Pemetaan Usaha Mikro Kecil Menengah Berbasis Pariwisata di Wilayah Malang Raya dengan Pendekatan Metode Clustering
Main Author: | Anggreni, Lavestya Dina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/12990/ |
Daftar Isi:
- Wilayah Malang Raya memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah. Sumber daya alam ini menjadikan wilayah Malang Raya memiliki banyak potensi daya tarik wisata. Dengan banyaknya potensi daya tarik wisata, para wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke wilayah Malang Raya mengalami peningkatan setiap tahun. Tingginya pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan, mendorong munculnya sektor industri UMKM untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Namun, ketersebaran lokasi UMKM dan lokasi daya tarik wisata di wilayah Malang Raya menyebabkan penjualan produk UMKM masih perlu dimaksimalkan. Lebih lanjut, kontribusi sektor UMKM untuk mendukung daya tarik wisata di wilayah Malang Raya dan efektifitas waktu kunjungan wisatawan dalam membeli kebutuhannya belum optimal karena ketersebaran lokasi tersebut. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, dilakukan pemetaan potensi UMKM berbasis pariwisata di wilayah Malang Raya yang nantinya hasil pemetaan tersebut akan dijadikan dasar pemilihan lokasi sentra UMKM berbasis pariwisata yang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan wisatawan dan pemasaran produk UMKM. Metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah metode analisis klaster non-hierarki (k-means). Adapun, variabel yang digunakan dalam pengolahan data adalah jenis UMKM, jenis pariwisata dan lokasi kecamatan wilayah Malang Raya. Data diolah menggunakan software SPSS. Berdasarkan pemetaan yang dilakukan, 1469 unit potensi UMKM berbasis pariwisata terbagi ke dalam 6 (enam) klaster. Setiap klaster yang dihasilkan memiliki potensi lokasi sentra UMKM berbasis pariwisata yang berada di kecamatan terpilih. Pada klaster satu, lokasi sentra UMKM yang terpilih terdapat di kecamatan Blimbing dengan jenis pariwisata dominan wisata komersial. Pada klaster dua terpilih kecamatan Wajak sebagai lokasi sentra UMKM dengan jenis pariwisata dominan wisata buatan. Pada klaster tiga terpilih kecamatan Bululawang sebagai lokasi sentra UMKM dengan jenis pariwisata dominan wisata alam. Pada klaster empat terpilih kecamatan Batu menjadi lokasi sentra UMKM yang memiliki jenis pariwisata dominan wisata buatan. Pada klaster lima, terpilih kecamatan Pagelaran menjadi sentra UMKM dengan jenis pariwisata dominan wisata alam. Pada klaster enam terpilih kecamatan Lowokwaru sebagai sentra UMKM dengan jenis pariwisata dominan wisata buatan. Rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah pemilihan model sentra UMKM, peningkatan kualitas dan kuantitas produk UMKM, perbaikan sarana prasarana menuju sentra UMKM dan penggunaan Sistem Informasi Geografis.