Analisis Nilai Tambah Nira Kelapa Pada Agroindustri Gula Merah Di Dusun Karangrejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar
Daftar Isi:
- Salah satu komoditi perkebunan yang diidentifikasi memiliki potensi bisnis yang besar dan memiliki prospek pengembangan yang luas adalah komoditi kelapa. Cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi tersebut adalah dengan membentuk agroindustri. Munculnya agroindustri dapat memberikan ruang baru bagi produsen untuk mengembangkan kemampuannya dalam memproduksi produk pertanian agar lebih menarik dan disukai oleh konsumen . Desa Karangrejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Garum, merupakan salah satu sentra agroindustri gula merah kelapa yang ada di Kabupaten Blitar. Berdasarkan survei yang dilakukan peneliti, jumlah agroindustri gula merah kelapa di Desa Karangrejo berjumlah 97 unit . Dusun Karangrejo merupakan daerah dengan jumlah agroindustri gula merah terbanyak, dan juga merupakan daerah yang menjadi acuan perkembangan agroindustri di Desa Karangrejo dengan r ata-rata pengrajin mengolah 120 liter nira/hari yang berasal dari kurang lebih 30 pohon. F akta lain menunjukkan bahwa agroindustri yang ada di Dusun Karangrejo masih berskala rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja 2 orang dan s umber modal merupakan modal pribadi dengan jumlah terbatas . Kendala lain yang ada dalam agroindustri ini adalah terbatasnya pemasaran produk sehingga posisi tawar produk ini relatif lemah. Meskipun terdapat beberapa kendala dalam agroindustri ini, namun agroindustri di Dusun Karangrejo tetap menunjukkan eksistensinya selama 40 tahun terakhir dan menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi keluarga pelaku usaha. Melihat fakta-fakta yang ada, menarik untuk dikaji lebih dalam mengenai usaha ini untuk mengetahui seberapa besar nilai tambah yang diciptakannya dan seberapa besar keuntungan yang diperoleh pelaku usaha. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah menganalisis nilai tambah nira kelapa yang diolah menjadi gula merah. Tujuan kedua adalah menganalisis besarnya biaya, penerimaan, dan keuntungan dari pengolahan nira kelapa tersebut serta tujuan terakhir adalah menganalisis kelayakan finansial dari usaha yang dilakukan. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan tujuan penelitian sehingga dipilih Dusun Karangrejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar sebagai tempat penelitian. Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 April 2014 sampai dengan 4 Mei 2014. Responden dalam penelitian ini adalah produsen/pelaku usaha agroindustri gula merah kelapa . Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan dan observasi. Sedangkan data-data pendukung diperoleh dari pihak lain yang masih terkait serta kajian pustaka. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami, analisis biaya, analisis penerimaan dan keuntungan, serta analisis kelayakan finansial. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, diperoleh nilai tambah nira kelapa pada agroindustri gula merah sebesar 76,01 persen. Biaya yang dikeluarkan dalam 1 periode produksi sebesar Rp2.797.699,76 dengan jumlah penerimaan sebesar Rp3.357.789,47 sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp560.089,71. Analisis kelayakan finansial yang menggunakan perhitungan R/C ratio menunjukkan nilai 1,2 yang berarti agroindustri pengolahan nira kelapa menjadi gula merah layak dikembangkan. Saran yang dapat diberikan kepada pengelola agoindustri adalah perlunya menambah kuantitas produksi dengan menambah jumlah kelapa sadapan. Selanjutnya, mereka perlu juga perlu meningkatkan kualitas gula merah produksinya agar harga gula merah dapat meningkat.