Pengaruh Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kotoran Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)

Main Author: HadiRahmaYunalia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/129853/
Daftar Isi:
  • Tanaman buncis ( Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu sayuran kelompok kacang-kacangan yang digemari masyarakat karena kacang buncis salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan. Dengan masih rendahnya hasil buncis maka perlu adanya usaha untuk meningkatkan produksi dengan pengaturan jarak tanam serta pemakaian pupuk kotoran kambing sebagai sumber hara tambahan. Kombinasi jarak tanam yang berbeda dengan pemberian dosis pupuk kotoran kambing diharapkan mampu merangsang pertumbuhan tanaman buncis sehingga berpengaruh pada pertumbuhan dan meningkatnya hasil produksi. Percobaan ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh jarak tanam dan pupuk kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis; 2) Mendapatkan jarak tanam dan dosis pupuk kotoran kambing yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman buncis yang maksimal. Hipotesis yang diajukan dalam percobaan ini adalah 1) Jarak tanam dan pemberian berbagai dosis pupuk kotoran kambing mempunyai pengaruh terhadap tanaman buncis; 2) Pertumbuhan dan hasil tanaman buncis yang maksimal akan didapatkan pada jarak tanam dan pemberian dosis pupuk kotoran kambing tertentu. Percobaan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2012 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Desa Kepuharjo, Kec. Karangploso, Kab. Malang. Alat yang digunakan adalah cangkul, tugal, sabit, meteran, kantung plastik, kantung kertas, jangka sorong, timbangan analitik, oven, peralatan lapang lainnya dan alat tulis. Bahan percobaan yang digunakan adalah benih buncis tegak varietas Spectaculer dan pupuk kotoran kambing. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah jarak tanam, yaitu : 50 cm x 20 cm (J1), 50 cm x 30 cm (J2) dan 50 cm x 40 cm (J3). Faktor kedua adalah pupuk kotoran kambing, yaitu : 0 ton ha-1 (P0), 5 ton ha-1 (P1), 10 ton ha-1 (P2) dan 15 ton ha-1 (P3). Pengamatan non destruktif meliputi jumlah bunga dan jumlah polong. Pengamatan destruktif meliputi bobot segar total tanaman, bobot kering total tanaman, indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman. Pengamatan Panen meliputi bobot segar polong, bobot kering polong, jumlah polong, panjang polong, diameter polong, bobot segar polong panen per polong, per tanaman dan per hektar. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam uji F taraf 5% kemudian dilanjutkan uji perbandingan antar perlakuan. Perlakuan yang berbeda nyata akan diuji lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jarak tanam dan pemberian dosis pupuk kotoran kambing berpengaruh pada hasil tanaman buncis antara lain bobot segar tanaman (14, 42 dan 56 HST), bobot kering tanaman (42 dan 56 HST), bobot segar polong dengan kenaikan produksi hingga mencapai 38,06% pada J1P3; 18,11% pada J2P2 dan 76,35% pada J3P3, bobot kering polong, jumlah polong panen dan bobot polong per tanaman. Perlakuan jarak tanam dan pemberian berbagai dosis pupuk kotoran kambing masing-masing berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Jarak tanam berpengaruh terhadap jumlah polong, bobot segar tanaman (42 dan 56 HST), bobot kering tanaman (42 dan 56 HST), bobot segar polong dengan kenaikan produksi mencapai 108,84% pada jarak tanam 50 cm x 40 cm, bobot kering polong, jumlah polong per tanaman, panjang polong, diameter polong, bobot per polong, per tanaman dan per hektar. Perlakuan jarak tanam 50 cm x 20 cm dan 50 cm x 30 cm dapat menurunkan bobot polong per hektar 0,24 ton ha-1, sedangkan dari jarak tanam 50 cm x 30 cm menjadi 50 cm x 40 cm terjadi peningkatan bobot per hektar sebanyak 0.43 ton ha-1. Pemberian pupuk kotoran kambing berpengaruh pada bobot segar tanaman (28 – 56 HST), bobot kering tanaman (42 dan 56 HST), bobot segar polong dengan kenaikan produksi mencapai 38,22% pada pemberian dosis 15 ton ha-1, bobot kering polong, jumlah polong panen, panjang polong panen, diameter polong panen, bobot per polong, per tanaman dan per hektar. Pemberian pupuk kotoran kambing dari tanpa pemberian pupuk hingga 5 ton ha-1 dapat meningkatkan bobot polong per hektar 0,52 ton ha-1, sedangkan pemberian pupuk kotoran kambing dari dosis 5 ton ha-1 hingga 15 ton ha-1 dapat meningkatkan bobot polong per hektar sebanyak 0,82 ton ha-1. Pertumbuhan dan hasil tanaman buncis yang maksimal didapatkan pada kombinasi jarak tanam 50 cm x 40 cm dan pemberian dosis pupuk kotoran kambing sebanyak 15 ton ha-1.