Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Stroberi (Studi Kasus Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali)

Main Author: Utami, NiMadeAstutiWahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129868/1/daftar_lengkap.pdf
http://repository.ub.ac.id/129868/1/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/129868/2/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/129868/
Daftar Isi:
  • Proyek pertanian merupakan suatu usaha dengan menggunakan sumbersumber daya untuk memperoleh keuntungan, salah satunya adalah tanaman hortikultura. Tanaman stroberi termasuk tanaman hortikultura yang banyak ditanam dan terus mengalami peningkatan permintaan. Desa Candikuning merupakan salah satu desa di Bali yang menjadi sentral penanaman stroberi. Permasalahan yang ada di Desa Candikuning yaitu manajemen sumber daya manusia yang masih rendah, kualitas bibit yang kurang baik, cuaca yang tidak menentu, tenaga kerja di daerah penelitian tegolong mahal, dan modal tinggi. Dari masalah tersebut perlu dikaji tentang studi kelayakan untuk membuat proyeksi anggaran. Tujuan analisa finansial adalah menilai pengaruh-pengaruh usahatani terhadap semua pihak yang terlibat sehingga akan dapat diperoleh informasi tentang kelayakan finansial usahatani stroberi di daerah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis arus uang tunai (cashflow) usahatani stroberi di daerah penelitian. (2) Menganalisis tingkat kelayakan finansial usahatani stroberi di di daerah penelitian. (3) Menganalisis tingkat sensitivitas usahatani stroberi di daerah penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Menganalisis data dengan menggunakan analisis cash flow, analisis kriteria investasi (NPV,IRR, Net B/C Ratio), analisis payback period dan analisis sensitivitas. Berdasarkan hasil perhitungan pendapatan dan cash flow selama 24 bulan didapatkan keuntungan investasi usahatani stroberi sebesar Rp 96.488.825/Ha dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 4.020.368/bulan/Ha selama 24 bulan, dan cash flow usahatani yaitu sebesar Rp 21.982.255/Ha/bulan untuk penerimaan usahatani dan pengeluaran sebesar Rp 17.961.888/Ha/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial usahatani stroberi menunjukkan bahwa usahatani layak untuk diteruskan dibuktikan dengan nilai NPV menunjukkan nilai positif sebesar Rp 70.583.465/1Ha Nilai IRR sebesar 7,5 persen (IRR>1,06 persen). Nilai Net B/C ratio sebesar 1,19 (Net B/C Ratio>1). Nilai Payback period pada usahatani stroberi selama 24 bulan produksi adalah pada bulan ke-19. Analisis sensitivitas pada peningkatan biaya produksi sebesar 15 persen dan 35 persen. Pada peningkatan biaya produksi sebesar 15 persen usahatani stroberi masih dikatakan layak, dibuktikan dengan nilai NPV positif sebesar Rp 22.642.485,82/1Ha, nilai IRR sebesar 7 persen (IRR>1,06 persen), Net B/C Ratio sebesar 1,06 (Net B/C Ratio>1). Sedangkan pada peningkatan biaya produksi sebesar 35 persen didapatkan bahwa nilai NPV dan IRR sebesar Rp 6.422.782/1Ha dan 13,8 persen dan Net B/C Ratio sebesar 1. Analisis pada tingkat ini dikatakan tidak layak karena terdapat satu indikator yang tidak sesuai dengan kriteria investasi. Analisis sensitivitas pada penurunan hasil produksi sebesar 6 persen dan 15 persen. Pada penurunan hasil produksi sebesar 10 persen didapatakan nilai NPV positif sebesar Rp 27.886.342, nilai IRR sebesar 4,7 persen, Net B/C Ratio sebesar 1,08. Ketiga indikator ini dinyatakan layak. Sedangkan pada penurunan hasil produksi sebesar 15 persen didapatkan bahwa nilai NPV dan IRR sebesar Rp 3.972.744 dan 3,1 persen dan Net B/C Ratio sebesar 1. Analisis ini dikatakan tidak layak karena terdapat indikator Net B/C Ratio yang tidak sesuai dengan kriteria investasi. Saran dalam penelitian ada 2 yaitu (1) disarankan kepada petani untuk meningkatkan produktivitasnya dengan cara meningkatkan kualitas bibit stroberi sehingga dapat mengoptimalkan hasil produksi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani, dan (2) disarankan untuk penelitian selanjutnya analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan menghitung kenaikan harga jual hasil usahatani stroberi dan keterlambatan pelaksanaan usahatani. Pada penelitian ini harga jual stroberi tetap karena menggunakan sistem kontrak, sedangkan keterlambatan pelaksanaan usahatani tidak terjadi, hal ini dikarenakan petani menanam stroberi sesuai dengan umur tanamnya.