Pengembangan Alat Galvanic Skin Response (GSR) Untuk Meningkatkan Portabilitas Alat Dalam Mengukur Tingkat Tegangan Kulit
| Main Author: | Budiarso, Anang Rahmad |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed |
| Terbitan: |
, 2018
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12995/ |
Daftar Isi:
- Berbagai upaya dilakukan manajemen perusahaan untuk mencegah penyakit akibat kerja dan penyakit lainnya pada tenaga kerja dengan upaya peningkatan kesehatan pekerja. Kesehatan kerja dilaksanakan pada komunitas tenaga kerja melalui upaya kesehatan kerja, yang meliputi upaya promosional, pencegahan penyakit umum dan pencegahan penyakit akibat kerja. Guna menghindari kerugian yang ditimbulkan oleh stress, banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui indikasi stress dalam tubuh, mulai dari pengukuran melalui indeks fisiologis, berupa mengamati tekanan darah, denyut jantung, dan kecepatan pernapasan. Hambatan pengukuran stress terdapat pada alat-alat yang tidak mudah diperoleh di pasaran. Harga yang mahal dan pengujian yang rumit membatasi penelitian dalam pengukuran stres. Salah satu cara yang dilakukan untuk meneliti stress dengan biaya terjangkau adalah merancang alat ukur stres sederhana yaitu alat ukur galvanic skin response. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk merancang alat GSR sehingga mempermudah penggunaannya, seperti kemudahan prosedur penggunaan alat, kecepatan dan ketepatan pengukuran, kepraktisan penggunaan alat. Pada penelitian ini alat yang telah dirancang dilakukan uji coba aktivitas fisik pada mahasiswa Teknik Industri dan siswa SMA dengan menggunakan alat GSR yang telah dirancang dan dikembangkan. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai tingkat tegangan kulit sebelum dan sesudah melakukan aktivitas dengan menggunakan uji statistic paired t-test. Paired t-test digunakan untuk membandingkan apakah rata-rata sebelum melakukan aktivitas memiliki nilai yang sama dengan rata-rata kelompok yang sesudah melakukan aktivitas. Sehingga dengan menggunakan uji tersebut diketahui apakah terdapat peningkatan nilai tingkat tegangan kulit pada alat ukur GSR. Berdasarkan hasil perancangan alat GSR, didapatkan kemudahan penggunaan alat tersebut dengan menggunakan LCD sebagai output untuk menunjukkan hasil pengukuran. Alat GSR memakai battery yang bisa diisi ulang dan juga alat GSR lebih praktis sehingga mudah untuk dibawa dan dioperasikan. Dari hasil uji paired t-test yang dilakukan menggunakan program SPSS 17, data aktivitas mental pada 30 siswa SMA dan data aktivitas fisik pada 30 mahasiswa Teknik Industri Universitas Brawijaya menghasilkan output yang sama. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan nilai sebelum dan sesudah melakukan aktivitas mental maupun fisik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa alat GSR yang dirancang bisa mengidentifikasi nilai tingkat tegangan kulit secara fisik maupun mental.