Analisis Pendapatan dan Tingkat Kepuasan Petani Padi (Oryza sativa L.) Terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Desa Sumber Dawesari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan
Main Author: | Irfanesty, NafishaHaqque |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/129918/1/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/2/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/2/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/2/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/3/Cover_%2B_Daftar_Isi.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/4/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/5/Daftar_Pustaka_%2B_Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/129918/ |
Daftar Isi:
- Memasuki era modern seperti sekarang, kesadaran masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi produk pertanian bebas residu pestisida dan untuk menjaga kelestarian lingkungan semakin meningkat. Oleh karena itulah semakin banyak bermunculan produk-produk organik di pasaran, mulai dari produk segar hingga produk olahan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, hingga tanaman pangan berupa beras. Sistem pertanian organik telah sukses dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Jawa Timur. Kota-kota yang telah terbukti sukses mengembangkan padi organik adalah Malang, Mojokerto, Lumajang, Kediri, dan Pasuruan. Khusus di Kabupaten Pasuruan, wilayah yang sudah terkenal sebagai pengembang padi organik adalah Kecamatan Purwodadi dan Purwosari. Mengacu dari kesuksesan petani-petani dari kedua kecamatan itulah, petani di Kecamatan Grati turut serta mengembangkan pertanian organik pada padi sawah milik mereka. Untuk itu petani di Kecamatan Grati merintisnya dengan menggunakan pupuk organik dalam memicu pertumbuhan padi. Akan tetapi pupuk organik yang digunakan oleh petani di Kecamatan Grati adalah pupuk organik kemasan. Sedangkan pupuk organik alami yang berupa kompos masih digunakan oleh segelintir petani yang notabene memiliki hewan ternak. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan pendapatan usahatani antara petani yang menggunakan pupuk organik kemasan dengan petani yang menggunakan pupuk organik alami, serta mengukur dan menganalisis tingkat kepuasan petani terhadap penggunaan pupuk organik kemasan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 jenis metode, yaitu analisis usahatani, analisis uji beda rata-rata, analisis kepentingan dan kinerja, serta Indeks Kepuasan Konsumen. Analisis usahatani yang digunakan meliputi analisis biaya usahatani, analisis penerimaan usahatani, dan analisis pendapatan usahatani. Metode analisis usahatani dan uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan usahatani yang diperoleh antara petani pengguna pupuk organik kemasan dan petani pengguna pupuk organik alami. Sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan yang dirasakan petani pengguna pupuk organik kemasan digunakan metode Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya usahatani per hektar per musim tanam yang dikeluarkan oleh petani padi semi organik yang menggunakan pupuk organik alami lebih besar dibandingkan petani padi yang menggunakan pupuk organik kemasan. Dimana rata-rata biaya total usahatani padi semi organik yang menggunakan pupuk organik alami adalah Rp. 17.258.109 dan rata-rata biaya total usahatani padi semi organik yang menggunakan pupuk organik kemasan adalah Rp. 14.174.727. Biaya total yang sedikit lebih besar tersebut berbanding lurus dengan total penerimaan yang didapatkan oleh petani pengguna pupuk organik alami yang juga lebih besar dibandingkan penerimaan yang didapatkan petani pengguna pupuk organik kemasan. Rata-rata pendapatan petani pengguna pupuk organik alami adalah Rp. 29.158.752 dan rata-rata pendapatan petani pengguna pupuk organik kemasan adalah 16.706.237. Berdasarkan hasil uji beda rata-rata didapatkan nilai Fhitung lebih kecil daripada Ftabel yang menunjukkan bahwa varian pendapatan petani tidak berbeda nyata, dan didapatkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel yang mengindikasikan bahwa rata-rata pendapatan petani padi semi organik berbeda nyata. Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis atribut-atribut yang dinilai petani memiliki kinerja baik adalah harga pupuk, kemudahan aplikasi, ketahanan rebah, kesuburan tanah, dan kualitas beras. Sedangkan atribut yang memiliki kinerja sedang yaitu kandungan unsur hara, ketersediaan pupuk, produktivitas padi, pengaruh terhadap hama dan penyakit, kebutuhan air, dan harga jual beras. Berdasarkan hasil perhitungan Indeks Kepuasan Petani atau Customer Satisfaction Index dimana petani sebagai konsumen pupuk organik kemasan, didapatkan hasil 79,72% yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan petani merasa terpuaskan oleh kinerja atribut-atribut pupuk organik kemasan. Saran yang bisa diberikan oleh peneliti bagi petani yang masih menggunakan pupuk organik kemasan untuk beralih menggunakan pupuk organik alami. Karena meskipun biaya total yang dikeluarkan lebih besar, namun total penerimaan yang didapatkan jauh lebih besar pula. Sedangkan saran yang bisa diberikan untuk perusahaan pupuk organik yaitu lebih meningkatkan kinerja pupuk organik kemasan untuk mendapatkan kepuasan maksimal dari petani. Khususnya pada atribut ketersediaan pupuk, produktivitas padi, ketahanan terhadap hama dan penyakit, dan harga jual beras.