Pengaruh Bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Terhadap Pertumbuhan Jamur Patogen Sclerotium rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit Rebah Semai Pada Tanaman Kedeali

Main Author: Abidin, Zainul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129928/1/ZAINUL_ABIDIN_105040213111039.pdf
http://repository.ub.ac.id/129928/
Daftar Isi:
  • Penyakit rebah semai (dumping off) yang disebabkan oleh jamur patogen Sclerotium rolfsii termasuk dalam kategori permasalahan penting pada tanaman kedelai. Penyakit rebah semai termasuk salah satu faktor pembatas yang penting dalam usaha produksi komoditas kedelai. Penyakit rebah semai tersebut dapat menyebabkan kehilangan hasil sekitar 75-100 persen. Sebaran penyakit tular tanah di Indonesia sangat luas, meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pengendalian penyakit rebah semai selama ini dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia sintetis, pengolahan tanah dan penggunaan fungsida nabati. Pengendalian dengan menggunakan fungisida kimia sintetis tergolong sangat efektif, tetapi resistensi dan resurgensi (peledakan kembali setelah resisten) dari S. rolfsii. Tetapi, residu aplikasi fungisida mampu mencemari hasil panen kedelai dan menimbulkan tekanan seleksi yang besar pada patogen. Penggunaan fungisida nabati tergolong ramah lingkungan namun beberapa kekurangan fungisida nabati ini mudah terdegradasi dan menguap ke udara. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi bakteri antagonis Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. dalam menekan pertumbuhan jamur patogen S. rolfsii secara in vitro dan in vivo. Hipotesa pada penelitian ini ialah bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. mampu menekan pertumbuhanm jamur patogen S. rolsii secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang di mulai pada bulan Juni 2014–September 2014. Metode uji antagonis menggunakan oposisi langsung. Penelitian terdiri dari 8 perlakuan, dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan. Parameter yang diamati ialah jari-jari masing-masing isolat jamur patogen S. rolfsii dalam cawan petri sebagai indikator daya hambat bakteri antagonis dan kejadian penyakit pada uji secara in vivo. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam pada taraf 5%. Bila hasil pengujian terdapat perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan bakteri antagonis berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur patogen S. rolfsii secara in vitro. Persentase daya hambat perlakuan isolat bakteri tersebut antara lain Bacillus sp UB-ABS1 (63%), UB-ABS4 (56%), UB-ABS5 (62%), dan UB-PF5 (38%). Perlakuan isolat bakteri antagonis juga berpengaruh terhadap penekanan persentase kejadian penyakit rebah semai secara in vivo. Persentase kejadian penyakit perlakuan isolat bakteri antagonis tersebut antara lain UB-ABS1 (22%), UB-ABS4 (40%), dan UB-ABS5 (33%).