Peningkatan Viabilitas Benih Kedelai Hitam (Glycine max L. Merr) Melalui Invigorasi Osmoconditioning
Main Author: | Yuanasari, BayuSubekti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129943/1/COVER_skripsi_Bayu_Subekti_Y_%28125040209111002%29.pdf http://repository.ub.ac.id/129943/2/Skripsi_Bayu_Subekti_Y_%28125040209111002%29.pdf http://repository.ub.ac.id/129943/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia kedelai hitam dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan kecap. Setiap tahun terjadi peningkatan konsumsi kecap di masyarakat. Untuk itu, produksi kedelai hitam perlu ditingkatkan dan salah satu upayanya adalah dengan penggunaan benih bermutu. Tetapi permasalahannya, benih kedelai hitam termasuk benih orthodok yang cepat mengalami kemunduran, terutama jika kondisi lingkungan simpan kurang menguntungkan. Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu benih yang telah mengalami kemunduran ialah melalui invigorasi osmoconditioning. Invigorasi osmoconditioning merupakan perlakuan untuk meningkatkan viabilitas benih dengan cara mengatur laju imbibisi benih menggunakan larutan yang memiliki potensial osmotik yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan yang terbaik dari invigorasi osmo-conditioning menggunakan PEG-6000. Hipotesis dalam penelitian ini ialah terdapat pengaruh lama perendaman, konsentrasi larutan PEG-6000 dan interaksinya, terhadap peningkatan viabilitas benih kedelai hitam yang telah mengalami kemunduran mutu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pada bulan Juni hingga Juli 2014. Alat yang digunakan meliputi Alat Pengecambah Benih (APB), timbangan analitik, pinset, penggaris, gelas ukur dan pipet. Bahan yang digunakan meliputi Benih kedelai hitam varietas Detam-2 (yang telah disimpan selama 22 bulan pada kondisi simpan terkendali), aquades, PEG-6000, plastik, label dan kertas stensil sebagai media tanam. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama ialah lama perendaman (L) dengan 3 taraf yaitu L1= 6 jam; L2= 12 jam dan L3= 18 jam. Faktor kedua ialah perlakuan invigorasi osmoconditioning (P) dengan 5 taraf yaitu P0= Perendaman dengan aquades; P1= perendaman dengan PEG-6000 konsentrasi 5%; P2= PEG-6000 konsentrasi 10%; P3= PEG-6000 konsentrasi 15% dan P4= PEG-6000 konsentrasi 20%. Percobaan ini diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 60 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan, digunakan 50 butir benih. Perlakuan osmoconditioning dan aquades dilakukan dengan cara merendam benih pada suhu kamar (±280C). Rasio antara benih dengan media osmoconditioning dan aquades adalah 1:5 (g mL-1). Benih kedelai ditanam dengan metode UKDdp (Uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik). Setiap satuan percobaan menggunakan 2 gulungan, tiap gulungan berisi 25 butir benih. Kemudian gulungan diletakkan di APB dan diamati. Pengamatan yang dilakukan meliputi daya berkecambah (DB), kecepatan tumbuh (KCT), keserempakan tumbuh (KST), indeks vigor (IV), bobot kering kecambah normal (BKKN), panjang hipokotil dan panjang akar. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis ragam atau uji F. Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, interaksi perlakuan benih yang direndam selama 12 jam menggunakan larutan PEG-6000 konsentrasi 15% (L2P3), secara efektif menghasilkan nilai keserempakan tumbuh dan panjang hipokotil yang paling optimal. Pada faktor tunggal invigorasi osmoconditioning, penggunaan larutan PEG-6000 konsentrasi 15% (P3), menghasilkan nilai daya berkecambah, kecepatan tumbuh dan bobot kering kecambah normal yang paling tinggi. Pada faktor tunggal lama perendaman, perendaman benih selama 12 jam (L2), memberikan nilai daya berkecambah, indeks vigor dan panjang akar yang optimal.