Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Ukuran Bibit pada Pertumbuhan Pembibitan Tebu (Saccharum officinarum L.)
Daftar Isi:
- Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah komoditas penting untuk dijadikan bahan utama pembuatan gula. Dalam produksi gula di Indonesia masih terdapat kendala yang mengakibatkan kebutuhan gula belum bisa terpenuhi. Budidaya tebu melibatkan beberapa faktor produksi termasuk diantaranya adalah penyediaan bibit yang berkualitas. Bibit sebagai bahan tanam sangat menentukan produktivitas hasil dari tebu giling. Agar dapat menghasilkan bibit yang bermutu menyeleksi kemurnian dan kesehatannya, dan memperhatikan kondisi kebun pembibitan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil pembibitan ialah media tanam. Untuk menekan biaya produksi agar tidak banyak, pemanfaatan limbah dari pabrik gula sangat cocok untuk sebagai media tanam dalam pottray dan meningkatkan pertumbuhan bibit tebu. Sebagai contoh limbah parik gula yang bisa digunakan sebagai media tanam dalam pembibitan tanaman tebu ialah ampas tebu, kompos blotong dan abu ketel. Campuran komposisi media tanam yang tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit tebu. Penggunaan komposisi media tanam yang tepat merupakan langkah awal mendorong peningkatan produktivitas gula. Tujuan dari penelitian ini ialah (a). Mengetahui pengaruh ukuran bibit dan komposisi media tanam pada pertumbuhan bibit tebu (Saccharum officinarum L.) (b). Mendapatkan komposisi media tanam yang memberikan hasil pertumbuhan bibit tertinggi pada pembibitan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Hipotesis yang diajukan ialah (a). Terdapat interaksi antara komposisi media tanam tebu dengan macam - macam ukuran bibit yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit tanaman tebu, (b) Komposisi media tanam blotong dan bibit bagal berukuran panjang 20 cm dengan 1 mata tunas memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit tanaman tebu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan petak utama ukuran bibit yaitu (1). Media tanam dengan komposisi perbandingan 1 tanah, 1 pasir dan 1 kompos blotong (M0), (2). Media tanam dengan komposisi perbandingani 1 tanah, 1 pasir dan 1 ampas tebu (M1), (3). Media tanam dengan komposisi perbandingan 1 tanah, 1 pasir dan 1 abu ketel (M2), sedangkan untuk anak petak yaitu ukuran bibit : (1). Bibit bagal berukuran panjang 20 cm dengan 1 mata tunas (S0), (2). Bibit bagal berukuran panjang 10 cm dengan 1 mata tunas (S1), (3). Bibit bagal berukuran panjang 5 cm dengan 1 mata tunas (S2), (4). Bibit budchip berukuran diameter mata bor 2,2 cm (S3). Pengamatan yang dilakukan adalah non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun. Pengamatan mulai dilakukan pada umur 20, 40, 60, 80. 100 dan 120 hst dan pengamatan destruktif meliputi bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 %. Perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi mesin bor Prototype, Hot Water Treatment (HWT), parang, polibag dengan ukuran 50 x 60 cm, kamera, penggaris dan alat tulis. Bahan- bahan yang digunakan antara lain bibit tebu varietas PS 882, komposisi jenis media tanam yaitu pasir, tanah, kompos blotong, ampas tebu dan abu ketel, larutan desinfektan (lysol) dan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Oktober 2013 di PTPN X Pabrik Gula Tjoekir, Kecamatan Diwek, Jombang. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat interaksi komposisi media tanam dan ukuran bibit terjadi pada tinggi tanaman, jumlah anakan, diameter batang, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman. Perbedaan komposisi media tanam dan ukuran bibit berpengaruh terhadap jumlah ruas batang dan jumlah daun. Bibit bagal berukuran panjang 20 cm dengan 1 mata tunas (S0) sangat sesuai ditanam dengan media tanam dengan komposisi 1 tanah, 1 pasir dan 1 kompos blotong (M0) karena sangat berpengaruh meningkakan pertumbuhan tanaman.