Perkembangan Populasi Larva Penggerek Batang Dan Musuh Alaminya Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) PHT
Daftar Isi:
- Padi ( Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang paling penting Indonesia. Dalam budidaya tanaman padi juga terdapat serangan hama. Hama tanaman padi sangat beragam, salah satunya yaitu penggerek batang. Serangan hama penggerek batang dapat menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang tinggi. Serangan penggerek batang padi terjadi semenjak di persemaian sampai masa pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Keberadaan musuh alami dapat menekan pertumbuhan populasi dan intensitas serangan larva penggerek batang padi. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang perkembangan populasi larva penggerek batang padi dan musuh alaminya pada sistem PHT. Penelitian dilaksanakan di Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi dan di Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan Maret 2014 sampai Juni 2014. Sebelum pengolahan tanah, dilakukan analisis tanah terlebih dahulu pada lahan PHT untuk mengetahui kondisi tanah dan kebutuhan pupuk yang akan digunakan. Pada lahan PHT dan konvensional dipasang perangkap panci kuning di pinggir petak lahan untuk menangkap musuh alami. Batang padi pada tanaman contoh yang menunjukkan gejala dicabut bagian pangkalnya untuk mengetahui keberadaan larva penggerek batang padi. Dalam pengamatan populasi dan intensitas serangan larva penggerek batang padi dilaksanakan dengan mengamati 11 titik pengamatan yang masing masing terdapat 2 tanaman contoh tiap titik pengamatan. Populasi larva dan intensitas serangan penggerek batang padi mengalami perubahan setiap minggunya. Populasi larva penggerek batang padi paling tinggi pada lahan konvensional sebesar 1,45 ekor per rumpun pada 7 MST, sedangkan pada lahan PHT populasi larva tertinggi pada 11 MST sebesar 1,64 ekor per rumpun. Populasi larva penggerek batang padi pada lahan konvensional mulai menurun pada 8 MST, sedangkan pada lahan PHT pada 12 MST. Intensitas serangan penggerek batang padi paling tinggi pada kedua lahan terjadi pada 6 MST, pada lahan konvensional intensitas serangannya sebesar 6,73% per rumpun dan pada lahan PHT 9,04% per rumpun. intensitas serangan penggerek batang pada lahan PHT mulai menurun pada 10 MST, sedangkan pada lahan konvensional 7 MST. Parasitoid yang ditemukan pada kedua lahan yaitu Telenomus rowani , T. podisi , Scelionid dan Eulophid. Sedangkan predator yang ditemukan Paederus fuscipes , P. tamulus , Menochilus sexmaculatus , Clubiona japonicola, Pardosa sp., Berosus sp., Calosoma semilaeve dan Carabid.