Daftar Isi:
  • Volume kendaraan bermotor di jalan raya pada kota besar meningkat setiap tahunnya. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang berpengaruh pada polusi udara yang dihasilkan. Polusi udara tersebut mengandung berbagai macam polutan yang berpengaruh buruk pada lingkungan dan kesehatan manusia seperti Timbal hitam (Pb). Salah satu cara untuk mengurangi dampak polutan Pb adalah dengan memanfaatkan tanaman jalan. Tanaman semak memiliki percabangan yang lebih rendah sekitar kurang dari 1,5 meter dan setara dengan tinggi knalpot kendaraan bermotor sehingga tanaman semak menerima paparan asap knalpot kendaraan bermotor secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui tanaman semak yang tahan terhadap logam berat Pb di udara dan 2) Untuk mendapatkan jenis tanaman semak yang paling potensial dalam menyerap Pb di udara (Kandungan Pb tinggi namun tidak banyak merubah morfologi daun). Hipotesis dari penelitian ini adalah daun yang terpapar logam berat Pb memiliki jumlah stomata dan klorofil yang berbeda dibandingkan tanaman yang tidak terpapar logam berat Pb. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014. Tempat pengambilan sampel di Jl. Ahmad Yani hingga Jl. Basuki Rahmat Malang pada antrian kendaraan di lampu merah Jl. Ahmad Yani hingga Jl. Basuki Rahmat dan untuk sampel kontrol diambil pada kawasan perumahan Araya, Malan. Analisis logam berat dilaksanakan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya dan analisis jumlah stomata dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan adalah alat AAS ( Atomic Absoroption Spectofotometer) , Chlorophyll meter SPAD, mikroskop, kaca preparat, gunting, kantong plastik, label, kamera dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian kandungan Pb adalah sampel daun tanaman semak masing-masing sebanyak 15 daun diambil dari bagian daun yang bawah (daun tua) dan kuteks bening. Metode pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu inventarisasi jenis tanaman, identifikasi morfologi daun berupa ukuran daun (kecil, sedang, besar) dan tekstur daun (licin, kasar, berbulu), pengambilan sampel, analisis kandungan logam berat Pb, kandungan klorofil, kerapatan stomata dan pengolahan data yang menggunakan metode skoring dan deskriptif dari jenis tanaman yang mampu menyerap Pb. Hasil evaluasi yang telah dilakukan akan menghasilkan rekomendasi. Tanaman yang memiliki kemampuan dalam menyerap logam berat Pb adalah tanaman yang memiliki kandungan Pb yang tinggi namun tidak mempengaruhi morfologi seperti jumlah klorofil dan kerapatan stomata. Ukuran daun yang besar dan permukaan daun yang berbulu atau tidak rata juga mempermudah Pb terjerap dalam daun. Tanaman yang berada pada median Jl. Ahmad Yani – Jl. Basuki Rahmat 33,4% memiliki ukuran daun kecil, 53,3% memiliki ukuran daun sedang dan 13,3% memiliki ukuran daun besar. Untuk permukaan daun, tanaman yang berada pada median Jl. Ahmad Yani – Jl. Basuki Rahmat 40% memiliki permukaan daun licin, 46,7% tanaman yang memiliki permukaan daun kasar dan 13,3% tanaman yang memiliki permukaan daun berbulu. Tanaman yang memiliki logam berat Pb dalam kategori rendah (0-1,99 mg/kg) sebanyak 46,6%, tanaman yg mengandung logam berat kategori sedang (2,00-3,99 mg/kg) sebanyak 13,3% dan tanaman yang mengandung logam berat Pb dalam kategori tinggi (>4 mg/kg) sebanyak 40%. Stomata pada tanaman yang berada di jalan raya memiliki jumlah yang lebih banyak daripada stomata pada tanaman yang berada di perumahan. Jumlah klorofil tanaman yang berada di perumahan relatif lebih tinggi daripada jumlah klorofil tanaman yang berada di jalan raya. Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil skoring yaitu tanaman Kemampuan tanaman semak dalam menyerap Pb pada median koridor Jl. Ahmad Yani – Jl. Basuki Rahmat terdapat 20% tanaman yang berkemampuan tinggi, 33,3% tanaman yang berkemampuan sedang dan 46% tanaman yang berkemampuan rendah. Tanaman yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap Pb (paling potensial) adalah Plumbago auriculata, Pachystachys lutea, Irisine herbtsii dan Rhododendron obtusum . Tanaman yang memiliki kemampuan sedang adalah Pseuderanthemum reticulatum, Excoecaria cochinchinensis, Codiaeum variegatum, Cordyline fruticosa dan Tabernae corymbosa varigata dan tanaman yang memiliki kemampuan rendah dalam menyerap Pb adalah Bougenvilia spectabilis, Dracaena marginata tricolor, Dracaena reflexa, Osmoxylum lineare, Syzygium oleina dan Tabernae corymbosa . Daun yang terpapar logam berat Pb memiliki jumlah stomata yang lebih banyak daripada tanaman kontrol serta jumlah klorofil yang lebih sedikit daripada tanaman kontrol.