Hubungan Antara Hasil Dan Komponen Hasil Pada Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L.) Generasi F2
Daftar Isi:
- Buncis Merupakan Tanaman Hortikultura Yang Dikenal Sebagai Sayuran Buah Yang Mengandung Protein Tinggi Dan Antioksidan . Peningkatan Produksi Buncis Mempunyai Arti Penting Dalam Menunjang Peningkatan Gizi Masyarakat, Sekaligus Berdaya Guna Bagi Usaha Mempertahankan Kesuburan Dan Produktivitas Tanah. Menurut Data Statistik Direktorat Jenderal Hortikultura (20 13 ) , Produksi Tanaman Sayuran Buncis Di Indonesia Periode 20 11 -20 12 Adalah 334 .659 – 338.655 Ton Meningkat Namun Belum Memenuhi Kebutuhan Konsumsi Sayuran Masyarakat Karena Masih Perlu Melakukan Impor . Salah Satu Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Buncis Adalah Dengan Memperbaiki Daya Hasil Melalui Persilangan Dengan Varietas Introduksi. Keberhasilan Usaha Untuk Memperoleh Tanaman Buncis Yang Memiliki Kualitas Dan Kuantitas Yang Baik Sangat Ditunjang Oleh Kemampuan Pemulia Untuk Memperoleh Genotip-Genotip Unggul Dalam Tahapan Seleksi. Dalam Pelaksanaan Seleksi, Pemulia Tanaman Sering Dihadapkan Pada Maslah Dalam Menentukan Pilihan Terhadap Ciri-Ciri Yang Dianggap Unggul, Oleh Karena Itu Perlu Diketahui Dengan Pasti Hubungan Antara Komponen Hasil Dengan Hasil Yang Ada Pada Tanaman Tersebut. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Keeratan Hubungan Antara Karakter Komponen Hasil Dengan Hasil Pada Enam Populasi F 2 Buncis Hasil Persilangan Varietas Introduksi Dan Lokal Dan Mengetahui Karakter Yang Dapat Digunakan Untuk Meningkatkan Bobot Polong Per Tanaman. Hipotesis Yang Diajukan T erdapat Perbedaan Keeratan Hubungan Antara Karakter Komponen Hasil Dengan Hasil Pada Enam Populasi F 2 Buncis Hasil Persilangan Varietas Introduksi Dan Lokal Dan Terdapat Karakter Yang Dapat Digunakan Untuk Meningkatkan Bobot Polong Per Tanaman . Penelitian Ini Dilaksanakan Pada Bulan Mei – Juli 2013 Dusun Junwatu , Desa Junrejo , Kecamatan Junrejo , Kota Batu , Provinsi Jawa Timur. Bahan Tanam Yang Digunakan Yaitu 6 Populasi F2 Hasil Persilangan Varietas Lokal ( Gogo Kuning, Gilik Ijo, Dan Mantili) Dan Introduksi Serta (Purple Queen, Cherokee Sun ). Pupuk Npk 5 Gram/Tanaman, Fungisida Berbahan Aktif Carbofuran Dan Insektisida Berbahan Aktif Beta Siflutrin.. Peralatan Yang Digunakan Meliputi, Cangkul, Lanjaran, Tali Rafia, Tugal, Mulsa Hitam Perak, Label, Penggaris, Timbangan Analitik, Jangka Sorong, Alat Tulis, Dan Kamera Digital. Penelitian Ini Dilakukan Tanpa Rancangan Dengan Empat Bedengan Setiap Populasi Yang Terdiri Dari 200 Tanaman F2. Variabel Pengamatan Meliputi Umur Awal Berbunga (Hst), Umur Awal Panen (Hst) Jumlah Cluster Per Tanaman, Dan Jumlah Polong Per Cluster Pada Masa Pertumbuhan. Sedangkan Yang Diamati Pada Saat Panen Adalah Jumlah Polong Per Tanaman, Panjang Polong (Cm), Diameter Polong (Cm), Bobot Per Polong (G), Dan Bobot Polong Pertanaman. Data Hasil Pengamatan Dianalisis Dengan Menggunakan Analisis Varian Dan Kovarian Yang Kemudian Digunakan Untuk Mengetahui Korelasi Secara Fenotipik Antara Hasil Dengan Komponen Hasil. Dilanjutkan Uji T Student Sebagai Uji Signifikasi Dalam Korelasi Antar Dua Sifat, Kemudian Dilanjutkan Dengan Analisis Lintas. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Pada Pada Ke Enam Populasi F 2 Nilai Korelasi Positif-Sangat Nyata Pada Jumlah Cluster Per Tanaman