Evaluasi Pelaksanaan Program Batu Go Organik 2012 (Studi Kasus di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu)
Daftar Isi:
- Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, hal tersebut mempengaruhi upaya pemerintah dalam mengimbangi kebutuhan pangan yang meningkat seiring dengan laju pertambahan jumlah penduduk yang terjadi. Kebijakan teknologi revolusi hijau yang dahulu dianggap mampu mencegah kerawanan pangan, saat ini diketahui menimbulkan banyak dampak negatif. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan mengakibatkan kerusakan pada struktur tanah. Untuk menghindari dampak dari pertanian konvensional tersebut, saat ini dikembangkan salah satu sistem pertanian alternatif yang secara ekologi ramah lingkungan, namun produksinya tetap mampu memenuhi kebutuhan pangan, teknologi tersebut dikenal dengan istilah pertanian organik. Di Indonesia padi merupakan komoditas utama, dan untuk Jawa Timur tingkat konsumsi masyarakat terhadap beras yang tinggi membuka peluang untuk produk beras organik sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan permintaan. Berdasarkan hal tersebut, Kota Batu membuat kebijakan yang diterapkan dalam program Batu Go Organik 2012 sebagai upaya dalam mendukung pertanian organik. Pelaksanaan program tentu tidak dapat sepenuhnya berhasil, untuk itu perlu dilakukannya evaluasi pelaksanaan program Batu Go Organik 2012 kali ini. Perubahan perilaku dan partisipasi petani terhadap program Batu Go Organik 2012 merupakan salah satu faktor penentu dalam keberlanjutan program, karena tanpa adanya perubahan perilaku dan partisipasi petani sebagai pelaksana, maka program tidak akan bisa berjalan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan perubahan perilaku petani dalam program Batu Go Organik 2012, (2) Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi petani dalam program Batu Go Organik 2012, (3) Mendeskripsikan tingkat partisipasi petani dalam program Batu Go Organik 2012, (4) Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan perubahan perilaku petani dalam program Batu Go Organik 2012 (5) Menganalisis hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani dalam program Batu Go Organik 2012. Metode penentuan lokasi penelitian yang digunakan adalah secara sengaja (puposive) dengan lokasi yang dipilih adalah di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Informasi tentang Program Batu Go Organik 2012 pada tempat penelitian ini diperoleh melalui wawancara yang mendalam dengan key informan. Teknik yang digunakan dalam pengambilan key informan ini yaitu menggunakan teknik non probability sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan skoring dan untuk pemberian skor pada variabel digunakan skala likert tahap. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasikan perubahan perilaku, partisipasi petani, dan faktor sosial ekonomi petani dalam pelaksanaan program Batu Go Organik 2012, (2) Analisis kuantitatif meliputi skoring dan analisis korelasi Rank Spearman yang digunakan untuk menganalisis hungungan antar variabel yang di uji. Hasil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perubahan perilaku petani dalam program Batu Go Organik 2012 di daerah penelitian terhadap deskripsi program termasuk kategori sedang atau 66,67% dari skor maksimal, terhadap keuntungan dan kerugian proram termasuk kategori sedang atau 63,33% dari skor maksimal dan terhadap teknis aplikasi pelaksanaan termasuk kategori tinggi atau 79,16% dari skor maksimal. 2. Kondisi faktor sosial ekonomi petani di daerah penelitian : pendidikan termasuk kategori sedang dengan skor 66,67% dari skor maksimal; pendidikan non formal termasuk kategori sedang dengan skor 73,33% dari skor maksimal; lama bertani kategori sedang atau 66,67% dari skor maksimal; pengalaman bertani kategori sedang atau 63,33% dari skor maksimal; luas lahan termasuk kategori sedang atau 56,67% dari skor maksimal; pendapatan termasuk kategori sedang atau 70,00% dari skor maksimal. 3. Partisipasi petani dalam program Batu Go Organik 2012 di daerah penelitian pada tahap perencanaan termasuk kategori sedang atau 71,66% dari skor maksimal; pada tahap pelaksanaan termasuk kategori tinggi atau 80,00% dari skor maksimal; pada tahap evaluasi termasuk kategori sedang atau 73,33% dari skor maksimal; pada tahap pemanfaatan hasil termasuk kategori sedang atau 57,78% dari skor maksimal. 4. Terdapat hubungan nyata antara faktor sosial ekonomi dengan perubahan perilaku petani dalam program Batu Go Organik 2012. 5. Tidak terdapat hubungan nyata antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi petani terhadap program Batu Go Organik 2012. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah : 1) Perubahan perilaku dan partisipasi petani terhadap program Batu Go Organik 2012 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu tergolong sedang, sehingga perlu untuk tetap dipertahankan dan secara perlahan ditingkatkan agar petani memiliki persepsi yang baik baik terhadap pertanian organik sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian organik melalui peranan partisipasi yang aktif dalam setiap tahapan kegiatan program Batu Go Organik 2012. 2) Materi penyuluhan yang diberikan kepada petani tentang pertanian organik seharusnya lebih dikembangkan dan disederhanakan penggunaan bahasanya agar petani lebih mudah untuk memahami dan mengerti materi-materi tentang pertanian organik yang diberikan oleh penyuluh. 3) Diharapkan pemerintah dan dinas pertanian lebih tepat dan spesifik dalam pemberian bantuan berupa pupuk organik yang masih dianggap belum cukup untuk menerapkan pertanian organik.