Daftar Isi:
  • Padi (Oryza Sativa L.) Adalah Tanaman Serealia Yang Mengandung Karbohidrat Tinggi. Oleh Karena Itu Produksi Tanaman Pangan, Khususnya Produksi Padi Harus Terus Ditingkatkan. Selain Dengan Peningkatan Produksi, Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi Beras Penduduk Indonesia Dapat Dilakukan Dengan Mengembangkan Padi Merah Yang Memiliki Keunggulan Dalam Kandungan Gizi Serta Antioksidan. Padi Merah Di Indonesia Kurang Mendapat Perhatian Dibandingkan Dengan Padi Biasa. Kurangnya Perhatian Terhadap Beras Merah Ini Kemungkinan Disebabkan Oleh Hasil Padi Merah Yang Masih Rendah. Rendahnya Hasil Padi Merah Selain Disebabkan Oleh Potensi Hasilnya Rendah, Juga Akibat Serangan Penyakit Blas Yang Disebabkan Oleh Cendawan Pyricularia Oryzae Cav (Deptan, 2000). Untuk Mencegah Penurunan Hasil Padi Merah, Penggunaan Varietas Tahan Blas Adalah Salah Satu Solusisnya. Namun Banyaknya Ras Penyakit Blas Yang Berkembang Menyebabkan Ketahanan Dari Varietas Tahan Mudah Dipatahkan. Santoso Dan Nasution (2012) Menyebutkan Terdapat Lebih Dari 30 Ras Pyricularia Oryzae Cav. Yang Teridentifikasi Dengan Menggunakan Varietas Diferensial Di Indonesia. Karena Beragamnya Ras Dari Pyricularia Oryzae Cav. Perlu Dilakukan Pemuliaan Untuk Mendapatkan Genotip Padi Merah Yang Ketahanannya Sulit Dipatahkan. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Ras Ras Cendawan, Untuk Menguji Ketahanan 10 Genotip Padi Merah Dan Untuk Mengetahui Keragaman Dan Menduga Apakah Sifat Tersebut Dapat Diwariskan. Hipotesis Yang Diajukan Adalah Terdapat Perbedaan Tingkat Ketahanan Pada 10 Genotip Padi Merah Terhadap Penyakit Blas Daun (Pyricularia Oryzae Cav.) Dan Terdapat Genotip Padi Merah Yang Tahan Penyakit Blas Daun. Penelitian Ini Dilaksanakan Di Desa Ketawang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang Pada Ketinggian Tempat ± 359 M Di Atas Permukaan Laut, Dengan Suhu 25oc Dan Kelembaban Udara Sekitar 90%. Penelitian Dilaksanakan Mulai Bulan Februari – Mei 2014. Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Sangkar Plastik, Gunting, Cangkul, Patok, Label, Gembor, Alat Tulis Dan Alat Ukur. Bahan-Bahan Yang Digunakan Terdiri Dari 10 Genotip Padi Merah Dan 2 Varietas Pembanding Yaitu Varietas Ciherang Sebagai Cek Rentan Dan Varietas Inpago 7 Sebagai Cek Tahan. Pupuk Yang Digunakan Adalah Urea (45% N), Sp-36 (36% P2o5) Dan Kcl (60% K2o). Penelitian Ini Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (Rak) Dengan Dengan Perlakuan 10 Genotip Padi Merah Dan 2 Varietas Pembanding Yang Diulang Sebanyak 3 Kali Sehingga Terdapat 36 Satuan Percobaan. Pengamatan Dilakukan Pada Semua Rumpun Tanaman Padi, Dengan Parameter Pengamatan: Periode Laten, Skor Penyakit, Intensitas Serangan, Jumlah Bercak Berspora Dan Jumlah Bercak Tidak Berspora. Data Kuantitatif Yang Diperoleh Selanjutnya Dianalisis Menggunakan Analisis Ragam (Anova) Pada Taraf 5%, Dan Apabila Menunjukkan Pengaruh Yang Nyata Dilakukan Uji Beda Nyata Jujur (Bnj) Pada Taraf 5%. Analisis Data Juga Dilakukan Untuk Mengetahui Nilai Heritabilitas Dan Nilai Koefisien Keragaman Genetik (Kkg) Dari Masing-Masing Peubah Kuantitatif Yang Diamati. Hasil Dari Penelitian Ini Diketahui Bahwa Ras Penyakit Blas Yang Ada Pada Lokasi Penelitian Adalah Ras 173. Berdasarkan Matrik Karakter Ketahanan Yaitu Periode Laten, Jumlah Bercak Berspora, Jumlah Bercak Tidak Berspora, Skor Tingkat Ketahanan Dan Intensitas Serangan Penyakit Terdapat Dua Genotip Padi Merah Yang Menunjukkan Hasil Yang Baik Pada Semua Karakter. Genotip Tersebut Adalah Genotip Mandel Dan Yaiti Dengan Masing-Masing Memiliki Periode Laten Agak Lama (10 Hst), Jumlah Bercak Berspora 0,33 Dan 0,01, Jumlah Bercak Tidak Berspora 2,63 Dan 1,80, Skor Tingkat Ketahanan Dan Intensitas Seranga Yang Rendah Yaitu 2,03 Dan 22,55 Serta 2,06 Dan 22,64. Perhitungan Nilai Duga Heritabilitas Berdasarkan Karakter Yang Diamati Menunjukkan Bahwa Semua Karakter Memiliki Nilai Heritabilitas Yang Tinggi (>0,5). Hal Ini Menunjukkan Bahwa Semua Karakter Tersebut Lebih Dipengaruhi Oleh Faktor Genetik Dibandingkan Faktor Lingkungan.