belum begitu merata. Faktor ini dapat dilihat dari adanya lembaga pemasaran yang mengambil keuntungan lebih besar.