Hubungan Antara Partisipasi Petani Dengan Perilaku Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi Berbasis Kawasan Pemantapan (Studi Kasus di Desa Sumbersekar, Kecamatan

Main Author: Susanti, Delina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129875/1/FIX_%21%21.pdf
http://repository.ub.ac.id/129875/
Daftar Isi:
  • Komoditi tanaman pangan memiliki peran pokok sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, pakan dan industri dalam negeri yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Peningkatan produktivitas padi dan kesejahteraan petani melalui penerapan inovasi merupakan salah satu strategi yang diterapkan pemerintah dalam program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Berdasarkan hal tersebut, pemerintah melalui Departemen Pertanian meluncurkan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu. SLPTT adalah sekolah yang seluruh proses belajar mengajarnya dilakukan di lapangan. Tujuan utama SLPTT adalah mempercepat alih teknologi melalui pelatihan dari peneliti atau narasumber lainnya. Desa Sumbersekar Kecamatan Dau merupakan salah satu desa yang sebagian besar petani melakukan budidaya tanaman padi dan termasuk daerah yang memiliki hasil tanaman padi yang sudah baik dan berhasil. Namun dari keadaan tersebut juga tidak lepas dari beberapa masalah yaitu para petani di Desa Sumbersekar menggunakan sistem budidaya yang tidak ramah lingkungan, penggunaan teknologi rendah, dan minat dari para petani yang masih kurang dalam menerapkan inovasi baru budidaya padi, sehingga dilakukan kegiatan SLPTT. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan partisipasi petani dalam pelaksanaan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi berbasis kawasan pemantapan, (2) Mendeskripsikan perilaku petani dengan adanya pelaksanaan program Sekolah Lapang Pengelolaan tanaman Terpadu (SLPTT) Padi berbasis kawasan pemantapan, dan (3) Menganalisis hubungan antara partisipasi petani dengan perilaku petani dalam program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi berbasis kawasan pemantapan. Lokasi penelitian di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Jenis penelitian berupa penelitian kuantitatif dengan metode sensus. Penentuan Key Informan secara sengaja (purposive) dan penentuan responden dilakukan secara sensus. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data untuk menjawab tujuan nomer satu dan nomer dua menggunakan skala Likert, sedangkan untuk menjawab tujuan nomer tiga menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian adalah sebagai berikut yaitu tingkat partisipasi petani dalam kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi berbasis kawasan pemantapan di Desa Sumbersekar, Malang tergolong dalam kategori sedang dengan skor 70,64%, dimana sebagian besar petani responden telah dapat berpartisipasi dengan baik selama kegiatan dikarenakan ada kesempatan, kemauan serta keinginan dari petani itu sendiri. Namun dalam pelaksanaan kegiatan tersebut juga tidak lepas dari kendala yaitu sulitnya merubah kebiasaan petani konvensional menjadi petani organik dan keterlambatan penyediaan bantuan sarana dan prasarana dari pusat yang datang terlambat, Perilaku Petani yang meliputi aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik) dengan adanya kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi berbasis kawasan pemantapan di Desa Sumbersekar, Malang tergolong dalam kategori sedang dengan skor 72,24%, dimana petani responden telah merasakan perilaku dalam dirinya menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi kegiatan budidaya tanaman pertanian yang mereka tekuni, terutama pada perubahan perilaku sikap (afektif) dan terdapat hubungan antara tingkat partisipasi petani dengan Perilaku Petani dengan tingkat signifikansi sebesar 95% (α 0,05) dan nilai thit sebesar 10,32. Saran yang dapat diberikan dengan adanya penelitian ini yaitu bagi pihak terkait intansi pemerintahan maupun dinas pertanian untuk pelaksanaan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Padi selanjutnya lebih memperhatikan dan memfasilitasi kebutuhan sarana&prasarana petani secara tepat agar tidak ada lagi keterlambatan waktu dan selalu memantau perkembangan program tersebut, untuk Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) mengatur jadwal pertemuan disesuaikan dengan waktu luang petani agar petani dapat menghadiri segala rangkaian kegiatan Sekolah lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) tanpa mengganggu aktivitas mereka lainnya diluar pertanian.