Analisis Kelayakan Usahatani Kailan (Brassica Oleraceae Var. Alboglabra) Pada Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) (Studi Kasus di Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang)
Daftar Isi:
- Pangan sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia tentunya tidak terlepas dari adanya pemenuhan gizi sesuai dengan kebutuhannya. Sumber utama pasokan pangan harus dapat diproduksi secara mandiri pada tingkat rumah tangga, kawasan, maupun nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya sehingga kondisi ketahanan pangan dapat tercapai. Kemandirian pangan akan dapat diwujudkan apabila terdapat partisipasi aktif dari masyarakat sehingga dibentuk PERPRES No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal, yang salah satunya diwujudkan melalui aplikasi Program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) sebagaimana yang dinyatakan oleh Kementrian Pertanian (2011).Prinsip dari M-KRPL yaitu dibangun dari perkumpulan rumah tangga yang mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan, dapat melakukan upaya diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal serta pelestarian tanaman pangan untuk masa depan dan tercapainya upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Pada Program M-KRPL di Kelurahan Arjosari sumber daya lokal yang dimanfaatkan adalah lahan pekarangan warga yang tersedia dalam jumlah yang terbatas dan tanaman kailan ( Brassica oleraceae var. alboglabra ) yang memiliki kecocokan agroklimat dengan kondisi di daerah penelitian. Selain itu, kailan juga memiliki nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi dibandingkan tanaman sayuran dari famili sawi-sawian ( Brassicaceae )lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah kegiatan usahatani kailan dalam Program M-KRPL dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga yang juga berdampak pada meningkatnya ketahanan pangan rumah tangga. Sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan dalam rangka memperoleh masukan untuk pelaksanaan Program M-KRPL dalam upaya peningkatan ketahanan pangan rumah tangga. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat kelayakan usahatani yang dilakukan dengan membuat tabel cash flow dan menghitung R/C rasio dan analisis tingkat ketahanan pangan rumah tangga yang dilakukan dengan mengkategorikan tingkat pendapatan/kapita/hari setara 2.000 kilokalori energi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Program M-KRPL di Kelurahan Arjosari belum sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya, meski pengetahuan dan semangat bercocok tanam warga di pekarangan bertambah akan tetapi kegiatan berfokus pada pengembangan usahatani kailan secara ekonomis. Kegiatan usahatani kailan pada Program M-KRPL di daerah penelitian belum sesuai dengan yang seharusnya.J enispupuk yang digunakandanjaraktanam tidak sesuai dengan anjuran dalam teori. Jenis pupuk anjuran menurut teori dalam usahatani kailan adalah urea, TSP, KCl, dan pupuk kandang, sedangkan yang digunakan di daerah penelitian terdiri dari kompos, urea, bokashi, dan NPK. Komposisi media pembibitan dan media tanam tidak sesuai dengan anjuran dalam teori. Komposisi yang dianjurkan dalam teori untuk media pembibitan terdiri campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1, sedangkan pada kondisi lapang media pembibitan terdiri dari tanah, urea, dan kompos dengan komposisi 2:1:1. Kemudian komposisi media tanam yang dianjurkan dalam teori terdiri dari campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1, sedangkan komposisi media tanam di lapang terdiri dari tanah, bokashi, dan NPK dengan perbandingan 1:1:1. 2) Kegiatan usahatani kailan peserta M-KRPL di Kelurahan Arjosari telah layak secara finansial. Nilai R/C ratio sebesar 1,15 (>1). Usahatani kailan di daerah penelitian memperoleh keuntungan sebesar Rp2.688 per kilogram kailan selama satu musim tanam. Total produksi kailan adalah sebesar 16,85 kilogram. Rata-rata produksi kailan per petani adalah sebesar 0,54 kilogram. 3) Tingkat pendapatan rumah tangga peserta M-KRPL (petani kailan) lebihrendahdibandingkan non peserta, karena sumber pendapatan rumah tangga petani peserta dan non peserta M-KRPL sama, sedangkan pendapatan yang diperoleh dari usahatani kailan masih rendah. 4) Program M-KRPL belum dapat meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga secara ekonomi sebab pendapatan usahatani kailan masih rendah. Adapun saran yang dapat dirumuskan dari hasil tersebut adalah sebagai berikut: 1) Perlu adanya upaya bimbingan pelaksanaan usahatani kailan dengan benar sesuai teori yang dianjurkan sehingga produksi kailan dapat ditingkatkan. 2) Diperlukan penyempurnaan program M-KRPL yang dilaksanakan dengan penambahan kegiatan sehingga pendapatan dan ketahanan pangan rumah tangga peserta Program M-KRPL meningkat.