Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Usahatani Nilam (Pogostemon Cablin Benth)(Studi Kasus Di Desa Kalimanis Kecamatan Doko Kabupaten Bitar

Main Author: Trinugroho, Ikhsan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129927/1/SKRIPSI_LENGKAP.pdf
http://repository.ub.ac.id/129927/
Daftar Isi:
  • Salah satu komoditi pertanian yang perlu diteliti dan diperhatikan perkembangannya adalah nilam. Nilam (Pogostemon CablinBenth) berasal dari daerah tropis Asia terutama Indonesia, Philipina, India dan China. Nilam adalah tanaman penghasil minyak nilam dan diubah menjadi minyak atsiri yang penting, baik sebagai sumber devisa negara dan sumber pendapatan petani. Salah satu daerah yang sesuai untuk pengembangan sektor pertanian khususnya untuk nilam yaitu di Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, mengingat kondisi tempat yang memungkinkan untuk dijadikan penanaman nilam dengan bentang alam berupa dataran tinggi yang dimana memudahkan nilam untuk berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Berapa besar biaya, penerimaan dan keuntungan usahatani nilam di desa Kalimanis, (2) Apa faktor yang yang mempengaruhi usahatani nilam, dan (3) Bagaimana tingkat efisiensi alokatif produksi nilam. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dengan fungsi produksi Cobb Douglas. Hasil yang diperoleh yaitu: 1. Total biaya yang digunakan petani nilam adalah sebesar Rp. 2.417.034 dan total penerimaan petani nilam sebesar Rp.12.455.882 sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp. 10.038.848. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani nilam di Desa Kalimanis Kecamatan Doko Kabupaten Blitar sudah efisien. 2. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani nilam di daerah penelitian adalah luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk kandang dan pupuk cair. Dari kelima variabel tersebut yang berpengaruh nyata pada usahatani nilam adalah luas lahan, bibit dan pupuk kandang. 3. Efisiensi alokatif di daerah peneltian diketahui bahwa hanya nilai NPMx/Px dari variable tenaga kerja dan pupuk cair yang menunjukkan bahwa nilainya lebih dari 1 yang berarti belum efisien dan perlu untuk diadakannya penambahan inputnya. Saran untuk penelitian ini adalah (1 Petani nilam yang lahan pekarangannya belum dimanfaatkan sebagai tambahan penghasilan sebaiknya digunakan untuk usahatani nilam. Dan untuk memperbesar jumlah pendapatan sebaiknya para petani nilam Desa Kalimanis lebih belajar teknis pengolahan lahan serta cara berbudaya nilam dengan benar.(2) Untuk petani nilam sebaiknya penggunaan pupuk cair diperbanyak yang dibuat sendiri dari hasil peternakannya. Selain untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pestisida juga ramah lingkungan. Dikarenakan variabel yang berpengaruh adalah luas lahan, bibit dan pupuk cair, dimana kondisi luas lahan pekarangan tidak dikenakan sewa, maka seharusnya hasil yang dperoleh harus lebih maksimal dan disarankan untuk meninjau ulang pada faktor teknis penggunaan pada variable yang berpengaruh nyata pada prosesi tanam. (3) Perlu adanya penelitian terkait variable-variabel yang mempengaruhi di daerah penelitian dikarenakan dari hasil efisiensi alokatif, hanya variabel tenaga kerja dan pupuk cair saja yang nilai NPM nya lebih dari 1 dimana hal itu mengandung pengertian bahwa alokasi tenaga kerja dan pupuk cair belum efisien, untuk variabel yang lain tidak efisien.